Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 17 September 2011

SATPOL PP KOTA BEKASI AKAN TERTIBKAN PKL BINTARA

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi, Jawa Barat, memastikan proses penertiban terhadap ratusan pedagang kaki lima di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bintara, Bekasi Barat, berlangsung pada akhir September 2011. Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Bekasi Kandar Iskandar di Bekasi, Jumat (16/9), mengatakan, kegiatan itu melibatkan personel gabungan dari kepolisian, Kodim, Dinas Perekonomian Rakyat, Dinas Perhubungan dan Dinas Kebersihan. "Satpol PP akan menerjunkan dua pleton atau sekitar 60 personel ditambah dari kepolisian dua pleton, aparatur kecamatan dan kelurahan dan personel tambahan dari Kodim 0507 Bekasi," kata Kandar. Proses penertiban itu, kata dia, telah memasuki tahap penyebaran surat imbauan kepada para pedagang yang dilakukan mulai Senin (19/9). "Baru pada Senin depannya (26/9), kita akan tertibkan. Kami anjurkan agar pedagang membongkar lapaknya sendiri, kalau tidak akan kita bongkar," kata Kandar. Menurut dia, jalan sepanjang satu kilometer itu dihuni sekitar 60 pedagang dengan kios semi permanen dan ratusan pedagang lapak di bahu jalan sehingga menimbulkan penyempitan arus. "Biasanya para pembeli memarkir motornya di bahu jalan. Tidak jarang keberadaan pembeli itu membuat kemacetan lalu lintas di jalan itu," katanya. Menurut Kandar, para pedagang di lokasi itu mulai beraktivitas pukul 16.00 hingga 18.00 WIB dengan menggelar lapak, kios gubuk bahkan mobil dan motor. Pascapenertiban, kata Kandar Iskandar, ruas jalan tersebut akan disterilkan dengan menerjunkan petugas pengawas di lapangan agar pedagang tidak kembali berjualan di lokasi itu. "Kita akan sekat lokasi berjualan mereka oleh petugas di lapangan mulai dari Stasiun Cakung hingga jembatan layang Ahmad Yani," ujar Kandar. (Don).

MUNAWAR FUAD MASUK SELEKSI CALON BUPATI DEMOKRAT

Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan tiga nama yang akan diseleksi menjadi bakal calon Bupati Bekasi yang akan diusung pada Pilkada wilayah itu 2012 mendatang. Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, Mustakim di Cikarang, Jumat (16/9/2011), mengatakan, ketiga nama tersebut diperoleh dari proses penjaringan internal partai yang dilakukan pada bulan Agustus-September 2011. "Ketiga nama tersebut sudah diserahkan ke DPP Partai Demokrat untuk dipilih salah satu nama menjadi bakal calon Bupati Bekasi pada Pilkada mendatang," ujar Mustakim yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bekasi. Ketiga nama tersebut, kata Mustakim, terdiri atas Rochim Mintareja, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bekasi, Achdar Sudrajat, Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jabar, dan nama yang belakangan muncul adalah Munawar Fuad, mantan kandidat Bupati pada Pilkada Kabupaten Bekasi 2007. Mustakim memastikan, bahwa Partai Demokrat hanya akan mencalonkan kadernya sebagai Bupati, bukan sebagai wakil Bupati. Dikatakan Mustakim, sejauh ini sudah banyak calon lain yang melamar Demokrat untuk menjadi Wakil Bupati, namun semua ditolak dengan pertimbangan bahwa Demokrat merupakan partai Pemenang Pemilu. "Demokrat itu partai pemenang Pemilu 2009. Pilihan untuk mengambil kursi eksekutif dilandasi keinginan kuat untuk membangun Kabupaten Bekasi ke arah yang lebih baik," kata Mustakim. Ditambahkan Mustakim, Partai Demokrat akan segera mengumumkan calon Bupati pada bulan Oktober 2011. "Secepatnya Partai Demokrat akan menyampaikan nama calon bupati yang akan dimajukan pada Pilkada mendatang," demikian Mustakim (Don).

TIRTA BENTENG BANTU AIR BERSIH WARGA CIPONDOH

Perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Benteng memberikan bantuan 8.000 liter air bersih untuk warga di Perumahan Cipondoh Asri, Kota Tangerang, Jumat (16/9/2011). Meski warga tersebut bukan pelanggan, tapi PDAM merasa bertanggung jawab atas ketersediaan air bersih yang semakin sulit di musim kemarau. "Kita kirim dua tangki masing-masing berisi 4.000 liter. Mereka memang bukan pelanggan kami. Tapi PDAM berkewajiban membantu sebab warga ini juga masih warga Kota Tangerang," ujar Deni Agus, kepala bagian hubungan pelanggan. Menurut Deni, PDAM sering mendapat permohonan bantuan air bersih terutama dari warga yang tinggal di daerah yang belum tersentuh layanan PDAM, seperti di kawasan Benda, Jatiuwung dan Cipondoh. Sementara humas PDAM Tirta Benteng, Ichsan Sodikin menerangkan, sebelum hujan, debit penampungan air PDAM dalam keadaan yakni dengan ketinggian 1,5 meter. Dan setelah hujan malam kemarin, debit air naik 2 meter. "Pelanggan tetap terlayani dengan baik. Tidak ada yang mengeluh. Kita justru memberi bantuan kepada warga yang tidak berlangganan," tandasnya. Guna mengantisipasi bertambahnya permintaan bantuan air bersih, lanjut Ichsan, tiap hari PDAM menyediakan 4 tangki air bersih berkapasitas ribuan liter. Bagi warga yang butuh bantuan air bersih bisa datang langsung ke PDAM atau telepon ke 98220163 atau 0215587234. Sementara, Revieta warga Perumahan Bumi Cipondoh Asri, Blok H3, mengaku merasa terbantu dengan adanya pasokan air bersih dari PDAM. Sebab sumber pompa air miliknya mulai mengering. Kondisi serupa juga dialami para tetangga. “Saya berharap tidak terus menerus seperti ini (kemarau). Sebab, sehari saya bisa menghabiskan Rp 60 ribu untuk membeli air isi ulang. Kalau terus begini dapat dibayangkan, berapa pengeluaran saya ,” ujarnya. (Don).

Kamis, 15 September 2011

DUA PEREMPUAN KURIR SABU DITANGKAP

Dua perempuan Indonesia, Tiar dan Dea, digelandang bersama empat tersangka kasus narkotika lainnya di Direktorat Tindak Pidana Narkotika Polri, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (15/9/2011). Keduanya ditangkap pada Senin, di Kota Bekasi, karena memiliki narkotika jenis sabu sebanyak 75 gram. Tiar adalah warga asal Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sementara Dea asal Bekasi Barat, Kota Bekasi. Sabu yang dimiliki keduanya dikemas dalam bentuk kapsul dan diselundupkan ke Bekasi dari Malaysia. Agar lolos dari petugas, Tiar nekat memasukkan belasan kapsul berisi sabu ke dalam duburnya. Sementara itu, Dea juga pernah menyelundupkan sabu dari Malaysia. Dea bahkan sudah tiga kali memasukkan barang haram itu ke Indonesia. Berbeda dengan Tiar, Dea menyelundupkan sabu dengan cara menelan puluhan kapsul berisi sabu. Kapsul berisi sabu dikeluarkan setelah Dea tiba di Indonesia. Selain dua perempuan itu, petugas Direktorat Tindak Pidana Narkotika Polri juga menangkap dua warga negara Malaysia yang juga menyelundupkan sabu ke Indonesia. Dua tersangka asal Malaysia itu masing-masing menelan puluhan kapsul berisi sabu dari Malaysia kemudian mereka keluarkan setelah tiba di Jakarta, Rabu.

FOKE TAKUTKAN PENGARUH MIGRASI

Walaupun Pemprov DKI terus menekan jumlah pertumbuhan penduduk di Jakarta, pertumbuhan penduduk di wilayah commuter Jakarta serta daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur dikhawatirkan akan mempengaruhi membludaknya penduduk di Jakarta akibat arus migrasi. Demikian disampaikan Gubernur DKI Fauzi Bowo yang mengatakan pertumbuhan penduduk di Jakarta terus menurun setiap tahunnya. Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, selama sepuluh tahun terakhir pertumbuhan penduduk DKI tercatat 1,41 persen pertahun. Dimana jumlah tersebut jauh dibawah laju pertumbuhan nasional. "Laju pertumbuhan penduduk di sekitar Jakarta seperti Bogor, kabupaten Tangerang, kota Tangerang, Depok, kabupaten Bekasi, dan kota Bekasi rata-rata pertahunnya di atas empat persen. Ini cukup mengkhawatirkan laju migrasi ke Jakarta," ujar Foke, sapaan Fauzi Bowo, Kamis (15/9/2011). Menurutnya pertumbuhan penduduk kota-kota sekitar Jakarta sangat berhubungan dengan laju pertumbuhan penduduk di Jakarta itu sendiri, termasuk dari provinsi lain. Pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah saat ini sekitar 0,37 persen dan Jawa Timur sekitar 0,40 persen. "Jakarta dikepung oleh pendatang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat serta penduduk commuter yang bekerja di Jakarta dan bertempat tinggal di wilayah Bodetabekjur. Masalah ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh Pemprov DKI," imbuhnya. Foke menambahkan, itu sebabnya setiap tahun Pemprov DKI selalu memberikan dana hibah kepada daerah-daerah mitra DKI. Dana hibah tersebut kiranya dapat digunakan untuk membantu Pemprov DKI mengatasi masalah migrasi penduduk daerah ke Jakarta. (Don).

TIM PENGAWAS TABUNG GAS ELPIJI DIBENTUK PEMKOT TANGSEL

Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, membentuk tim pengawasan peredaran tabung gas elpiji di masyarakat. "Tim ini untuk mengawasi peredaran tabung gas ilegal di masyarakat," kata Kasi Pengawasan dan Perlindungan Konsumen, Disperindag Kota Tangsel, Urip Supriatna di Tangerang, Kamis (15/9/2011). Urip menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai adanya isi tabung gas yang tidak sesuai dengan ukurannya. Masyarakat yang sebagai besar ibu rumah tangga tersebut, mengeluh bila isi tabung gas tersebut cepat habis dibandingkan dengan sebelum bulan puasa (Ramadhan) 1432 Hijriah. "Biasanya, ibu rumah tangga menggunakan tabung gas dalam kurun waktu satu bulan. Namun, sepekan sebelumnya sudah habis. Meski penggunaanya sama," katanya. Karena itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan ke sejumlah distributor atau agen gas di sejumlah wilayah, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE). Di Kota Tangerang Selatan sendiri, menurut Urip, terdapat empat SPBBE yang terletak di wilayah Serpong Utara, Serpong, Pamulang dan Pondok Aren. "Petugas juga akan melakukan pemeriksaan terhadap pengisian di setiap SPBBE untuk memastikan ketepatan ukuran dari setiap gas," katanya. Pemkot Tangerang Selatan juga akan memberikan sanksi bagi oknum yang memang terbukti melakukan manipulasi ukuran gas karean merugikan konsumen. "Kalau memang terbukti, maka kami akan proses hukum. Karena sudah merugikan konsumen. Kami tidak akan ada toleransi," katanya. (Don).

MOBIL DAMKAR KOTA BEKASI HANYA 4 UNIT YANG BISA BEROPERASI

Saat ini Kota Bekasi hanya memiliki 12 unit mobil Damkar, hanya empat diantaranya yang bisa dioperasikan dan sisanya dalam kondisi rusak. "Kami sudah mengajukan penambahan armada dan perbaikan, tapi sampai saat ini belum direalisasikan oleh DPRD," kata Kepala Dinas Pembangunan dan Pemadam Kebakaran, Syafri, di Bekasi, Rabu. Menurut dia, keterbatasan armada sangat mempengaruhi faktor pelayanan petugas terhadap peristiwa kebakaran di wilayah setempat. Syafri menambahkan, pihaknya masih terkendala jumlah armada pemadam kebakaran. "Bagaimana mau efektif, jika mobil Damkar yang bagus hanya empat unit," demikian Syafri. Dinas Bangunan dan Kebakaran Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menambah stasiun pemadam kebakaran di Kecamatan Jatiasih dalam waktu dekat, kata pejabat berwenang. "Saat ini Kota Bekasi hanya punya satu stasiun pemadam kebakaran (Damkar) yang berada di Perumnas I Bekasi Barat, sedangkan jumlah kecamatan ada 12. Tentunya tidak sebanding dengan luas wilayah yang harus ditangani," kata Syafri. Menurut Syafri, idealnya stasiun Damkar dibangun di 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi.Namun karena keterbatasan anggaran pihaknya hanya mampu membangun satu stasiun di Jatiasih. "Stasiun Damkar Jatiasih ini akan mengatasi kebakaran yang terjadi di wilayah selatan dan barat Kota Bekasi," ujarnya. Ia mengatakan bahwa rencana pembangunan Stasiun Damkar itu masih dalam tahap pembahasan anggaran dan diharapkan segera terealisasi paling lambat Desember 2011. (Don).

KUOTA HAJI KOTA BEKASI MENINGKAT

Jumlah kuota haji yang diperoleh Kota Bekasi tahun 2011 meningkat 28,7 persen. Meskipun meningkat, tapi jumlahnya belum sama dengan jatah yang diterima tahun-tahun sebelumnya. Kepala Kantor Departemen Agama Kota Bekasi Abdul Rosyid mengatakan, kuota haji untuk tahun ini sebanyak 3.138 tempat dari semula 2.438. Sementara tahun-tahun sebelumnya pernah sampai 3.838 tempat. "Memang belum sebanyak dulu, tapi mudah-mudahan penambahannya bisa konstan dan kontinyu setiap tahun. Sebab, minat warga Kota Bekasi berangkat ke Mekah untuk menjalankan ibadah haji pun terus meningkat," kata Rosyid saat ditemui di Aula Islamic Center, Rabu (14/9). Seluruh calon jemaah haji yang telah terdaftar dalam kuota haji tahun ini, kata Rosyid, telah melunasi pembayaran ongkos keberangkatan. Sebagian dari mereka kini masih menjalani pemeriksaan kesehatan demi menjamin tubuh mereka dalam kondisi prima saat menjalani ibadah nantinya. "Pemeriksaan kesehatan diperketat supaya temuan penyakit sekecil apa pun dapat terdeteksi demi meminimalkan risiko. Terhadap calon jemaah haji yang masih dalam masa subur, pemeriksaan tambahannya terhadap kemungkinan hamil," kata Rosyid. Mengenai jadwal keberangkatan, Rosyid belum mendapatkan informasi mengenai pembagian kloter dan jadwalnya. Kantor Departemen Agama Jawa Barat baru akan menunjuk kepala regu dan kepala rombongan pada Kamis (15/9). Terhadap mereka selanjutnya akan dilakukan pembinaan. Secara khusus, Rosyid mengimbau agar calon jemaah haji lebih proaktif dalam mengomunikasikan berbagai hal yang menyangkut persyaratan dan kelengkapan keberangkatan. Komunikasi proaktif diharapkan dapat menjamin kesiapan pemberangkatan. (Don).

LKPJ ATUT-MASDUKI: IPM MENINGKAT, KEMISKINAN MENURUN

Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE bersama Wakil Gubernur Banten Drs. H.M. Masduki, M.Si. menghadiri rapat paripurna Penyampaian Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan Gubernur Banten Periode 2007-2012 di Gedung DPRD Banten. Sebagaimana diketahui bahwa dengan Keputusan Nomor 74/P Tahun 2006, Tanggal 29 Desember 2006, Presiden Republik Indonesia menetapkan pengesahan pengangkatan Hj. Ratu Atut Chosiyah, S.E., sebagai Gubernur Banten, dan Drs. H. Moh. Masduki, M.Si, sebagai Wakil Gubernur Banten, masa jabatan 2007-2012, dan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada Tanggal 11 Januari 2007. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sertaPeraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005, tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, tentang laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah, laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat, serta memperhatikan surat ketua DPRD Provinsi Banten Nomor : 162.4/DPRD/684/VIII/2011 Tanggal 11 Agustus 2011 perihal pemberitahuan akhir masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur, maka kami menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggung-Jawaban (LKPJ) akhir masa jabatan kepada DPRD dengan Surat Nomor 050/2488-BAPP/2011 Tanggal 8 September 2011. LKPJ akhir masa jabatan dimaksud sebagai informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang merupakan ringkasan LKPJ tahun-tahun sebelumnya ditambah dengan LKPJ sisa masa jabatan yang belum dilaporkan. LKPJ tahunan tersebut disusun berdasarkan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran tahunan dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang disusun, dibahas dan telah disepakati bersama serta telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010. Dengan demikian, LKPJ akhir masa jabatan ini antara lain merupakan informasi capaian atas target kinerja dalam RPJMD yang penganggarannya setiap tahun kita susun bersama sesuai norma dan mekanisme penyusunan anggaran. Demikian juga capaian kinerja yang diraih, merupakan hasil kerja kita bersama beserta stakeholders, mulai dari proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai evaluasi dan pelaporan atas suatu program atau kegiatan pembangunan. Dalam rangka peningkatan pelayanan publik, telah dilaksanakan pembangunan sarana dan prasarana perkantoran di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), yang diharapkan dapat memberikan kemudahan koordinasi pemerintahan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Capaian lain agenda pemerintahan adalah peningkatan pendapatan. Pada Tahun 2007 sebesar Rp. 1.908.749.559.388,00 (satu trilyun sembilan ratus delapan milyar tujuh ratus empat puluh sembilan juta lima ratus lima puluh sembilan ribu tiga ratus delapan puluh delapan rupiah)meningkat menjadi Rp. 3.139.451.309.696 (tiga trilyun seratus tiga puluh sembilan milyar empat ratus lima puluh satu juta tiga ratus sembilan ribu enam ratus sembilan puluh enam rupiah)pada Tahun 2010, sehingga mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,230,701,750,308.00 (satu trilyun dua ratus tiga puluh milyar tujuh ratus satu juta tujuh ratus lima puluh ribu tiga ratus delapan rupiah). Angka ini telah melampaui target dalam RPJMD. Capaian kinerja agenda pemerintahan tercermin pada peningkatan indeks pembangunan daerah. Pada Tahun 2007 sebesar 73,08 % meningkat menjadi sebesar 83,92 % pada Tahun 2010 dan target Tahun 2012 sebesar 89,20 – 98,00 % yang diharapkan dapat tercapai. Dalam pelaksanaan agenda pengembangan Sumber Daya Manusia telah dilakukan upaya peningkatan Indeks Pembangunan manusia (IPM). Pada Tahun 2007 sebesar 69,28,meningkat menjadi sebesar 70,48 (angka sementara) pada tahun 2010. Pencapaian target sebesar 72,88 % pada Tahun 2012 diperlukan sinergitas dan kerja keras semua pihak. Capaian lainnya dalam agenda pengembangan SDM adalah meningkatnya Indeks Pembangunan Gender (IPG). Pada Tahun 2007 sebesar 61,40 %, meningkat menjadi sebesar 64,00 % pada tahun 2010. Target 67,40 % pada tahun 2012 diharapkan dapat tercapai. Sedangkan angka kemiskinan dari 886.200 jiwa pada Tahun 2007, turun menjadi 690.500 jiwa pada Tahun 2011.Pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin ditargetkan turun menjadi 650.000 – 600.000 jiwa. Agenda perekonomian diarahkan pada pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat berbasis agribisnis, aquabisnis dan pariwisata. Capaian indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) pada Tahun 2007 sebesar 6,04 % meningkat menjadi sebesar 6,33 % pada Triwulan II Tahun 2011, sedangkan pada Tahun 2012, LPE diharapkan dapat mencapai 6,50 – 6,80 %. Sementara itu, Angka Pengangguran Terbuka (APT) secara prosentase mengalami penurunan dari 15,75% pada Tahun 2007 menjadi 13,50% pada Februari Tahun 2011. Walaupun demikian, mengenai pengangguran ini masih harus menjadi perhatian kita bersama, karena meskipun secara prosentase mengalami penurunan, tetapi secara absolut belum dapat kita tekan. Dengan target pengangguran terbuka menurun menjadi 600.000 orang pada tahun 2012, tentunya diperlukan upaya sinergis dari semua pihak. Hasil capaian lainnya dari agenda perekonomian adalah keberhasilan yang ditunjukkan oleh kemampuan sektor industri pengolahan dan perdagangan, serta sektor hotel dan restoran sebagai sektor unggulan Provinsi Banten dan menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten. Pada Tahun 2007 sebesar Rp. 107.499.652.420.000,00 (seratus tujuh trilyun empat ratus sembilan puluh sembilan milyar enam ratus lima puluh dua juta empat ratus dua puluh ribu rupiah), Tahun 2010 Sebesar Rp. 148.976.218.930.000,00 (seratus empat puluh delapan trilyun sembilan ratus tujuh puluh enam milyar dua ratus delapan belas juta sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah), mengalami kenaikan dibandingkan Tahun 2009 yang hanya sebesar Rp. 133.048.007.120.000,00 (seratus tiga puluh tiga trilyun empat puluh delapan milyar tujuh juta seratus dua puluh ribu rupiah). Sedangkan pada Tahun 2012 PDRB diproyeksikan sebesar Rp. 160.000.000.000.000,00 (seratus enam puluh trilyun rupiah). Pada agenda pengembangan kawasan dan wilayah pemerintah Provinsi Banten terus berupaya mendukung pengembangan kawasan strategis nasional, pengembangan kawasan strategis provinsi, kawasan cepat tumbuh, kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup yang nyaman, selaras, serasi dan seimbang, sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Hasil capaian lainnya pada agenda ini yaitu terbangun dan terpeliharanya infrastruktur wilayah, yang ditandai dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan, meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur sumber daya air, meningkatnya penyediaan infrastruktur perumahan dan permukiman, serta peningkatan layanan energi listrik ditandai dengan meningkatnya angka rasio elektrifikasi sebesar 71,38 % pada Tahun 2007 menjadi 76,82 % pada Tahun 2010. Pada kesempatan ini disampaikan pula bahwa Pemerintah Provinsi Banten telah menyelenggarakan tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan lainnya. Tugas pembantuan yang diterima Pemerintah Provinsi Banten dari pemerintah dilaksanakan oleh sebelas SKPD yang menyelenggarakan fungsi ekonomi, kesehatan, perlindungan sosial, pariwisata dan budaya, serta perumahan dan fasilitas umum. Semua pelaksanaan tugas pembantuan ini telah dilaporkan kepada Pemerintah Pusat sebagai pemberi tugas pembantuan. Sementara itu, tugas umum pemerintahan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2007 – 2010, meliputi kegiatan kerjasama antar daerah, kerjasama daerah dengan pihak ketiga, koordinasi dengan instansi vertikal di daerah, pembinaan batas wilayah, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, serta pencegahan dan penanggulangan bencana. (Don).

MUSIM KEMARAU, KOTA BEKASI SERING KEBAKARAN

Dinas Bangunan dan Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat di kota itu telah mengalami 15 kali kebakaran akibat panas matahari selama kemarau. "Tingkat kebakaran di Kota Bekasi sudah cukup tinggi, dalam dua pekan terakhir telah terjadi sedikitnya 15 kasus kebakaran akibat panas matahari selama kemarau," kata Kepala Dinas Pembangunan dan Pemadam Kebakaran Syafri, di Bekasi, Rabu (14/9). Menurut dia, jumlah itu meningkat cukup tinggi bila dibandingkan dengan hari normal yang rata-rata hanya terjadi 10 kasus kebakaran dalam satu bulan. "Padahal biasanya dalam satu bulan hanya 10 kasus kebakaran, tetapi sekarang 15 kasus dalam dua pekan, artinya terjadi peningkatan," kata Syafri. Menurut dia, mayoritas kebakaran terjadi pada padang ilalang yang kering dan tersengat panas matahari sehingga menimbulkan api yang tidak jarang nyaris menyambar pemukiman penduduk setempat. "Biasanya ilalang gampang sekali terbakar. Bahkan tidak jarang apinya nyaris merembet hingga ke pemukiman penduduk," katanya. Ia menyebutkan peristiwa kebakaran terakhir terjadi di RT2/21 Bulak Kapal, Bekasi Timur pada Rabu (14/9) sekitar pukul 13.00 WIB. "Namun kami berhasil memadamkannya dengan bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran," katanya. Syafri mengimbau masyarakat untuk menyediakan karung basah dan sejenisnya guna penanganan dini peristiwa kebakaran. "Biasanya karung goni basah sangat ampuh memadamkan api sebagai upaya penanganan dini bagi warga," katanya.(Don).

PLT WALIKOTA USUL PEMBANGUNAN GEREJA DI TEMPAT YANG SAMA

Plt. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengusulkan pembangunan gereja bersama dalam satu atap untuk umat Kristiani di Kota Bekasi. Usulan itu dicanangkannya usai melantik formasi baru Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Islamic Center Kota Bekasi, Rabu (14/9). Rahmat mengatakan, rekomendasi pembangunan Gereja bersama itu masih bersifat wacana. Dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) akan meminta persetujuan dari FKUB untuk itu. Jika FKUB menyetujui, usulan itu akan diteruskan ke DPRD. "Pemkot Bekasi akan membantu mengawasi, serta mengeksekusi bila terjadi pelanggaran dari kegiatan keagamaan di Gereja bersama," kata Rahmat. Rahmat menjelaskan, secara konsep, masing-masing kelompok jemaat akan beribadah di dalam gereja bersama yang terdiri dari beberapa lantai. Misalnya, lantai satu untuk jemaat Katolik, lantai dua untuk jemaat Protestan, dan seterusnya. Rahmat menjelaskan, salah satu hal yang menjadi pemicu konflik antara agama di Bekasi adalah perizinan pembangunan rumah ibadah. Kondisi itu seperti yang terjadi beberapa waktu lalu pada jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dengan salah satu organisasi masyarakat pada September 2010 lalu. Salah satu jemaat Gereja Arnoldus di Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur, Yohanes Rinto, menilai konsep tersebut cukup baik. Asalkan, masyarakat bisa nyaman beribadah, serta damai, dan tenteram. "Secara teknis cukup baik," ujarnya. Persoalannya, tambah Yohanes, masing-masing jemaat mempunyai ritual yang berbeda. Dalam hal ini Pemkot harus meninjau dari beberapa aspek sebelum menerapkan pembangunan gereja bersama. (Don).

DKI JAKARTA HIBAHKAN Rp. 45 MILYAR UNTUK PEMERINTAH SEKITAR

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menghibahkan anggaran belanja sebesar Rp. 45 miliar kepada sembilan pemerintah daerah di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, "Dengan hibah ini diharapkan ada peningkatan kerjasama baik sarana dan pelayanan publik lintas daerah," kata Sulistyono, dalam laporannya di Balaikota, Rabu (14/9/2011). Sembilan pemerintah daerah yang menerima anggaran belanja hibah itu adalah pemerintah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kabupaten Cianjur. Sulistyono mengatakan kesatuan fisik Jakarta dan daerah sekitarnya memerlukan pembiayaan yang besar, yang tidak mungkin diberikan hanya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat belanja hibah. Anggaran belanja hibah itu bertujuan mendorong percepatan pembangunan fasilitas sosial dan umum di daerah Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, dan Cianjur (bodetabekjur) dalam rangka pelayanan publik. Pemprov DKI telah menentukan persentase distribusi anggaran belanja hibah pada tujuh sektor yaitu Transportasi, Sumber Daya Air, dan Tata Ruang sebesar 70 persen. Kemudian sektor Lingkungan Hidup, Pertanian, Pendidikan, Kesehatan, dan Industri Pergudangan sebesar 30 persen. "Harapan kami, program hibah ini mampu memotivasi pemerintah pusat dalam memberikan dukungan pembiayaan terhadap ibukota," kata Sulistyono. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, secara resmi menyerahan hibah kepada masing-masing wakil dari sembilan pemerintah daerah. (Don).

KOTA BEKASI TAMBAH MALL BARU

Pengembang properti PT. Summarecon Agung Tbk akan membangun Summarecon Mall Bekasi (SMB) di atas lahan 20 hektar. Nilai investasi pengembangan mal tersebut mencapai sekitar Rp. 500 miliar. Direktur Utama Summarecon Agung Johanes Mardjuki, di Jakarta, Rabu (14/9/2011), mengatakan, bisnis mal saat ini masih sangat menjanjikan. Karena itu, pihaknya mencari lahan baru. Summarecon berhasil mendapatkan lahan baru sebanyak 250 hektar di Bekasi, dan sekitar 20 hektar mulai hari ini akan dibangun. Pihak perseroannya juga telah mengembangkan sayap untuk mendapatkan lahan baru di Bandung, Jawa Barat, untuk dibangun mal. "Kami masih akan fokus pada pembangunan di Bekasi yang diharapkan akan dapat menjadi pusat perdagangan, seperti di Kelapa Gading dan Serpong," katanya. Ia mengatakan, dana untuk membangun mal itu akan diperoleh melalui sejumlah bank yang siap memberikan pinjaman. Sementara perseroan akan menyiapkan dana sekitar 20 persen dari total dana yang akan dikeluarkan. Ia menambahkan, pembangunan mal ini diharapkan selesai pada pertengahan 2012 dan bisa beroperasi pada akhir tahun tersebut. "Kami optimis pembangunan mal yang akan disewakan ini akan mendapat respons pasar," katanya. Menurutnya, pertumbuhan mal di Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Botabek) saat ini mencapai 84 persen. Peminat mal dengan sistem sewa cukup besar kini menunjukkan potensi pasar yang masih cerah, apalagi tingkat bunga rupiah (BI Rate) masih tetap 6,75 persen, tidak mengalami kenaikan, karena laju inflasi masih terjaga. (Don).

INDONESIA SIKAT HONGKONG 2-0

Tim Nasional U-16 Indonesia kembali meraih kemenangan setelah menekuk Hong Kong 2-0 di laga lanjutan Grup G Pra-Piala Asia 2012 di Stadion Yamaha, Bangkok, Rabu malam. Kemenangan Indonesia ini berkat dua gol yang dicetak oleh Gavin Kwan Adsit di menit ke-3 dan Teren OWang Priska Puhuri menit 64. Hasil lainnya di grup G ini, yang dikutip dari situs resmi AFC, Rabu, Australia mengalahkan Myanmar 4-0, Thailand membungkam Guam 11-0. Sebelumnya, Tim Nasional U-16 Indonesia meraih kemenangan pertama atas Myanmar dengan skor 4-1 di laga perdana. Di grup G ini, Indonesia yang ditangani pelatih Indra Syafri ini harus bersaing dengan tim kuat seperti Australia, Thailand, Myanmar, Hong Kong dan Guam. Jatah tiket lolos ke putaran final dari grup G ini hanya juara dan "runner-up" grup. Dengan hasil ini, Thailand dan Indonesia mengumpulkan sama enam poin, disusul Australia dan Hong Kong mengoleksi tiga poin, sementara Guam dan Myanmar tanpa poin. Hasil Pertandingan: Senin (12/9): Thailand-Australia 3-2, Hong Kong-Guam 4-1, Indonesia-Myanmar 4-1 Rabu (14/9): Australia-Myanmar 4-0, Indonesia-Hong Kong 2-0, Thailand-Guam 11-0, Jadwal pertandingan: Sabtu (17/9): Myanmar-Thailand, Guam-Indonesia, Australia-Hong Kong. Senin (19/9): Hong Kong-Myanmar, Guam-Australia, Indonesia-Thailand. Rabu (22/9): Myanmar-Guam, Thailand-Hong Kong, Australia-Indonesia.

TOKO MEUBEL HANGUS DILALAP API

Belasan toko kayu dan meubel, di Jalan Taman Makan Bahagia, Parigi Lama, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, hangus dilalap api, pada Rabu (14/9/2011) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Tiga mobil Dinas Pemadam Kebakaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang pun, diterjunkan untuk memadamkan api. "Api berasal dari salah satu bengkel yang ada dipinggir toko," ujar Diman (34), warga sekitar, Rabu malam. Kobaran api semakin membesar, saat salah seorang warga coba memadamkan api menyiram dengan menggunakan tiner yang dia duga sebagai air. Kontan, aksi warga tersebut menambah panik warga sekitar. "Tidak ada korban jiwa," terangnya. (Don).

Rabu, 14 September 2011

AIR SUNGAI CISADANE MULAI MENYUSUT

Kemarau panjang telah mengakibatkan volume air di Sungai Cisadane menurun. Berdasarkan alat ukur di sungai itu, volume penurunan mencapai selisih penurunan 90 sentimeter. "Pada kondisi normal, volume air mencapai ketinggian fiskal 12,50 meter. Dua minggu sebelum Lebaran turun menjadi 11,60 meter," kata Achmadi, petugas Pintu Air 10, di Kota Tangerang kepada Kompas, Rabu (14/9/2011). Sejauh pengamatan, alat ukur yang berada di samping pintu irigasi ke arah Sepatan, Kabupaten Tangerang, terlihat batas air sudah berada di antara 11,50 dan 11,60 meter. Endapan lumpur telah membentuk daratan ukuran seluas lapangan sepak bola. (Don).

TAHUN 2030 JAKARTA DIHUNI 13 JUTA JIWA

Berbagai peluang yang dita­warkan Jakarta, membuat kota ini menjadi tujuan utama ma­sya­rakat. Pergerakan masyarakat di Jakarta pada siang hari mencapai 12,1 juta jiwa setiap harinya. Sebanyak 9,6 juta jiwa meru­pakan warga yang tinggal di Jakarta, sesuai sensus penduduk 2011. Sementara sekitar 2,5 juta jiwa merupakan warga sekitar yang bekerja di pusat kota. Hal tersebut disampaikan Ke­pala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Ja­karta, Purba Hutapea. Me­nurut­nya, jumlah itu sudah mendekati jumlah keharusan orang yang tinggal di Jakarta, sesuai Pera­turan Daerah (Perda) RTRW (Ren­cana Tata Ruang dan Wila­yah) 2030, yang mencapai 12,5 juta jiwa. “Sekarang baru 2011. Kalau urbanisasi tidak diken­dalikan, sebelum 2030, populasi penduduk Jakarta bisa melebihi 12,5 juta jiwa,” ungkapnya. Salah satu usaha menekan pertumbuhan tersebut adalah dengan dilakukan Operasi Yustisi Kependudukan (OYK). Pada 2010, ada 3.817 orang yang terjaring OYK dan sebagian besarnya dipulangkan ke kam­pung halaman, masing-masing oleh Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta. Pemulangan pendatang baru tersebut dilakukan atas kesepakatan pimpinan peme­rintahan daerah (Pemda) masing-masing wilayah. Sebelum dipulangkan, mereka diberikan pembinaan di panti sosial milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Biaya pemulangan ditanggung sepe­nuhnya oleh Pemprov Jakarta. Purba mengungkapkan, sebe­nar­nya OYK belum sepenuhnya dapat menghentikan pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Jakarta. Langkah lain, adalah seperti pemberian bantuan hibah ke daerah sekitar yang jumlahnya mencapai Rp 3 miliar. “Tujuan­nya, membantu membangun daerah penyangga. Sehingga tujuan pendatang tidak hanya terfokus ke Jakarta,” jelasnya. Selain itu, Pemprov Jakarta berjanji terus melakukan pem­binaan kependudukan (Biduk) bagi penduduk yang dilakukan secara rutin setiap minggu. De­­ngan berbagai program penge­ndalian mobilitas pen­duduk inilah, lanjut Purba, telah mem­buktikan jumlah pendatang baru memang menurun. “Jadi, penurunan pendatang baru itu bukan karena OYK, tapi banyak hal seperti biduk, pem­bangunan daerah dan dana tran­sfer daerah. Tujuan operasi ini untuk menim­bulkan efek jera,” tegasnya. Kepada masyarakat, Purba mengharapkan memahami tujuan OYK ini. Menurutnya, ini bu­kan­lah operasi kejahatan, karena itu harus dilakukan pem­berita­huan sebelumnya. “Bagi kami ini bukan mem­buat takut ma­sya­rakat. Ini bukan kejahatan. Kami hanya ingin terbuka, karena kalau kami diam, tidak bagus,” tan­dasnya. (Don).

U-15 JUARAI PIALA PELAJAR ASIA 2011

Timnas U-15 yang baru saja menjuarai Piala Pelajar Asia 2011 (Asian Student Cup Football Tournament) di Thailand tiba di Tanah Air dengan sambutan yang meraih meski tanpa kehadiran pengurus PSSI. Indra Kelana Nasution dan kawan-kawan saat tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang Banten, Senin hanya disambut oleh orang tua pemain serta perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. "Kita sangat bersyukur dengan kemenangan ini. Ini sebuah prestasi yang pantas dibanggakan," kata manager timnas U-15, Roni Iswandi setibanya di Tanah Air. Timnas U-15 sukses menjadi juara setelah dibabak final mampu mengalahkan tuan rumah Thailand dengan skor akhir 2-1. Bahkan timnas Garuda muda ini mampu unggul 2-0 terlebih dahulu sebelum diperpendek selisih golnya oleh lawan. Menurut dia, pada babak final anak asuh Rasiman itu harus berjibaku dengan lapangan yang becek. Meski demikian, timnas mampu mengendalikan jalannya pertandingan sehingga mampu mengalahkan tim tuan rumah. Roni mengaku, sejak timnya lolos ke babak semifinal pihaknya langsung menginformasikan ke Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Hanya saja, informasi yang diberikan belum mendapatkan respon dari pucuk pimpinan federasi sepak bola Indonesia itu. "Saya langsung sms Pak Djohar, tapi hingga saat ini tidak dapat balasan. Padahal sudah tak kasih nama saya di sms itu," katanya menambahkan. Meski tidak mendapatkan respon dari PSSI, Roni mengaku tidak kecewa karena dirinya dan tim saat ini telah sukses membawa timnas muda Indonesia menjadi yang terbaik didataran Asia. Ia menjelaskan sebetulnya tim yang dibawa ke Thailand ini bukan tim yang dibentuk sebelumnya. Timnas ini merupakan campuran dari pemain Indonesia Football Academy (IFA), Jakarta Football Academy (JFA), MUBA dan UNI Bandung. "Tim yang saya bentuk sempat dikatakan tim tarkam oleh pak Bob Hippy. Ternyata tim yang saya bentuk malah dibawa ke Thailand untuk kualifikasi AFC U-16. Hanya empat pemain saja yang turun di U-15," katanya dengan tegas. Dengan hasil yang diraih saat ini, Roni berharap timnas U-15 yang telah dibentuk tidak dibubarkan. Jika dibutuhkan untuk pertandingan yang lain hanya diperlukan tambal sulam saja. Timnas U-15 selain mampu menjadi yang terbaik juga dinobatkan sebagi tim fair play. Selain itu pemain depan Indra Kelana Nasution dinobatkan sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak. Sedangkan Awan Setoraharjo sebagai penjaga gawang terbaik. Sementara itu Asisten Deputy Sentra Keolahragaan Kemenpora Raden Isnanta mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh timnas U-15 sebagai juara Piala Pelajar Asia 2011. "Kami turut bangga dengan prestasi yang diraih anak bangsa ini. Ini salah satu bentuk pembinaan atlet yang baik," katanya di Bandara Soekarno Hatta. Menurut dia, tim yang harus dibina dengan baik atau bahkan bisa dimasukkan ke Program Indonesia Emas (PRIMA). Berhubung pemain timnas ini bukan hanya dari Diklat Ragunan maka bisa dimasukkan dalam PPLP-PPLP yang ada di Indonesia. (Don).

WARGA TANGSEL MULAI KESULITAN AIR BERSIH

Sebagian besar titik di kawasan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai dilanda kekeringan. Musim kemarau berkepanjangan hingga saat ini, membuat jet pump tidak lagi mengeluarkan air. Seperti yang terjadi di salah satu Perumahan Sasmitha Jaya yang berlokasi di Pamulang, Tangsel dalam beberapa hari terakhir. Sebagian besar warganya terpaksa mengebor air lebih dalam guna mendapatkan air. "Sejak kemarin jet pump saya sudah tidak lagi mengeluarkan air, terpaksa saya panggil tukang bor air untuk mendapatkan air, walaupun hasilnya sampai saat ini air yang keluar masih keruh," keluh warga Perumahan Sasmitha Jaya , Ismawati kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (14/9). Ismawati menjelaskan, dia terpaksa harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1,5 juta untuk membiayai jasa dan mesin pompa air. "Biayanya 1,5 juta mas. Warga lainnya pun membayar dengan biaya yang sama. Tiga RT kekeringan disini," ungkapnya. Kejadian yang sama pun terjadi di Perumahan Pamulang Elok, Pamulang. Belasan rumah saat ini sedang mengebor air, bahkan sebagian warga untuk mandi membeli air galon isi ulang. "Disini susah mendapatkan air, terpaksa saya mandi pakai air galon isi ulang," kata Suradi. Di lokasi terpisah, di kawasan Legoso, Ciputat Timur juga mengalami hal serupa. Sebagian warga Legoso mengantri mengambil air di rumah warga yang masih mendapatkan air bersih. "Karena saya tidak punya uang, saya terpaksa meminta air kepada tetangga untuk konsumsi air minum dan mandi," ujar Dewa.

HASIL SURVEY PAJAK NASIONAL (SPN) TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KOTA BEKASI HANYA 20 PERSEN

Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II yang berlokasi di Kota Bekasi mencatat jumlah kepatuhan wajib pajak setempat hanya 20 persen dari total 70.000 wajib pajak. "Selama ini, dari sekitar 70.000 wajib pajak di Bekasi, baru 20 persen yang patuh melapor dan membayar pajaknya dengan benar. Sisanya, belum sadar sama sekali," kata Kepala DJP Jabar II, Angin Prayitno Aji, di Bekasi. Sejauh ini, dari wajib pajak yang sudah sadar melapor dan membayar pajaknya, telah terkumpul Rp 13,6 triliun. Angka tersebut baru terealisasi 67 persen dari target total sebanyak Rp22 triliun. Menurut Angin, pihaknya berupaya meningkatkan kepatuhan jumlah wajib pajak di areanya dengan mengadakan Survey Pajak Nasional (SPN). Dengan menjalankan program yang digagas Kementerian Keuangan ini diharapkan, potensi pajak yang sesungguhnya di wilayah DJP II bisa benar-benar terdata. Survey dilakukan dengan cara mendatangi orang-orang di rumah mereka dan perusahaan-perusahaan di sentra bisnis yang berpotensi menjadi wajib pajak. "Terhadap mereka kita lakukan pendekatan melalui dialog yang memungkinkan adanya konsultasi seputar alasan ketidaksadaran menyetor pajak," katanya. Menurut Angin, banyak hal yang melatarbelakangi wajib pajak belum patuh dalam hal pelaporan dan pembayaran. Ada diantara mereka yang memang lalai atau sengaja tak melapor dengan benar. Ada pula yang tak menyadari pentingnya kontribusi pajak yang mereka setor untuk negara. "Selain itu, wajib pajak yang belum terdaftar pun masih banyak," katanya.

