Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Selasa, 18 Oktober 2011

RIBUAN NAMA DALAM DPT HILANG

Dua ribuan pemilih tiba-tiba hilang dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilukada Banten. Padahal, ribuan pemilih itu telah tercatat dalam daftar pemilih sementara (DPS). Nama para pemilih yang hilang tersebut terancam tidak dapat mencoblos pada 22 Oktober nanti. Mereka tersebar di empat daerah, yakni Kabupaten Tangerang, Lebak, Kota Tangerang, dan Kota Serang. Menurut informasi, sebanyak 1.004 pemilih di Kota Tangerang tidak masuk DPT, antara lain di Kecamatan Pinang sebanyak 206 warga, di Kabupaten Lebak sebanyak 99 warga. Sebanyak 900 warga dI Kabupaten Tangerang juga mengalami nasib yang sama, yakni di Kecamatan Cisauk, Kepala Dua, dan Kosambi. Anggota KPU Provinsi Banten, Lukman Hakim, Senin, (17/10) mengatakan, hilangnya nama pemilih terjadi karena berbagai hal. Antara lain karena hilangnya laptop yang berisi data pemilih di KPU Kabupaten Tangerang, atau karena lalainya petugas pemutakhiran data pemilu (PPDP) di beberapa kabupaten/kota. "Kita sedang bahas hal ini. Kita akan upayakan agar semuanya bisa tetap memilih," katanya. Akibat kekacaun itu, KPU kabupaten/kota mengajukan usulan agar DPT diubah. Namun, kata Lukman, hal itu akan berbenturan dengan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2010, tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih. Sehingga, KPU balum menyepakati apakah DPT perlu perubahan atau tidak. Libur Sementara itu, KPU Banten meminta Pemprov Banten meliburkan para guru serta siswa dan karyawan yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada hari H pencoblosan Pemilukada Banten yang jatuh pada Sabtu (22/10). Tujuannya, agar partisipasi pemilih yang berprofesi sebagai guru, karyawan dan siswa bisa maksimal. Sekretaris KPU Provinsi Banten, Erik Syihabudin, menjelaskan, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan kepada Pemprov Banten terkait hal ini. "Kami masih menunggu balasan surat dari Pemprov Banten tentang hari libur ini " ujarnya. Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Ajak Moeslim mengaku tidak ada masalah tentang permohonan hari libur tersebut. Sebab pemilih pemula (pelajar) juga membutuhkan pendidikan politik langsung di lapangan. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar