Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Jumat, 21 Mei 2010

KOMISI B PERTANYAKAN KINERJA DINAS P2B


Pembangunan gedung sekolah, sarana pendidikan, bangunan pertokoan dan perkantoran di kota Bekasi menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan kota. Sayangnya dalam evaluasi yang dilakukan oleh komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi masih ditemukan berbagai persoalan. Dinas Pengawasan dan Pengendalian Bangunan (P2B) Kota Bekasi masih belum baik dalam melakukan penyelenggaraan dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pada tahun anggaran 2009. Hal ini disampaikan ketua komisi B DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan via telpon, 21/5.

Hal ini diperparah dengan sikap pejabat di dinas yang bersangkutan karena tidak kooperatif dalam melaksanakan tugasnya. "Sangat sulit sekali untuk dapat berbicara dan berdiskusi dengan kepala Bidang pengawasan dan Pengendalian yang baru sampai-sampai kami belum kenal." ujarnya disela-sela aktivitasnya. ketika ada pengaduan masyarakat tentang banyaknya bangunan tanpa izin DPRD sangat sulit untuk mengkomunikasikannya dengan instansi terkait.

Sampai dengan hari ini DPRD kota Bekasi banyak menerima laporan, keluhan dan pengadungan terkait bangunan yang ada di kota Bekasi baik milik pemerintah maupun swasta. DPRD tidak dapat maksimal bekerja karena pejabat terkait tidak pernah terlihat batang hidungnya. "Lalu bagaimana DPRD bisa memberikan sharing dan masukan kalau orang yang bertanggungjawab saja tidak bisa bertemu?" jelasnya.

Seperti berita sebelumnya yang dilansir dari media massa, bahwa DPRD Kota Bekasi berharap walikota Bekasi mengganti kepala Dinas P2B karena kinerjanya dinilai kurang baik. salah satu perseteruan yang sempat terjadi adalah terkait reklame di daerah Bekasi selatan yang tak kunjung tuntas. Salah satu anggota DPRD Kota Bekasi yang keras menyikapinya merupakan ketua fraksi Demokrat DPRD Kota Bekasi, Andi Zabidi, kolega Ronny Hermawan.

Ronny sendiri melihat pejabat-pejabat di Kota Bekasi saat ini sedang merasa dirinya sangat tinggi, sehingga lupa akan amanahnya melayani masyarakat. Menurutnya sikap seperti itu tidak boleh terjadi karena tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Kalau itu terus terjadi akan berpengaruh pada citra pemerintahan secara langsung dan banyak pekerjaan seenaknya dilakukan.

Beberapa rekomendasi penting sudah diberikan komisi B terkait kinerja dinas P2B yang merosot tajam. Kerja-kerja yang dilakukan masih jauh dari kata baik dan pada tahun 2010 ini juga diragukan akan meningkat. Persoalan perizinan misalnya, masih banyak bangunan-bangunan tanpa izin terbangun dan dibiarkan. Sepertinya tidak ada pengawasan yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Ronny mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mencermati situasi pemerintahan yang sedang berjalan seperti tanpa sistem sehingga banyak terjadi pelanggaran. Dinas P2B harus dapat meningkatkan kinerjanya kalau kemauan dan harapan gubernur Jawa Barat pada tahun 2010 ini infrastruktur dapat diselesaikan. Tetapi kalau tidak, walikota Bekasi harus bersikap tegas pada stafnya sehingga pemerintah dapat mempertanggungjawabkan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan.

Dalam kesempatan terpisah Hitler Pardamaean Situmorang, ketua Cabang Government Again Corruption and Discrimination (GACD) menegaskan bahwa walikota Bekasi harus berani mengambil tindakan pada pejabat yang tidak memiliki perspektif dalam melaksanakan tugasnya. Banyak bangunan yang sebelumnya disegel, sekarang sudah beroperasi sehingga mengesankan apa yang dilakukan pemerintah daerah dalam menegakkan peraturan hanya main-main. Izin belum diurus, segelnya main cabut dan buang. Pemerintah daerah kedepan akan tidak dihargai lagi karena persoalan peraturan ternyata bisa diselesaikan dibawah meja.