BMKG PERKIRAKAN KEMARAU SAMPAI OKTOBER 2011

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau akan berlangsung hingga pertengahan Oktober 2011. Menurut BMKG, potensi turunnya hujan pada September ini sangat kecil. "Setelah melewati pertengahan Oktober, baru ada potensi turun hujan. Karena umumnya di Pulau Jawa, hujan baru terjadi pada bulan itu," ujar Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Edvin Aldrian. Edvin menjelaskan, nantinya, hujan berpotensi turun lebih dahulu di wilayah barat dan selatan Jakarta, disusul wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. "Sementara Jakarta Utara biasanya adalah wilayah yang terakhir yang turun hujan," tambahnya. Meski demikian Edvin mengungkapkan, saat ini suhu masih dalam kondisi normal, yaitu antara 32-34 derajat Celcius. "Tapi, kalau nantinya terjadi peningkatan suhu, itu bagus. Karena menunjukkan mulai masuk masa pancaroba dan potensi turunnya hujan semakin besar," jelas dia. Dengan adanya prediksi ini, masyarakat diimbau mengurangi aktivitas yang dapat menimbulkan kepulan asap, seperti membakar sampah. Sebab, selain dapat membahayakan dan mengganggu kesehatan, selama musim kemarau ini, asap yang ditimbulkan tidak naik ke udara, melainkan tetap berkumpul di permukaan dan dapat mengganggu penglihatan bagi warga yang menggunakan kendaraan. "Saat musim hujan, konsentrasi asap biasanya terpecah karena tetesan hujan. Sementara kalau musim kemarau, asap tidak dapat naik ke udara dan tetap berkumpul dipermukaan," tuturnya. (Don).

PETANI KABUPATEN TANGGERANG TERANCAM GAGAL PANEN

Ribuan hektare tanaman padi di kawasan pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten, terancam gagal panen karena lahannya mengalami kekeringan. Sawah yang mengalami kekeringan itu berada di Kecamatan Kosambi, Teluknaga, Sepatan, Mauk, Rajeg, Pakuhaji, Kronjo, dan Kresek. Bupati Tangerang H Ismet Iskandar mengatakan selama ini petani hanya mengandalkan air hujan dan saluran irigasi setempat sehingga, ketika kemarau melanda, petani harus mengeluarkan uang untuk menyewa pompa penyedot agar air dapat dialirkan ke sawah. "Jika kemarau belum reda hingga awal November 2011, hasil panen terancam tidak dapat dinikmati petani," katanya. Sementara itu, beberapa petani yang ditemui mengatakan sawahnya terancam gagal panen karena tanaman padi mereka kekeringan akibat kurangnya pasokan air dari saluran irigasi setempat. Sueb, 48 tahun, petani di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, mengatakan biasanya pasokan air untuk tanaman padi berasal dari saluran irigasi, namun belakangan sudah berkurang debitnya. Selain di Pakuhaji, para petani di Kecamatan Sepatan terancam tidak dapat panen akibat kemarau panjang karena pasokan air hingga ke petak sawah tidak ada. Bahkan beberapa desa di Kecamatan Sepatan, seperti Lebak Wangi, Karet, Kayu Agung, Tanah Merah, dan Pisangan Jaya, mulai mengalami kekurangan air untuk tanaman padi mereka dari irigasi setempat. Para petani menggunakan mesin penyedot untuk mengalirkan air dari sungai terdekat. Namun, sekarang ini, debit air sungai setempat juga mengalami penurunan sehingga petani terpaksa hanya pasrah dan berharap hujan secepatnya turun. (Don).

KOMITE GURU BEKASI (KGB) DESAK PRESIDEN BATALKAN PP TENTANG TENAGA HONORER

Kantor Badan Kepegawaian Negara, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, didatangi Komite Guru Bekasi (KGB), Rabu (14/9/2011). KGB beranggotakan tenaga pendidik, staf tata usaha, dan penjaga sekolah honorer dari Kota Bekasi. Puluhan tenaga pendidik honorer dari Kota Bekasi itu berunjuk rasa di depan Kantor BKN. Mereka mendesak Presiden membubarkan BKN dan membatalkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengenai pendataan tenaga honorer. KGB juga mendesak Presiden membatalkan peraturan pemerintah mengenai tenaga honorer. Dalam aksi ini, KGB juga membawa keranda yang menandakan kekecewaan para tenaga pendidik honorer di Kota Bekasi ini terhadap aparat BKN. Arus kendaraan melalui Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, arah ke Cawang, tersendat akibat aksi unjuk rasa Komite Guru Bekasi (KGB) di depan Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kalangan tenaga pendidik honorer dari Kota Bekasi itu menggelar poster protes dan keranda di tengah jalan. Aksi KGB juga diwarnai baku dorong pagar antara pengunjuk rasa dan petugas keamanan BKN yang didampingi polisi di pintu samping kompleks BKN. Saling dorong terjadi karena pengunjuk rasa mendesak masuk sementara petugas keamanan, dari balik pagar, menghalangi. (Don).

PEMKOT TANGGERANG AKAN PERBAIKI TIGA TERMINAL

Pemerintah Kota Tangerang, Banten, memfokuskan untuk perbaikan tiga terminal angkutan dalam kota. "Kami tetap fokus terhadap perbaikan tiga terminal agar pengemudi dapat menaikkan dan menurunkan penumpang secara teratur," kata Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Tangerang Gatot Suprijanto, Rabu (14/9). Tiga terminal yang diperbaiki itu Terminal Cibodas, Terminal Pasar Baru, dan Terminal Cileduk. Terminal Cileduk berfungsi sebagai penghubung bagi kendaraan umum yang hendak datang dan pergi di kawasan Jakarta Selatan maupun Kota Tangerang Selatan. Terminal Pasar Baru akan berfungsi untuk kendaraan umum yang melayani trayek dalam kota maupun ke arah pantai utara seperti Sepatan, Mauk, dan Teluknaga. Terminal Cibodas dapat berfungsi sebagai penghubung bagi kendaraan untuk kawasan Jakarta Barat, dalam kota, serta sebagian wilayah di Karawaci dan Jatiuwung. (Don).

WALIKOTA TANGGERANG MINTA SOSIALISASI PERDA LARANGAN MEROKOK DIGENCARKAN

Wali Kota Tangerang, Banten, H. Wahidin Halim mengatakan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang larangan merokok di kawasan publik di wilayah ini harus gencar dilakukan. "Sosialisasi harus gencar dilakukan, bila tidak warga seenaknya merokok di tempat umum," kata H. Wahidin Halim di Tangerang, Selasa (13/9) malam. Menurut dia, Perda larangan merokok di tempat umum itu bertujuan agar warga dapat menghirup udara bersih dan bukan berasal dari asap rokok. Bahkan keberadaan Perda tersebut merupakan upaya bagi warga agar tidak merokok sembarang tempat, serta harus taat terhadap aturan demi menjaga kesehatan. Pernyataan itu sehubungan DPRD Kota Tangerang sudah menetapkan Perda No.5 tahun 2010 tentang larangan merokok di kawasan publik dan kantor pemerintahan sejak 10 Oktober 2010, tapi hingga kini belum efektif. Warga masih banyak yang merokok terutama di lokasi publik seperti kantor kecamatan, kelurahan bahkan pusat pemerintahan, terminal maupun Puskesmas setempat. Pihaknya beberapa kali memberikan sanksi kepada aparat di lingkup Pemkot Tangerang yang tertangkap sedang merokok di kantor kecamatan. Namun ada aparat kecamatan yang tertangkap tangan dijemur beberapa jam menghadap tiang bendera sebagai sanksi akibat merokok sembarangan Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Kota Tangerang, Suratno Abubakar mengatakan, warga kurang mengindahkan tentang Perda tersebut sehingga secara nyaman merokok di lokasi publik. Suratno mengatakan sangat disayangkan, Perda itu kurang mendapatkan perhatian serius dari warga dan mendukung upaya sosialisasi dari aparat. Anggota DPRD dari Fraksi Partai demokrat itu menambahkan, Perda tersebut minimal melarang warga untuk tidak merokok sembarangan supaya wilayah publik tidak dicemari asap yang dapat membahayakan kesehatan. Sedangkan pihaknya prihatin tentang banyaknya warga yang merokok di lokasi publik seperti di kantor kecamatan, restoran, pusat perbelanjaan maupun terminal, padahal sudah ada tempat khusus. (Don).

SUMBER AIR BAKU MENURUN, WARGA BEKASI MULAI KESULITAN AIR

Warga di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, mulai kesulitan air bersih untuk dikonsumsi. Pasokan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi menyusut karena sumber air baku dari Kali Cibeet berkurang akibat kemarau. Juru bicara PDAM Tirta Bhagasasi, Endang Kurnaen, mengaku banyak menerima keluhan dari pelanggan air di Bojongmangu. “Kondisi air di wilayah itu saat ini benar-benar sulit,” kata Endang, Selasa, 13 September 2011. Pada kondisi normal, kata Endang, PDAM memproduksi air bersih di Bojongmangu sebanyak 40 liter per detik dengan jumlah pelanggan yang teraliri sekitar 1.500 pelanggan. Sejak sebulan lalu, produksinya menyusut menjadi hanya 15 liter per detik. PDAM terpaksa membagi air itu kepada semua pelaggan. Air mengalir hanya 12 jam setiap harinya, itu pun sering tersendat. “Cukup untuk minum saja,” kata dia. Adapun untuk kebutuhan lain, seperti mandi dan mencuci, PDAM menggunakan mobil tangki untuk mengangkut air ke wilayah selatan Kabupaten Bekasi itu. Dalam sehari, satu mobil tangki kapasitas 3.000 liter membagikan air secara gratis. PDAM Tirta Bhagasasi memiliki sembilan cabang pelayanan, yakni di Rawa Tembaga, Bekasi Kota, Pondok Ungu, Wisma Asri, dan Rawa Lumbu di Kota Bekasi, serta Kecamatan Babelan, Tambun, Cikarang Selatan, dan Cikarang Utara di Kabupaten Bekasi. Jumlah keseluruhan produksi air bersih sekitar 2.060 liter per detik dengan jumlah pelanggan sekitar 151 rib. Jumlah tersebut masih minim karena hanya melayani sekitar 15 persen dari total 2,3 juta jiwa penduduk Kabupaten Bekasi dan baru melayani 25 persen dari 2,3 juta jiwa penduduk Kota Bekasi. Pasokan air di luar Kecamatan Bojongmangu, kata Endang, masih bagus. Namun PDAM khawatir karena sumber air baku hanya dari Waduk Jatiluhur yang mengalir di Sungai Citarum Barat. Kondisi air Waduk Jatiluhur terus menyusut dan diperkirakan hanya cukup untuk 80 hari ke depan. Saat ini, kata Endang, PDAM belum menemukan solusi mengatasi krisis air apabila sumber air baku mengering. Potensi sumber air tanah sangat sedikit, seperti sumber air tanah di Pondok Gede yang dikelola PDAM yang hanya mampu memproduksi 10 liter per detik. “Hanya cukup untuk satu lingkungan perumahan,” katanya. Upaya lain adalah dengan membeli air bersih dari PDAM Patriot milik Pemerintah Kota Bekasi. Namun hal itu dinilai terlalu mahal biayanya. Sebulan, PDAM membeli sekitar 4.000 meter kubik air dengan harga Rp 1 miliar. Selain krisis air baku, PDAM Tirta Bhagasasi hanya memiliki alat pengolahan air (water tratmen plant) dengan kapasitas terbatas sehingga harus diganti. Apalagi saat ini jumlah daftar tunggu pelanggan sekitar 60 ribu rumah tangga yang belum bisa dilayani karena kemampuan produksinya terbatas. Untuk meningkatkan kapasitas produksi air bersih, PDAM akan bekerja sama dengan PT Bekasi Putra Jaya dan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Bekasi. Kerja sama itu untuk membangun satu unit water tratmen plant di Tegal Gede, Kecamatan Cikarag Selatan, dengan kapasitas 1.000 liter per detik. Nilai investasi pembangunan alat pengolahan air bersih itu, menurut Endang, tidaklah sedikit. Produksi air setiap 100 liter per detik membutuhkan dana operasi sekitar Rp 3-5 miliar. (Don).

