Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 15 September 2012

DISDIK SEGERA EVALUASI KEPSEK SMPN 1 BABELAN


Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bekasi harus segera mengevaluasi kinerja Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Babelan.

Demikian ditegaskan H. Muhtadi Muntaha Lc, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bekasi, terkait penahanan ijasah dan raport sejumlah siswa SMPN 1 Babelan.

Dijelaskan politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN), pihaknya selalu mendapat pengaduan melalui SMS telepon selullarnya dari orang tua siswa tentang penahanan ijasah dan raport miskin di SMPN 1 Babelan tersebut. “Banyak SMS dari orang tua siswa yang mengadu tentang adanya penahanan ijasah dan raport,” ungkap Muhtadi.
        
Jika begini terus, Muhtadi khawatir, siswa miskin akan berhenti sekolah. “Kalau Kepala Sekolah itu tidak dievaluasi, saya khawatir akan banyak orang miskin yang stop sekolah,” tegasnya yang juga aktivis di sejumlah organisasi.

Seperti diberitakan Koran Kota edisi 101 lalu, sejumlah siswa tidak bisa mengambil ijasah dan raport saat mencapai kelulusan. Sehingga para siswa kesulitan untuk mengikuti jenjang sekolah berikutnya (hanya diberi foto kopi ijasah dan raport).

Salah satunya dialami siswi Nur SW lulusan SMPN 1 Babelan kelas 3 11 pada tahun 2012 ini. Hingga kini ijasah dan raportnya masih ditahan pihak SMPN 1 Babelan, hanya karena belum membayar biaya Bimbingan Belajar (Bimbel) dan Buku Album Kenangan Siswa yang dikeluarkan pihak sekolah.

Padahal Nur SW, tergolong pintar namun dari keluarga yang tidak mampu, bahkan ayahnya sudah meninggal dunia beberapa tahun silam. Karena dia bisa lulus seleksi dan kini menjadi siswi SMKN 1 Kota Bekasi. (bd)

KORBAN PENEMBAKAN DI JATI SARI, DIRAWAT DI RS MITRA CIBUBUR

Niat Eman (27), karyawan toko material yang nyambi menjadi polisi cepek alias Pak Ogah, melerai cek-cok malah terkapar bersimbah darah lantaran ditembak seorang pengendara sepeda motor yang saat itu terjadi cekcok mulut akibat bersenggolan dengan motor lain di depan Perumahan Dirgantara, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (13/9)  sekitar pukul 23.00 Wib.
 
Luka tembak di bagian dada kanan dengan peluru masih bersarang, membuat Eman harus mendapat perawatan di Rumah Skit (RS) Mitra Keluarga Cibubur.  Sedangkan pelaku kabur  setelah menembak dirinya.  Kini  kasus penembakan itu ditangani Polresta Bekasi Kota dan Polsek Jatiasih.
 
Eman, yang ditemui  di RS Mitra Keluarga Cibubur mengatakan,  sekitar pukul 23.00 Wib,  saat ia mengatur arus lalu lintas di Jalan Jatisari yang sedang dilakukan pengecoran jalan, tiba-tiba dua pengendara sepeda motor rebut, karena sepeda motor yang mereka tumpangi dari arah berlawanan bersenggolan. Terjadi cekcok mulut hingga saling dorong.
 
Salah satu pengendara yang didorong terjatuh. Saya datang bermaksud melerai. Tapi pengendara yang bertubuh tinggi besar malah marah,terang  Eman. Elo nggak usah ikut campur!, hardik pelaku yang ditirukan korban. Saat Eman terdiam. tiba-tiba si pengendara yang menghardik tadi mengeluarkan senjata dari dalam tas. Dorr.. sekali letusan mengenai dada kanan karyawan toko material ini.
 
Eman tersungkur mengerang kesakitan. Sementara pengendara yang menembak maupun yang bertikai tadi malah kabur. Warga berdatangan menolong korban membawanya ke RS Mitra Keluarga Cibubur, karena kondisi Eman yang lemas, banyak mengeluarkan darah akibat luka  tembak di bagian dada sebelah kanan, Eman pun harus segera di operasi, namun pihak keluarga Eman yang memang tak mampu mendapatkan kendala mengenai biaya rumah sakit.
 
Pihak rumah sakit meminta uang sebesar Rp. 14 juta untuk biaya operasi dan hingga kini belum di ketahui nasib Eman.
 
Sementara petugas Polsek Jati Asih dan Polresta Bekasi Kota yang mendapatkan laporan tentang adanya penembakan tersebut , langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) , petugas identifikasi Polresta Bekasi Kota langsung melakukan olah TKP, petugas kepolisian langsung memintai keterangan saksi-saksi.
 
Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Taufik Hidayat yang langsung datang ke TKP mengatakan , hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus penembakan tersebut. Dikatakan, pihaknya belum dapat menyimpulkan jenis senjata yang di gunakan pelaku, karena peluru yang digunakan pelaku masih menempel di dada korban. (bd)

UNJUK RASA GABUNGAN DUKUNG BURUH PT. FAJAR PAPER

Ribuan buruh yang tergabung dalam FKI KSPSI Kabupaten Bekasi yang datang dari Jabotabek, Karawang dan bergabung dengan buruh PT. Fajar Paper yang terletak di Kampung  Gardu Sawah, Desa Kalijaya Kecamatan Cikarang Barat, Jum'at (14/9) menggelar aksi unjuk rasa sambil  melakukan orasi menggunakan pengeras suara di gerbang masuk pabrik kertas tersebut.
 
Ketua Pengurus Unit Kerja (PUK) SPSI PT. Fajar Paper, Kristiarso Trisunu mengatakan, unjuk rasa karyawan PT. Fajar Paper berawal dari adanya Surat Peringatan (SP) I dari pihak managemen PT Fajar Paper kepada Ketua PUK tanpa  ada alasan yang jelas.

Dengan adanya SP 1 dan dan SP 2 dari pihak management PT. Fajar Paper itu, akhirnya sebanyak 1.770 dari 2.200 karyawan yang tergabung dalam FKI KSPSI merasa dilecehkan oleh pihak management yang sudah mencampuri intern buruh, karena kepengurusan  PUK akan berakhir pada 20 Desember 2012 mendatang.

Dengan adanya SP, katanya, berarti Ketua yang sudah berakhir masa jabatan sebagai Ketua PUK SPSI tidak diperbolehkan untuk mencalonkan diri menjadi pengurus SPSI. “Ini artinya pihak management PT. Fajar Paper sudah melecehkan organisasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI),” tegasnya seraya menambahkan, maka setiap perwakilan PUK dari seluruh kawasan industri yang berada di Kota dan Kabupaten Bekasi. Jakarta, Karawang dan Tangerang tumpah-ruah di PT. Fajar Paper. 
Ini merupakan solidaritas buruh, ujar Kristianto, terhadap persoalan yang dihadapi buruh Pt. Fajar Paper, Bekasi. “Dengan adanya masalah ini, akhirnya kami bongkar, bukan saja soal SP akan tetapi mengenai out sourching juga kami persoalkan. Kalau pihak management tidak juga mengindahkan permohonan kami agar mencabut SP, maka unjuk rasa ini akan kami gelar selama 1 bulan, sesuai dengan surat pemberitahuan unjukrasa kepada pihak Kepolisian mulai 14 September 2012 - 14 Oktober 2012,” terangnya seraya mengatakan, pihaknya akan membuat tenda untuk bermalam sampai tuntutannya dikabulkan.  Sementara itu, pihak managemen PT. Fajar Paper tidak berhasil dikonfirmasi. (bd)

SDN PASIR GOMBONG 01 TIDAK LAYAK DIGUNAKAN

Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasir Gombong 01 yang berada di Kampung Darussalam RT. 03/02, Desa Pasirgombong, Kecamatan Utara, sangat memprihatinkan. Padahal  lokasi sekolah itu berada di areal Kawasan Industri besar yang ada di Kabupaten Bekasi.
 
Selain itu, sekolah yang berdiri di atas lahan seluas 2.100 meter ini mengalami kekurangan kelas. Terlihat dari 477 siswa tahun ajaran 2011/2012 harus bergantian menggunakan kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).
 
Kepala SDN Pasir Gombong 01, Sudarjat HS mengakui, SDN yang dipimpinnya dengan tenaga 14 pegawai yang terdiri 6 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 8 orang pegawai honor itu kekurangan kelas dan juga membutuhkan perbaikan bangunan sekolah.
 
Dia mengatakan, dengan banyaknya siswa yang belajar di sekolah ini, maka pihaknya membuat dua shift yakni shift pagi terdiri dari kelas 1, 2 dan 3 dan untuk shift siang terdiri dari kelas 4, 5 dan 6, untuk mengantisipasi agar semua kelas mendapatkan waktu pengajaran.
 
Menurut Sudrajat, pihaknya sudah mengusulkan penambahan ruang kelas dan juga perbaikan bangunan sekolah sejak tahun 2009 lalu. Namun hingga kini belum teralisasi. “Kami sudah usulkan ke dinas terkait, namun belum terealisasi,” papar Sudrajat.
 
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi segera merealisasikan usulannya yang sudah menjadi priortas kebutuhan. 
 
Sekolah yang memiliki 5 ruang kelas itu, sebagian lantainya sudah rusak. Bahkan atapnya pun sudah bolong. Apabila hujan turun, akan mengakibatkan air masuk ke dalam ruang kelas. Selain itu, para guru yang memanfaatkan ruang laboratorium sebagai ruang guru, karena tidak memiliki ruang khusus. Namun ada salah satu bangunan yang dinilai sangat memprihatinkan dengan kondisi rusak sampai tak terpakai dibiarkan begitu saja sejak tiga tahun yang lalu. (bd)

DINI HARI TADI GUDANG PENYUNTIKAN DI SETU KEBAKARAN

Kebakaran kembali terjadi di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Kali ini, api melalap habis sebuah gudang yang dijadikan tempat penyuntikan gas di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, meski api juga melalap dua rumah warga.

Kebakaran terjadi di Taman Rahayu, Kecamatan Setu, pada Sabtu (15/9) dinihari tadi. Saksi mata mengaku awalnya mendengar ledakan. Tak lama api dengan cepat membesar. Ledakan kembali terdengar beberapa kali.

Tak hanya menghanguskan gudang, api juga menyambar ke dua rumah warga yang terletak di dekat gudang. Dinas Pemadam Kebakaran Kota dan Kabupaten Bekasi menerjunkan sedikitnya lima unit mobil pemadam untuk memadamkan api.(DSY)

AWING AZiB SERAHKAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN KE LHKPN-KPK

Calon Walikota Bekasi dari Partai Demokrat, Awing Asmawi, akhirnya menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK), Jum’at (14/9/12).

Nilai LHKPN yang dilaporkan Rp. 60.552.531.251,90,- (Enam puluh miliar lima ratus lima puluh dua juta lima ratus tiga puluh satu ribu dua ratus lima puluh satu rupiah). Laporan itu disampaikan satu hari menjelang peenutupan penyerahan kelengkapan persyaratan calon walikota, yang jatuh  Sabtu (15/9/12).

Awing Asmawi mengemukakan lebih rinci kekayaannya sebagai berikut, harta tidak bergerak Rp. 52.000.000.000, harta bergerak Rp. 1.005.000.000, uang tunai keluarga Rp. 6.619.531.251,92, piutang sebesar Rp 2.000.000.000, dan memiliki total hutang sebesar Rp. 1.072.000.000. “Hutang yang saya miliki hutang dengan keluarga dan kartu kredit. Yang dapat saya bayar kapan saja, “kata Awing.