Ada lahan negara dibangun dan tanpa memiliki izin lalu disegel oleh instansi terkait, sekarang segelnya sudah dicabut padahal setelah dicek izin belum diurus. Perda menjadi kabur adanya karena ulah oknum-oknum dilapangan. Kredibilitas pemda dipertanyakan dan ujungnya walikota dituding tidak tegas. Sekarang banyak terjadi pelanggaran, 86 atau damai kasus pelanggaran di lapangan, pengawasan dan pengendalian tidak dijalankan serta banyaknya pejabat sibuk dengan proyek sehingga menyalahi tupoksi atau penyelewengan jabatan. (Don).

Selasa, 18 Mei 2010

RAPOR MERAH WALIKOTA BEKASI


IKATAN INTELEKTUAL MUDA BEKASI dalam sebuah selembaran yang dibagikan bebas dilingkungan pemerintah kota (pemkot) Bekasi meminta pemkot Bekasi perhatikan 5 issue yang berkembang saat ini. Selain itu mereka menganggap perjalanan pelaksanaan pemerintahan kota Bekasi memiliki rapor merah. IIMB berkesimpulan bahwa rapor itu menjadi tanggungjawab walikota Bekasi.

Kelima hal tersebut adalah tidak dimilikinya perspektif dalam pelaksanaan kebijakan terutama standar pelayanan minimum (SPM), adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait laporan hasil audit nomor 09/SHP/XVII.BDG/ 2009, Persoalan persampahan dan kampanye gerakan 3R(Reduce,Reuse dan Rycycle), persoalan membengkaknya jumlah pengangguran dan pollitical will pemket pada persoalan endemik penyakit menular. IIMB menilai rapor merah walikota Bekasi tidak sesuai dengan harapan akan kejayaan yang dapat dirasakan seluruh masyarakat Bekasi. IIMB mengklaim kejayaan saat ini hanya dirasakan segelintir orang dan berakibat pada ketimpangan sosial.

Kekayaan sumberdaya yang ada menurut IIMB pada akhirnya hanya menjadi media ekploitasi penguasa daerah untuk kepentingan pribadi dan golongan. Kesimpulan sendiri diambil IIMB dari perpustakaan penelitian yang ada baik itu data primer maupun data sekunder. IIMB sendiri terdiri dari belasan universitas yang berada di Jakarta. Semua anggotanya adalah mahasiswa-mahasiswa Bekasi yang berkuliah di Universitas Mercu Buana, Paramadina, Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Universitas Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, Perguruan Tinggi Bina Sarana Informatika, Politeknik Tugu Jakarta, Universitas Gunadarma, Universitas Trisakti, dan IBII.

"Dari kesimpulan dan situasi yang berkembang IIMB menilai walikota Bekasi tidak mampu meminpin Kota Bekasi dengan baik." ujar Ahmad Jauhari Koordinator IIMB saat dihubungi via seluler, 18/5. Kondisi itu merupakan obyektivitas yang terjadi di masyarakat. Menurutnya Masyarakat Bekasi menjadi semakin menjauh dari nilai-nilai kepedulian terhadap nasibnya sendiri.

Ditempat terpisah sekretaris daerah (Sekda) Kota Bekasi, Tjandra Utama Effendi, membantah bahwa SPM di Bekasi tidak memuaskan. Sekda berpendapat bahwa apa yang dilakukan pemkot Bekasi sudah sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat dan juga aturan-aturan yang berlaku. Mengenai 3R sekda menampik bahwa upaya yang dilakukan walikota tidak maksimal. Sudah sedemikian tersosialisasikan dan dapat dibuktikan seluruh jalan dan perkantoran kini lebih bersih. Sudah tertanam budaya memilah sampah dan mengoptimalkan sampah menjadi bahan berguna kembali.

Tjandra memberi contoh dengan keberadaan tempat pengelolaan sampah diperkantoran dan sekolah adalah wujud dari program pemerintah kota yang konsern dengan persoalan persampahan. Saat ini pun sudah ada pengolahan kompos dan biji plastik mandiri sebagai bentuk pemahaman akan program 3R. Jadi pemkot berharap pada pihak-pihak yang melihat ada kekurangan untuk dapat duduk bersama dan membicarakan kekurangan yang mereka maksudkan.