PAKAN TERNAK SULIT AKIBAT MUSIM KEMARAU

Peternak di Kabupaten Tangerang, Banten, mengungkapkan dampak musim kemarau berakibat pada kesulitan mendapatkan rumput bagi produksi ternak. "Karena, cuaca panas menyebabkan rumput untuk makan ternak sulit diperoleh," kata Kepala Bidang Pengembangan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang, Mawardi Nasution, saat dihubungi Antara, Selasa (13/9). Pakan ternak yang sulit diperoleh petani akibat kekeringan tersebut seperti rumput ilalang, rumput gajah maupun jerami. Oleh karena itu, Distanak Kabupaten Tangerang sudah membentuk tim pendataan kelompok ternak dan jumlah populasi ternak. "Di kabupaten Tangerang terdapat banyak sekali kelompok ternak tradisional maupun modern,'' katanya. ''Maka, perlu kita lakukan pendataan untuk membantu mengatasi kekeringan saat ini.'' Nantinya tim tersebut akan melakukan sosialisasi tata cara penyimpanan pakan ternak dan penggunaan konsentrat. Khusus untuk populasi ternak sapi, sosialisasi difokuskan pada kelompok ternak yang berada di wilayah Kecamatan Teluknaga, Legok, Jambe, Cisoka, Solear, Gunung Kaler, Panongan dan lainnya. "Meski beberapa wilayah sudah mengalami dampak kekeringan, namun sifatnya belum menyeluruh. Sehingga, masih ada rumput yang didapatkan," katanya. (Don).

PENGEMBANG SIAP MENDUKUNG PENERAPAN RTRW TANGSEL

Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, merencanakan kawasan Serpong sebagai zona hunian dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah Kota Tangsel. Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Selasa (13/9/2011) mengatakan, pembagian zona itu dimaksudkan untuk mempermudah pembangunan. Saat ini draf RTRW tengah memasuki tahapan asistensi oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN). "RTRW Kota Tangerang Selatan dalam tahapan asistensi di tingkat BKPRN sejak Rabu (7/9/2011). Jika sudah selesai akan dikembalikan lagi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan untuk diproses lebih lanjut," katanya. Menurut Benyamin, zona hunian dibentuk karena banyak perumahan dan pengembang besar perumahan di kota ini. Hunian yang berkembang itu antara lain berada di Serpong, Alam Sutera, dan Bintaro. Selain mengusulkan zona hunian, Pemkot Tangsel juga merumuskan tiga zona lain, yakni zona pendidikan, perdagangan, dan jasa. Zona pendidikan dipusatkan di wilayah Ciputat, yang memiliki beberapa kampus besar. "Wilayah Setu akan kami arahkan untuk pembangunan pusat pemerintahan serta pusat penelitian karena di sana ada Puspitek," katanya. Ia mengatakan, sejumlah pengembang besar di wilayah Kota Tangerang Selatan sudah disertakan dalam pembahasan RTRW. Para pengembang tersebut siap mendukung penerapan RTRW Kota Tangsel. "Mereka sudah diajak bicara untuk mendiskusikan pola pemanfaatan ruang dan bersama DPRD juga. Kami berharap Oktober mendatang Peraturan Daerah (Perda) RTRW sudah bisa disahkan," kata Benyamin. Benyamin mengemukakan, dalam pemanfaatan pola ruang, Pemkot juga menyiapkan rencana pembangunan empat tempat pembuangan sampah terpadu pada 2011. Pemkot lebih memfokuskan pada pembangunan TPS skala besar yakni TPA Cipeucang. "Satu TPST bisa menampung sampah dari seribu kepala keluarga (KK), persiapan TPST itu dari masyarakat sendiri. Fungsi TPST itu salah satunya untuk membantu mengurangi daya tampung TPA Cipeucang. Fungsi TPST lebih pada proses pengolahan sampah skala lingkungan," katanya. (Don).

MANTAN KETUA KONI TANGGERANG TAK MAU DIPENJARA

Sidang lanjutan kasus narkoba dengan terdakwa Rusman Umar mertua Wakil Wali Kota Tangerang , Arief R Wismansyah kembali digelar di PN Tangerang, Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang , Senin (12/09) siang. Sidang tersebut di Ketuai oleh Majelis Hakim Syamsul Bachri dengan JPU yang sudah mengenakan papan nama didada berganti menjadi nama asli Redy , bukan Jaenal seperti awal sidang sebelumnya. Redy mengaku, name tag-nya tak dibawa saat itu sehingga dia harus mengenakan name tag temannya bernama Jaenal. Menurut Redy, barang bukti yang dimiliki Rusman Umar ,58, dan istrinya Ayu Wulandari ,44, adalah 3,4 gram sabu dan 8 gram ganja yang sudah dicampur tembakau. "Tuntutan masih menunggu dari Kejaksaan Agung. Rencana Kamis (22/09) siap," ujar Redy. Sepanjang sidang dimulai, Redy yang masih mengaktifkan telepon genggamnya itu masih tanpak tak serius. Bahkan dia tak detail menanyakan perihal penggunaan sabu serta ganja kepada terdakwa. "Pada saat saudara ditangkap habis menggunakan tidak? " kata Redy. Dijawab Rusman Umar yang juga Ketua KONI Kota Tangerang setelah akhirnya dicopot karena kasus ini. " Iya, saya pakai biar bisa tidur. Dan untuk menjaga stamina," kata Rusman Umar. Sedangkan Ayu mengaku dirinya hanya coba-coba."Awalnya hanya coba-coba saja," ujarnya. JPU sendiri akhirnya menghentikan pertanyaan. Dilanjutkan oleh Majelis Hakim yang bergantian menanyakan kepada terdakwa. Kepada terdakwa Syamsul Bachri menanyakan asal barang tersebut. Dan dijawab terdakwa berasal dari Kampung Ambon. "Ini polisi harusnya menyambut informasi ini," katanya. Selanjutnya, Hakim menasehati terdakwa."Usia anda sudah tidak muda lagi. Ini harusnya kasus anak muda. Kalau seperti ini kalian seperti orangtua brengsek yang tak bisa menjadi contoh anak-anak. Apalagi anda tokoh olahraga. Apa anda menyarankan atlet menggunakan doping narkoba juga? Beratkan jadi tokoh, tidak mudah. Pantas atlet di sini tidak pernah menang," ujar Hakim anggota. "Tidak pak, saya menggunakan sendiri," ujar Rusman Umar. "Kalau anak anda sudah besar, bisa jadi anda memakai ramai-ramai nanti. Ini masalah nasional loh. Berat ancaman hukumannya," kata Syamsul. Syamsul lalu menawarkan rehabilitasi. "Iya saya tak mau dipenjara. Saya kan sudah ada surat dari rumah sakit soal ketergantungan obat," kata Rusman. Majelis lalu menanyakan, kepada terdakwa kenapa dia tetap menggunakan barang tersebut meski sudah tahu penggunaaan obat terlarang adalah salah. Apa yang selanjutnya diinginkan terdakwa. "Iya saya tahu. Saya ingin berhenti," kata Ayu. Lalu disela Hakim."Berhenti sementara. Anda harus taubat," kata Hakim. Kuasa Hukum Rusman Umar ,Arias Rahadian mengatakan, pihaknya meminta kepada Majelis Hakim untuk merebalitasi kedua terdakwa. "Mereka sudah lama memiliki surat ketergantungan obat," katanya. Ketua Majelis Hakim Syamsul Bachri kemudian menutup sidang untuk dilanjutkan pada agenda tuntutan JPU pada Kamis (12/09) mendatang. Sementara itu, pantauan di PN meski sidang digelar terbuka, Namun wartawan cetak dilarang untuk mengambil foto oleh pengunjung yang menggunakan baju serba hitam. Seorang wartawati dari media nasional dimarahi oleh pria berbadan besar saat mengambil foto sidang tersebut. (Don).

KOS-KOSAN DI KOTA BEKASI AKAN DIKENAKAN PAJAK 10 PERSEN

Bagi para pemilik rumah kos di Kota Bekasi mungkin ini bukan kabar yang menggembirakan. Dalam waktu dekat, rumah kos dengan fasilitas hotel akan dikenakan pajak sebesar 10 persen dari keuntungan pengelolaan. Pungutan pajak itu pasti akan diterapkan setelah anggota DPRD Kota Bekasi mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pajak Hotel menjadi Perda dalam rapat paripurna Senin 12 September 2011. Menurut Sekretaris Panitia Khusus (Pansus) 11, yang menggodok Raperda Pajak Hotel, Helly Mulyaningsih, Perda Pajak Hotel tersebut memang salah satunya ditujukan bagi para pemilik rumah kos yang memiliki fasilitas pendingin udara (AC) dan toilet pribadi atau masuk dalam kategori mewah. “Pemilik kos-kosan yang mempunyai minimal 10 pintu dan berfasilitas seperti hotel, pasti akan kena pajak.” kata Helly di Bekasi, Selasa 13 September 2011. Helly menambahkan, setelah melakukan kajian di lapangan, saat ini setidaknya terdapat sekitar 560 pintu rumah kos yang berfasilitas seperti hotel di Kota Bekasi. ”Data ini akan kami kaji lagi, dan Pemkot Bekasi diminta untuk sosialisasi atas Perda ini,” katanya. Salah satu pemilik rumah kos mewah di Kayuringin Bekasi Selatan, Anes, mengaku tidak keberatan dengan disahkannya Perda tentang Pajak Hotel itu. Namun, Anes berharap agar nantinya Pemerintah Kota Bekasi bisa konsekuen dalam menerapkannya. “Saya nggak keberatan kalau memang itu dilakukan untuk menambah pendapatan asli daerah. Tapi saya juga minta Perda ini betul-betul dilaksanakan dengan baik. Artinya, penerapannya sesuai, untuk pemilik minimal 10 pintu kos kategori mewah,” ujarnya. Anes yang sudah 10 tahun lebih menekuni bisnis kos-kosan, mengatakan dimasukannya kos berfasilitas mewah dalam pajak hotel sudah sangat tepat, sebab kos-kosan itu memang sengaja dibuat dengan alasan bisnis. Dengan adanya Perda itu pihaknya kini tengah berpikir, strategi untuk menaikkan harga kos, khusus bagi penghuni kamar yang memiliki fasilitas mewah. “Pasti itu akan berpengaruh kepada harga sewa per bulan. Berapa besarannya kami belum bisa pastikan, namun yang pasti kenaikan baru akan diterapkan setelah Perda itu benar-benar di realisasikan,” katanya. Anes sendiri meminta agar pajak itu hanya dikenakan bagi kos dengan fasilitas mewah. “Untuk yang kelas menengah kebawah dan di dalamnya nggak ada AC, kami nggak mungkin untuk mengenakan pajak kepada mereka. Penghasilan mereka minim, lagian kerjanya banyak yang masih kontrak,” pungkasnya. (Don).