Calon Walikota berkepala botak itu mengaku lega setelah menyelesaikan semua berkas adminitrasi verifikasi faktual pencalonan kepada KPUD. “Pemberkasan cawalkot  sudah selesai semua. Hari ini , saya bersama tim menyerahkan berkas kekayaan saya kepada KPK. Saya tinggal menunggu penetapan dari KPUD kota bekasi, “ kata Awing.

Penyerahan LHKPN tentu tak sekedar persyaratan  saja. tapi tujuannya untuk mengetahui pertambahan kekayaan penyelenggara  negara, apakah pertambahan kekayaan itu diperoleh dengan cara yang halal atau justru dari hasil korupsi. Seharusnya Awing menyerahkan harta kekayaan kepada KPK dengan formulir B (laporan perubahan) tidak dengan formulir A (laporan keseluruhan).

Pada tahun 2008,  pernah melaporkan harta kekayaan kepada KPK. “Idealnya, saya hanya mengisi form B bukan form A. Karena saya pernah melaporkan hal yang saama pada tahun 2008. Sayangnya, data kekayaan saya di KPK hilang. Sehingga saya harus melaporkan ulang harta kekayaan saya, “kata Awing lagi. (Coen).

KERUSAKAN JARINGAN, PELAYANAN PEMBUATAN SIM TERHAMBAT

Kerusakan jaringan pusat komputer mengganggu layanan pengurusan surat izin mengemudi (SIM) di Polres Kota Bekasi Kota, Jawa Barat. Gangguan juga terjadi pada Kamis (13/9/2012) dan Jumat (14/9/2012).

Gangguan itu memaksa ratusan orang yang sudah meluangkan waktu untuk melengkapi dokumen pengurusan mendapatkan SIM terpaksa gigit jari dan pulang dengan tangan hampa. Tidak sedikit pengurus SIM yang sampai meminta cuti dari pekerjaan, tetapi gagal mendapatkan SIM.

Keterangan dari Polres Kota Bekasi Kota menyebutkan, gangguan layanan SIM akibat kerusakan pada komputer pusat data serta gangguan pada mesin foto. Dengan demikian, warga tidak dapat mengurus SIM baru atau memperpanjang SIM yang habis masa berlakunya.

Disayangkan oleh warga, gangguan itu tidak diberitahukan secara luas. Polres Koa Bekasi Kota hanya menempelkan kertas bertuliskan pengumuman di depan pintu yang mengarah ke bagian pengurusan SIM. Kertas karton itu cuma bertuliskan "Komputer SIM Sedang Dalam Perbaikan, Masih Rusak, Trims".

Pengumuman ini dinilai warga tidak memadai. Hingga pukul 23.00 WIB, petugas piket Polres Kota Bekasi Kota yang dihubungi belum bisa memastikan apakah pelayanan SIM sudah bisa dilaksanakan lagi pada Sabtu (15/9/2012). (Coen).

PERUBAHAN DATA, JUMLAH TPS PILKADA KOTA BEKASI DITAMBAH

Ketua KPU Kota Bekasi, Tubagus Hendy Irawan, mengatakan hasil verifikasi Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) Kota Bekasi menunjukkan peningkatan. “Banyak calon pemilih yang belum masuk, maka setelah dimasukkan, dampaknya harus ada penambahan TPS,” tuturnya (14/9).

Oleh karena itu, menurutnya, lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pilkada Kota Bekasi diprediksi bertambah hingga 150 TPS. Pasalnya, hasil verifikasi data jumlah pemilih, ada kenaikan dibanding data sebelumnya.

Pada Pemilukada 2008 dan juga Pileg tercatat ada 3.474 TPS yang tersebar di 12 kecamatan di Kota Bekasi. Namun sekarang harus ditambah karena faktor geografis. “Misalnya terhalang tembok perumahan atau sungai, sehingga pemilih harus jalan memutar. Untuk mempermudah, TPS yang ditambah,” jelas Hendy.

Penambahan TPS juga dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mempermudah pemilih yang mengalami keterbatasan fisik. “Jangan sampai mereka kesulitan menuju TPS,” kata Hendy.