Hal tenaga kerja Tjandra Utama meminta IIMB juga memperhitungkan Kota Bekasi sebagai daerah urban dan kota antara. "Sudah pasti belum data mereka bahwa itu semua yang menganggur adalah warga Bekasi?" tanyanya saat ditemui diruangan, 18/5. Sekda meminta masyarakat mengecek data base jumlah warga yang belum kerja di pemkot Bekasi agar paham. Pemkot Bekasi menurutnya, sedang bekerja keras untuk terus mengurangi pengangguran yang ada melalui kerjasama-kerjasama dengan berbagai pihak.

Saat dikonfrontasi lebih lanjut tentang tanggapan sekda Kota Bekasi tentang selembaran IIMB, Jauhari meminta waktu untuk membicarakan dengan forum IIMB. Sekali lagi coba dikonfirmasi, yang bersangkutan menyanggupi wawancara dengan lokasi di daerah Cikini Jakarta.(Don).

Senin, 17 Mei 2010

AKSI DUKUNG PEMBEBASAN SUSNO






Para pendukung mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji menggelar unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, pukul 12.30 WIB, Senin 17 Mei 2010. Pengacara Susno, Ari Yusuf Amir, mengklaim pendukung Susno yang turun ke jalan mencapai seribu orang.

Pendukung Susno ini, menurut Ari dalam keterangan pers di Bundaran HI, 17/5/2010, berasal dari facebooker Jakarta dan daerah. Aksi unjuk rasa ini mengusung tajuk "Dukung Susno Duadji untuk Kebenaran" sesuai dengan akun di facebook yang dibuat untuk mendukung Susno yang kini tengah ditahan di markas Brimob, Kelapa Dua, Depok.

"Kami para pengacara dan keluarga hadir untuk menyapa dan mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka. Pak Susno melalui istri dan putrinya juga secara khusus menyampaikan salam hormat, rasa haru dan penghargaan setinggi-tingginya, atas dukungan teman-teman facebookers," ujar Ari.

Dukungan para facebooker tersebut, kata Ari, menunjukkan kebenaran belum mati di Republik ini, walaupun para mafia hukum dengan kekuatan uang dan kekuasaan yang bisa dikooptasinya mencoba membungkamnya. "Ini merupakan fenomena yang menggembirakan, bukan hanya untuk Pak Susno Duadji dan keluarga, tapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia yang mencintai kebenaran," tegas Ari.

Sampai pagi ini akun facebook dengan tajuk "Dukung Susno Duadji untuk Kebenaran telah didukung sebanyak 248.382 facebooker.

Ari menambahkan, Susno dan keluarga mengimbau para pengunjuk rasa jangan sampai berbuat tidak sopan dan anarki, juga tidak membuat kemacetan lalu lintas, sehingga bisa menodai niat baik mereka.

Selain itu, Ari juga mengingatkan agar mereka tidak terpancing provokasi. Sebab berdasar informasi yang diperolehnya, ada kelompok unjuk rasa tandingan yang diduga direkayasa oleh para mafia hukum. Mereka coba mengacaukan, atau setidaknya mencoba memecah publik opini yang berkembang.

"Besarnya dukungan terhadap Pak Susno dari berbagai kalangan dan meluas ke seluruh Indonesia, membuat mereka khawatir," ujarnya.

Selain Ari dalam kesempatan aksi bundaran HI itu juga dihadiri M. Assegaf dan Henry Yosodiningrat dari tim pengacara. Dari Pihak Keluarga Susno hadir istri, Herawati dan Iin anaknya.

Dalam Kesempatan itu Iin menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan juga komponen-komponen yang mendukung Susno Duadji. "Pak Susno saat ini terisolasi. Semoga dukungan ini bisa menambah semangat. Terimakasih dukungan moril dari semua pihak." katanya saat menyampaikan sambutan keluarga.

Bundaran HI terlihat padat merayap sampai depan Grand Hyatt. Bekasi News telusuri kemacetan sampai dengan depan Kementerian Pendidikan Nasional, Senayan. Simpul-simpul Kemacetan juga terjadi sampai dengan daerah Tebet. (Don)