RSUD KOTA BEKASI TAMBAH FASILITAS CUCI DARAH

Rumah Sakit Umum Daerah, Kota Bekasi, Jawa Barat, menambah fasilitas dan kapasitas ruang perawatan bagi pasien cuci darah. "Dari semula 19 tempat tidur, nanti akan menjadi 24 tempat tidur. Mesin hemodialiser ditambah sesuai jumlah tempat tidur," kata Direktur RSUD Kota Bekasi, Titi Masrifahati, di Bekasi, Selasa (13/9). Pengadaan mesin cuci darah, kata Titi, sedang memasuki tahap lelang dan diprediksi pada akhir September sudah bisa direalisasikan. "Kami kerja samakan dengan pihak ketiga, ada beberapa perusahaan yang sedang diseleksi," katanya. Dikatakan Titi, pasien dengan penyakit gagal ginjal mendominasi cuci darah di RSUD Kota Bekasi. Pasien yang mengalami gagal ginjal didukung empat unit mesin haemodialisa (mesin cuci darah). "Satu pasien perlu waktu lima jam untuk proses cuci darah dalam ruangan khusus dengan fasilitas AC dan TV," ujarnya. (Don).

Selasa, 13 September 2011

PEREMPUAN BOS EKSTASI DITANGKAP DENGAN BARANG BUKTI 15 RIBU BUTIR EKSTASI

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap seorang wanita berinisial DP dengan barang bukti sekitar 15.000 butir ekstasi pada Senin (12/9/2011) pagi di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat. Wanita itu diduga menjadi bos peredaran ekstasi jaringan internasional. Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Nugroho Aji Wijayanto membenarkan adanya penangkapan itu. "Dia (DP) memiliki jaringan di Malaysia," ujar Nugroho, Senin (12/9/2011), saat dihubungi wartawan. Dia mengatakan, DP ditangkap di sebuah apartemen di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat tadi pagi. "Barang buktinya sekitar 15.000 butir ekstasi senilai Rp 3 miliar dan diimpor dari Belanda," ujarnya. Kualitas ekstasi itu pun diduga kualitas wahid karena berasal dari Belanda yang dikenal pengekspor ekstasi kelas terbaik. DP kini ditahan di sel Narkoba Polda Metro Jaya. Dia dijerat Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. Polisi juga masih mengembangkan kasus ini untuk menjaring dua pelaku lainnya yang berkewarganegaraan Malaysia. "Anggota kami sedang menuju ke Malaysia," kata dia.

PENGAKUAN MANTAN KETUA KONI KOTA TANGGERANG MENGGUNAKAN SABU UNTUK TINGKATKAN STAMINA

Mantan Ketua KONI Kota Tangerang, Rusman Umar (58), terdakwa perkara dugaan penyalahgunaan narkotika, mengaku, menggunakan sabu untuk meningkatkan stamina. Ia juga menggunakan barang itu sejak tiga tahun lalu, agar bisa tidur. "Saya pakai itu (sabu) biar bisa tidur, dan juga untuk menjaga stamina," kata terdakwa Rusman, menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim Syamsu Bachri Harahap di Pengadilan Negeri Tangerang, Senin (12/9/2011). Dalam sidang dengan agenda mendengarkan keterangan terdakwa, Harahap mengajukan pertanyaan dari mana terdakwa mendapatkan sabu tersebut. "Dibeli di Kampung Ambon, digunakan untuk diri sendiri dan istri saya," jawab terdakwa Rusman sembari menunjuk terdakwa Ayu Wulandira (44), yang duduk di kursi pesakitan samping terdakwa Rusman. Rusman yang juga adalah mertua dari Wakil Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Ayu ditangkap polisi di sebuah rumah (yang diakui dalam sidang sebagai rumah istrinya, Ayu) di Neglasari, Kota Tangerang, pada awal Juli lalu. Bersama dengan kedua terdakwa, polisi menemukan sebanyak 3,4 gram sabu, dan 8 gram ganja yang sudah dicampur tembakau. Terdakwa Rusman sendiri pernah ditangkap dan diproses hukum hingga ke pengadilan, dengan perkara penyalahgunaan narkoba sekitar lebih dua tahun lalu. "Perbuatan ini tidak cocok lagi dengan Anda. Usia Anda sudah tua, 58 tahun. Fisik memang masih kuat, tetapi tidak bisa dibohongi usia Anda sudah tua, sehingga perbuatan ini tidak cocok lagi dilakukan oleh orangtua seperti Anda. Ini dilakukan oleh remaja dan anak muda, bukan orangtua seperti Anda," kata Harahap. Nasihat hakim dalam persidangan itu dibenarkan terdakwa, dengan anggukan kepala. Kepada majelis hakim, terdakwa mengaku telah menikah dengan terdakwa Ayu selama 9 tahun dan memiliki seorang anak lelaki yang saat ini duduk di sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Tangerang. (Don).

PLT WALIKOTA BEKASI BERDIALOG DENGAN WARGA BAHAS e-KTP

Minggu (11/9) malam WIB, berlangsung di Perumahan Legenda Park, Blok C1/12 Dukuh Zambrut, Kecamatan Mustikajaya, Plt Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi kembali melakukan silaturahmi dengan warga masyarakat sekaligus halal bihalal. Acara yang turut dihadiri oleh camat dan lurah, Plt Walikota Bekasi menyempatkan diri berdialog dengan warga setempat dengan memberikan pertanyaan mengenai buku pelajaran yang digunakan apakah dibeli atau telah diberikan secara gratis. Pertanyaan tersebut direspon dengan antusias oleh warga dengan mengatakan bahwa buku pelajaran tersebut saat ini masih dibeli. Menanggapi jawaban yang diberikan oleh masyarakat, Plt Walikota Bekasi yang akrab disapa Bang Pepen menjelaskan bahwa buku pelajaran tidak dibeli lagi karena sudah mendapatkan bantuan subsidi pemerintah daerah yang berasal dari dana pajak yang diberikan oleh bapak dan ibu sekalian. “Begitu pula halnya dengan KTP dan KK, dimana tahun ini kita sudah memberikan pelayanan online KTP dan KK secara gratis di tiap-tiap kelurahan”, lanjutnya. Tak lupa, beliau juga menjelaskan mengenai visi dan misi yang diemban oleh Pemkot Bekasi yaitu bekasi yang cerdas, sehat dan ihsan, dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat Kota Bekasi. (Don).

BUPATI TANGGERANG MINTA PEMPROV BANTEN PERHATIKAN PENANGANAN GIZI BURUK

Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten memberikan perhatian serius terhadap penangganan ribuan penderita gizi buruk, terutama balita, akibat orang tua mereka tidak mampu memberikan makanan terbaik bagi anaknya. "Kami tetap memperhatikan penanggganan terhadap penderita gizi buruk di wilayah ini," kata Bupati Tangerang H Ismet Iskandar. Dia mengatakan bahwa upaya yang dilakukan demi mengurangi jumlah penderita gizi buruk yakni dengan memberikan makanan tambahan melalui petugas di Posyandu dan Puskesmas setempat. Pernyataan tersebut terkait penderita gizi buruk yaitu balita M. Yunus (3,5) warga Desa Kemuning RT 07/04 Kecamatan Kresek, yang belum juga mampu berdiri karena kakinya mengalami kelumpuhan. Demikian pula berat badan Yunus hanya 5,2 kg sehingga anak pasangan Robani (43) dan Anah (41) itu harus digendong kedua orang tuanya. Namun Yunus merupakan salah satu dari sekitar 2.100 warga miskin penderita gizi buruk yang tersebar pada 29 kecamatan mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Tangerang. Sedangkan pihak Pemkab Tangerang membantah telah mengabaikan penderita gizi buruk lainnya akibat terbatasnya dana operasional. Menurut dia, pada saat penimbangan balita mayoritas anak-anak diberikan makanan tambahan untuk memperbaiki gizi. Untuk mengurangi jumlah penderita gizi buruk, katanya, maka aparat Puskesmas setempat ditugaskan untuk memantau balita di sekitar wilayah kerja. Bahkan petugas medis juga melakukan tindakan serupa dan bila terdapat penderita gizi buruk secepatkan ditangani untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik. Salah satu mengurangi penderita gizi buruk, maka untuk tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp1,01 miliar termasuk pemberitaan makanan tambahan. Selain itu, perhatian lain yakni membangun ratusan Posyandu pada masing-masing desa terutama di kawasan pantai utara. (Don).

PENGOLAHAN AIR PDAM TIRTA KERTARAHARJA TERGANGGU AKIBAT MENURUNNYA DEBIT CIDURIAN

Pengolahan air bersih di PDAM Tirta Kertaraharja, Kabupaten Tangerang mulai terganggung akibat menyusutnya debit Sungai Cidurian sebagai pamasok utama air baku ke PDAM. ”Akibat penyusutan debit Sungai Cisadane dan Sungai Cidurian sudah mengancam terhentinya produksi air bersih di wilayah barat dan utara Kabupaten Tangerang,” ujar Kepala Cabang Balaraja PDAM Tirta Kertaraharja, Bambang Suryadi, Senin (12/9/2011). Dijelaskan Bambang, Sungau Cidurian merupakan pemasok utama air baku untuk produksi air bersih di wilayah barat Kabupaten Tangerang yang meliputi Kecamatan Balaraja, Tigaraksa, dan Cisoka. ”Ada 8.400 pelanggan yang bergantung pada produksi air bersih kami,” kata dia. Dampak penyusutan karena kemarau itu, imbuh Bambang, kapasitas produksi air bersih sudah turun dari 100 liter per detik, saat ini 90 liter per detik. ”Air baku sungai sudah bau dan berwarna hijau (alga), lebih banyak alganya ketimbang airnya,” kata Bambang. Dia mengakui penurunan kapasitas produksi tersebut telah berdampak pada suplai air bersih ke pelanggan. ”Banyak pelanggan yang mengeluh kepada kami, air bersih yang sampai ke rumah volumenya kecil dan bau,” kata dia. Jika kekeringan terus berlanjut dalam 1-2 minggu ke depan, kata dia, produksi air bersih terancam terhenti. Penyusutan debit Sungai Cisadane juga berpengaruh pada produksi air bersih di wilayah utara Kabupaten Tangerang, yang meliputi Kecamatan Teluk Naga, Kosambi, Pakuaji, dan Mauk. ”Wilayah utara Tangerang memang titik kekeringan di Kabupaten Tangerang,” kata Bambang. Adapun penyusutan debit Sungai Cisadane belum berpengaruh pada produksi air bersih perusahaan air minum milik swasta, Aetra Air Tangerang, yang saat ini sudah memiliki 23 ribu pelanggan. ”Kami baru menggunakan sepertiga kapasitas dari 350 liter per detik, jadi belum berdampak,” ujar Presiden Direktur PT Aetra Air Tangerang, Abdoelbar Mansoer. (Don).