Setiap TPS, lanjut Hendy, akan melayani maksimal 600 pemilih. Sedangkan untuk kotak suara, Hendy mengatakan tiadak ada kendala karena yang lama masih bisa digunakan. “Jika ada kelebihan harus dibagi menjadi 2 TPS yang artinya ada penambahan,” jelasnya. (Coen).

Jumat, 14 September 2012

KGB GUGAT DISKRIMINASI SISTEM PENGGAJIAN GURU HONOR

Ketua Komite Guru Bekasi (KGB), Mukhlis Setiabudi, melihat masih terjadinya diskriminasi dalam sistem yang dibangun pemerintah daerah kota Bekasi. Dirinya, saat KGB mendatangi pemkot Bekasi, mencontohkan dengan sistem penggajian yang diterima oleh guru honor yang ada di kota Bekasi.

Apa yang dimaksud dengan dikriminasi itu adalah bentuk pembedaan pemberian besar tunjangan yang diterima setiap bulannya. Selain itu juga, dengan tunjangan-tunjangan lain berupa gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang selama ini diterima Tenaga Kerja Kontrak (TKK) . "Sebagai TKK tahun 2008, tunjangan yang kami terima setiap bulannya hanya Rp 300.000. Sementara TKK tahun 2010 besar tunjangannya mulai dari Rp 500.000 per bulan belum termasuk uang makan dan transportasi. Mereka juga dapat THR, sedangkan kami tidak," katanya (14/9).

Seeratus guru dan tenaga tata usaha honorer mendatangi pemkot Bekasi, Jumat (14/9/12), untuk mempertanyakan terjadinya diskriminasi yang mereka alami. Kedatangan mereka kali ini ditemui oleh Kepala Bidang Pembinaan Pegawai Badang Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bekasi Rudi Sabarudin.


Selain itu, KGB juga mempertanyakan Surat Keputusan (SK) yang tak pernah diperpanjang rutin setiap tahunnya. Padahal TKK tahun 2010, SK-nya selalu diperpanjang setiap tahun. Sudah lebih dari 3 kali forum guru kota Bekasi mempertanyakan dan bahkan menyoal SK tersebut karena menjadi rujukan sistem pnggajian.

Selain itu, KGB juga mempertanyakan jumlah TKK yang akan diusulkan pengangkatannya menjadi CPNS pada tahun 2013. Sebab BKD pernah menyatakan akan mengusulkan 1.248 formasi saja, padahal masih ada 3.887 TKK yang menanti pengangkatan. "Jumlah yang diusulkan sangat jomplang, karena sisanya akan terus diliputi kecemasan karena ketidakjelasan waktu pengangkatan," kata Mukhlis.

KGB meminta BKD kota Bekasi mengusulkan formasi sesuai, TKK yang ada, KGB juga akan memperjuangkan nasib mereka ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pemerintahan (BPKP). "Audiensi dengan BPKP akan dilakukan untuk meyakinkan bahwa sekitar 1.700 guru dan tenaga tata usaha honorer anggota KGB yang bekerja sebelum tahun 2005 selama ini dibiayai APBD," kata Muklis lagi. (Coen).

RIKA MAU DIREMAS, ADIH BABAK BELUR

Seorang lelaki yang diduga sebagai pelaku penjambretan babak belur dikeroyok warga di JalanTeuku Umar, Kampung Sepatan, Kelurahan Sepanjang Jaya RT 02/01, Kota Bekasi, Kamis (13/9) pagi. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.30 saat korban, Rika (24), hendak menuju sebuah toko sembako. Saat itu Rika dipepet pengendara motor. 

Rika mengira lelaki dengan sepeda motor itu hendak menanyakan alamat seseorang padanya. Ternyata ketika posisinya sudah didekatnya, tiba-tiba lelaki itu mengulurkan tangannya seakan hendak menjambret kalung emas yang dipakai Rika. 

Spontan Rika ketakutan dan meneriaki jambret lelaki bernama Adih Dumyati (24) yang naas karena terjatuh bersama motornya. Teriakan Rika membuat warga sekitar bereaksi setelah mendengan suaraterakan dari sumber suara yang tidak jauh dari mereka. 