BANYAK INFRASTRUKTUR BELUM DIPERBAIKI, PEMKAB TANGGERANG SAMPAIKAN ASPIRASI SAAT RESES DPRD BANTEN

Anggota DPRD Provinsi Banten melaksanakan reses ke II (dua) tahun sidang 2011 di Kabupaten Tangerang. Reses tersebut merupakan kunjungan kerja ke daerah sesuai dengan daerah pemilihan anggota masing-masing, Senin (12/9/2011). “Reses ini untuk koordinasi pembangunan dan kebijakan strategis dengan propinsi RRKPD tahun 2011 di Kabupaten Tangerang,” kata pimpinan rombongan Komisi II dari fraksi PDIP DPRD Propinsi Banten FL. Trisatria Santosa, SE. Diharapkan saat reses ini banyak aspirasi dari masyarakat Kabupaten Tangerang untuk diperjuangkan di Propinsi Banten terutama pembangunan jalan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan rakyat dan lainnya. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Ahmad Suwandi, SH mengatakan banyak permasalahan yang terjadi di Kabupaten Tangerang seperti bencana banjir setiap tahun masih tinggi, kemiskinan, jalan infrastruktur khususnya jalan propinsi masih kurang memadai, sarana prasarana pendidikan dan kesehatan. “Kami meminta bantuan ke propinsi Banten agar membantu pembangunan di Kabupaten Tangerang khususnya permasalahan diatas. Untuk itu saya berharap kerjasama yang telah dibangun tetap dipertahankan dan ditingkatkan,” kata Suwandi. Saat ini Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyusun sembilan program prioritas Kabupaten Tangerang yaitu; program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, program pengembangan lingkungan sehat, program pembangunan jalan dan jembatan, program pembangunan gedung pemerintahan, program penataan lingkungan pemukiman dan perkotaan, program dan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh, program pengendalian dan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, program peningkatan kesempatan kerja dan usaha, dan program pemberdayaan SDM. Kepala Bapeda Kabupaten Tangerang H Edi Junaidi mengharapkan kepada DPRD Propinsi Banten untuk memperjuangkan pembangunan jembatan di Dadap Kecamatan Kosambi untuk mengatasi kemacetan, karena didaerah tersebut mengalami kemacetan yang sangat luar biasa, untuk itu diharapkan pemerintah Propinsi Banten untuk membantu mengatasi permasalahn tersebut. Edi juga mengaharapkan ruas jalan di daerah Cadas Kukun diperlebar karena ruas jalannya sempit. Jalan tersebut menghubungkan wilayah Kabupaten Tangerang dengan Kota Tangerang. “Kami juga meminta untuk dibangunkan jalan layang di Cikupa untuk mengatasi kemacetan, perluasan jalan dari Bitung sampai Jayanti, agar dibangun terminal tipe A di Bitung karena lokasinya strategis langsung masuk ke jalan tol,” jelas Edi dihadapan anggota DPRD Banten. Selain itu, Edi juga meminta segera merehabilitasi jalan Provinsi seperti Jalan Kelapa Dua dengan Legok, Jalan Tigaraksa dengan Cisoka. Disini Provinsi Banten berperan penting untuk mengatasi jalan propinsi tersebut dan karena Kabupaten Tangerang telah berinvestasi ratusan miliar tetapi kenapa sampai sekarang belum direspon. Sementara Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan H Dedi Sutardi SH, mengatakan melihat banyak permasalahan di Kabupaten Tangerang khususnya jalan dan lainnya belum banyak diatasi oleh pemerintah Propinsi Banten. “Kita bisa memaklumi karena propinsi Banten bukan hanya Kabupaten Tangerang. Kita ingin meminta yang wajibnya saja bukan yang sunnah, tapi sampai sekarang belum terpenuhi, tapi kita memakluminya. Kami minta anggota DPRD Propinsi Banten untuk memperjuangkan aspirasi Kabupaten Tangerang kepada eksekutif di Banten,” kata Dedi. Menanggapi masukan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, ketua rombongan anggota DPRD Propinsi Banten FL. Tri Satria Santosa SE mengatakan sangat memaklumin keluhan dari masyarakat Kabupaten Tangerang. “Tahun lalu sampai sekarang keluhannya masih sama, berarti kerjasamanya masih kurang, sampai sekarang belum terealisasi bagaimana komisi IV ini? Karena seluruh aspirasi masyarakat Kabupaten Tangerang di tampung di komisi IV. Mungkin komunikasi ini belum terjalin dengan baik. Dari masukan ini kami akan perjuangkan untuk pembangunan di wilayah Kabupaten Tangerang,” ucap FL Tri Satria Santosa SE. (Don).

Senin, 12 September 2011

PEMKOT TANGSEL CEK DITRIBUTOR BESAR ANTISIPASI KRISIS BERAS

Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, melakukan pemeriksaan sejumlah distributor beras di seluruh pasar tradisional terkait mengantisipasi ancaman krisis beras dalam musim kemarau. "Kita akan periksa semua pasokan beras di setiap distributor untuk memastikan tidak mengalami krisis beras dalam musim kemarau," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel, Ferry Payacun di Tangerang, Senin. Dikatakan Ferry, pemeriksaan stok beras ini untuk menjamin ketersediaan beras, lantaran musim kemarau panjang dan kesiapan jelang hari raya Idul Adha dan tahun baru. "Sampai saat ini kami belum menemukan adanya kendala dalam distribusi beras, artinya masih aman. Namun, ancaman krisis bisa saja terjadi, makanya kami waspada," katanya. Nantinya, pengawasan Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel terkait pasokan beras akan bekerjasama dengan Bulog untuk penanganannya. "Selain Bulog kami juga akan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik terkait antisipasi krisis pasokan beras," katanya menjelaskan. Beberapa sembako yang diprediksi akan langka saat musim kemarau panjang yakni, beras, cabe, bawang dan sejumlah sayu-sayuran. "Kami akan pastikan ketersediaan pasokan barang tersebut agar tidak terjadi kelangkaan dan berakibat pada kenaikan harga," katanya. Jika terjadi kelangkaan sembako maka akan terjadi kenaikan harga yang cukup drastis. Jika lebih dari 25 persen maka, Pemkot Tangsel akan menggelar operasi pasar dengan melibatkan pihak lainnya. "Apabila kenaikan harga sudah mencapai 15 persen, maka akan lakukan peningkatan kewaspadaan karena sudah masuk dalam kategori langka," katanya. Pihaknya juga menegaskan, akan memberikan sanksi tegas kepada pedagang yang sengaja menjual makanan yang sudah dicampur bahan kimia berbahaya, seperti formalin."kami tidak akan memberikan toleransi bagi mereka yang menjual makanan yang mengandung formalin, akan kami tindak sesuai aturan hukum," katanya. Sebelumnya, Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah II Ciputat, Guswanto mengatakan, cuaca panas di Kota Tangsel diperkirakan akan terjadi hingga bulan september. Selain di wilayah Tangsel, cuaca panas atau kemarau ini juga mendera sejumlah wilayah lainnya di tanah air. "Cuaca panas akan terus terjadi hingga awal September. Agustus memang telah memasuki musim kemarau sesuai prakiraan BMKG," katanya. Ia juga mengatakan, suhu udara pada musim panas ini baik di Tangsel maupun di wilayah lainnya berkisar dari 30 derajat Celcius hingga 33 derajat Celcius. Kendati panasnya cukup menyengat tubuh dan dikeluhkan warga saat beraktivitas cuaca panas ini ditegaskan Guswanto bukan cuaca ekstrim. "Cuaca panas ini masih normal dan belum mencapai angka 34 derajat Celcius," katanya. Guswanto juga menjelaskan jika musim kemarau normalnya terjadi pada Bulan Mei hingga April. Namun, dikarenakan ada suplai uap air dari Pasifik dan Hindia bertambah, sehingga menyebabkan kemarau. "Seharusnya suplai uap air berkurang," katanya.

MASYARAKAT DIMINTA TIDAK KONSUMSI AIR KALI BEKASI

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi air Kali Bekasi. Pasalnya tingkat pencemaran air sangat tinggi. Kepala BPLH Kota Bekasi Dadang Hidayat di Bekasi, Senin (12/9), mengatakan bahwa sungai itu mengandung bakteri dan "chemical oxygen demand" (COD) yang melebihi ambang batas. "Terlebih saat musim kemarau seperti sekarang, kualitas air Kali Bekasi sangat tidak baik. Untuk itu kami mengimbau masyarakat Kota Bekasi tidak menggunakan air Kali Bekasi untuk kebutuhan sehari-hari karena berbahaya bagi kesehatan," katanya. Dikatakan Dadang, Kali Bekasi merupakan pertemuan beberapa sungai seperti Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi. Karena itu, pencemaran di Kali Bekasi juga disumbang dari pencemaran yang terjadi di sungai-sungai tersebut. "Kali Bekasi mendapat sumbangan air dari Cileungsi, Gunung Putri. Dari hulunya, kualitas air sudah relatif kurang bagus," ujarnya. Dadang mengatakan, Kali Bekasi merupakan sungai utama di Kota Bekasi yang memiliki sejumlah anak sungai di antaranya Kali Baru. "Bahkan anak sungainya pun ikut tercemar," ujarnya. Dadang menambahkan, banyak perusahaan di Kota Beaksi tidak mengeluarkan uji laboratorium limbah industrinya. Padahal, sesuai aturan setiap bulan perusahaan harus menunjukkan hasil uji laboratorium limbah industrinya. Pencemaran dari limbah industri di wilayah setempat, kata dia, terus terjadi akibat belum ada payung hukum dari pemerintah Kota Beaksi. Meski sudah ada UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kota Bekasi belum memiliki peraturan pemerintah terkait pelaksanaan peraturan tersebut. "Untuk mengantisipasi pencemaran limbah baik dari industri maupun rumah tangga, kami masih mengandalkan sosialisasi ke masyarakat dan perusahaan," katanya. Pihaknya juga berencana memanggil perusahaan yang tidak memberikan hasil uji laboratorium limbah industrinya kepada BPLH dan akan mengklarifikasinya. (Don).