Diduga karena kepanik pelaku, saat dikejar warga, lelaki Adih Dumyati terjatuh beserta sepeda motornya.  situasi yang memungkinkan warga untuk melampiaskan amarahnya, Adih pun dihajar massa.

Warga menghujani Adih Dumyati dengan pukulan dan tendangan bertubi-tubi hingga pelaku terkapar di jalanan. "Setelah diselidiki, pelaku hanya bermaksud meremas payudara korban," kata Kanit Reskrim Polsekta Bekasi Timur, Ipda Harry Gasgari. (Coen).

JURU PARKIR DITEMBAK ORANG TAK DIKENAL DI JATI SARI

Eman bin Sardi (23), seorang juru parkir, ditembak pengendara sepeda motor di Kampung Cakung Payangan, Kelurahan Jati Sari, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/9/2012) sekitar pukul 20.30 WIB. Korban kini dirawat di RS Mitra Cibubur. Kejadian itu bermula ketika Eman melihat pertengkaran antara seorang pengendara sepeda motor dan dua orang pengendara sepeda motor yang berboncengan. Korban pun menghampiri dengan maksud mencoba melerai pertengkaran antara sesama pemotor tersebut. Tak disangka, pembonceng sepeda motor justru menembaknya dan kemudian melarikan diri. Peluru yang ditembakkan itu mengenai dada sebelah kanan Eman.(NAZ).

TRUK PENGANGKUT PAKAN TERNAK TERGULING DI DEPAN MEGA BEKASI

ANIMASI

Truk gandeng bermuatan ratusan karung tepung gandum untuk pakan ternak, terguling di depan Giant Mega Bekasi, Jalan Raya Ahmad Yani, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/9) pagi. Tak ada korban jiwa maupun terluka. Satu yang pasti kejadian ini memacetkan arus lalu lintas hingga tiga kilometer.

Bermula ketika truk bernomor polisi L 9627 UA yang baru keluar dari tol menuju ke arah Pekayon. Tiba-tiba gandengan truk patah dan terguling. Yudo, sopir truk mengaku terganggu dengan truk pengangkut tanah yang kebut-kebutan. Ia berusaha menghindar dari truk tanah tersebut, namun tiba-tiba sambungan truk patah dan terguling.

Petugas dari Jasamarga langsung turun ke lokasi untuk membantu mengevakusi badan truk yang menutup jalan. Truk dipindahkan dengan menggunakan mobil derek. Kondisi tersebut telah telanjur membuat arus lalu lintas macet. Apalagi situasi bertepatan dengan jam berangkat kerja. (Ly).

Kamis, 13 September 2012

JAYA KOMARA TEWAS DALAM KAMAR TAHANAN

Tersangka pendiri Koperasi Langit Biru, Jaya Komara, yang menjadi tahanan titipan Polresta Tangerang Kota, tewas di dalam tahanan. Jaya Komara meninggal setelah sebelumnya sempat berbincang dengan tahanan lainnya.

Informasi awal tentang meninggalnya Jaya Komara diketahui dari 3 rekan satu selnya, Abar, Nurul Fahmi dan Pranto Siregar, yang ketika bangun sekira pukul 06:30 WIB mendapati Jaya Komara dalam kondisi tampak mata seperti tidur, namun ketika dibangunkan, Jaya Komara tidak bereaksi apapun sehingga 3 rekannya itu memberitahukan petugas Piket Jaga Tahanan.

Petugas Jaga Tahanan kemudian melakukan pemeriksaan bersama-sama dengan anggota SPK, dan Pawas Polres, mendapati posisi Jaya Komara tidak bernafas. Petugas piket pun kemudian menghubungi dokter Polresta Tangerang Kota, dr Anin Dyah,  untuk memeriksa Jaya Komara.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan Jaya Komara telah meninggal dunia, tampak mata dalam pemeriksaan tersebut tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik. Saat ditemukan, posisi Jaya Komara terlentang dengan kedua tangan merentang kanan dan kiri di samping tubuhnya. Petugas juga tidak menemukan benda-benda mencurigakan di sekitar korban.

Jaya Komara diperkirakan meninggal dunia sekira pukul 05:00 WIB. Dari keterangan sesama tahanan, sekira pukul 02:00 WIB, Jaya Komara masih melakukan aktifitas zikir. Dan pada pukul 03:00 WIB, ia juga masih berkomunikasi dengan tersangka Titi Suwito yang berada di samping sel Jaya Komara.

Pada pukul 04:30 WIB, Jaya Komara masih berkomunikasi dengan tersangka Entun dan pada pukul 05:00 WIB saat Piket Jaga Tahanan melakukan kontrol terhadap tahanan, melihat Jaya Komara dalam kedaan tidur, sama persis ketika ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jaya Komara menjadi tahanan titipan Polda karena terjerat kasus penggelapan uang nasabah Koperasi Langit Biru. Jaya Komara ditangkap kepolisian Tangerang bersama Polda pada Selasa 24 Juli 2012 silam di Purwakarta.

Jaya Komara ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 27 Juli 2012, kemudian dilakukan penahanan di Rutan Bareskrim Polri sejak tanggal 27 Juli hingga 1 Agustus 2012. Guna kepentingan penyidikan dan efektifitas waktu, kemudian penahanan Jaya Komara dialihkan ke Rutan Polresta Tangerang sejak 2 Agustus 2012 lalu. (PUSKOHUMPMJ).

BAYI DIBUANG ORANG TUANYA, DITEMUKAN WARGA DI GANG MAKAM

Seorang warga menemukan sesosok bayi terbalut kain sarung di Jalan Cipendawa RT 3 RW 2 Kampung Poncol, Gang Makam, Bojong Menteng, Rawalumbu Kota Bekasi, Kamis (13/9/2012), sekitar pukul 05.00. "Kondisi bayi masih hidup dan selamat," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bekasi Timur Inspektur Satu Hari Gaskari.

Bayi itu ditemukan oleh seorang warga yang sedang melintas. Bayi ditemukan berada di tepi jalan dan terbalut sarung. Temuan itu dilaporkan ke polisi pukul 08.00 WIB. "Bayi sementara ada di rumah bidan terdekat," kata Hari.

Saat coba dikonfirmasi  Dra. ARMITA, MM., Kepala Bidang Perlindungan Anak pada Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Bekasi, tidak aktif ponselnya. Perayaan hari anak di kota Bekasi baru saja dilaksanakan Rabu (12/9) kemarin di balai Patriot, pusat pemerintahan Kota Bekasi. (Coen).

WARGA BUNI BAKTI ALAMI KRISIS AIR BERSIH


 

Lebih dari 2.000 rumah tangga di Desa Buni Bakti, Babelan, Bekasi, Jawa Barat, mengalami krisis air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga menggunakan air kubangan yang keruh. Itu pula yang terjadi saat Metro TV berkunjung ke sana, Rabu (12/9).

Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Buni harus berjalan beberapa puluh meter untuk mendapatkan air di kolam bekas galian milik Pertamina yang bau dan kotor. Mereka mengaku terpaksa mengambil air tersebut karena sumur milik di rumah-rumah warga sudah mengering.

Air kubangan tersebut mereka gunakan untuk mandi dan mencuci. Sedangkan untuk minum, warga membeli air minum kemasan atau galon. Kini warga mulai terjangkit penyakit kulit, seperti gatal-gatal.

Bantuan air dari pemerintah setempat hanya datang seminggu sekali. Warga berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan air yang cukup untuk mengatasi krisis.

Akibat penggunaan air kotor yang sudah dirasakan oleh warga, beberapa warga terjangkit gatal-gatal dikulit mereka. Sampai saat ini belum ada respon dari pemerintah setempat terkait krisis air bersih yang dialami warga Buni Bakti. (Coen).