Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Kamis, 02 Juni 2011

MENANTI KELAHIRAN SI JABANG BAYI


Sudah hampir 9 bulan ditunggu-tunggu kelahirannya si jabang bayi. Ku gunakan melati keraton sebagai minyak pewangi baju agar harum semerbak dan mengusir kegalauan. Tak peduli jenis kelamin, karena laki dan perempuan sama saja. Aku menanti kelahiran mu jabang bayi anak dari seorang perempuan bangsawan jawa.

Beberapa bulan diantara rumah GRAY Koes Moertiyah dengan rumah dr. Hambali. Banyak penemuan kasat mata yang membuat raga ini lelah harus terjaga antara Darmawangsa dan Cipete. Banyak makhluk gaib yang membuat tubuh ini gemetar. Ular-ular jelmaan yang tak pernah disangka dan danyana. Semua terjadi saat menjelang idul kurban 1431 Hijriah.

Semua dilakukan untuk mengetahui keberadaan anak laki-laki ku yang tinggal diantara jalan Anggur dan jalan A. Djunaedi. Ada anak-anak perempuan yang usianya antara 2 sampai 4 tahun yang secara bergantian diperkenalkan. Namun kesemuanya hanya untuk meyakinkan diri, bahwa, mereka semua bukan dari bayi tabung.

Entah mereka lahir dari rahim ibu disela-sela hiruk-pikuk peristiwa antara 1998-1999. Saya tak tahu apakah mereka anak dari lapangan Urip Sumoharjo atau anak Cikini atau Mega Cikini. Namun kali ini kerinduan akan jabang bayi anak dari Griya Arjuna pinggiran Semarang dekat Plaza Sri Ratu seperti kelahiran yang diidam-idamkan.

Melihat pidato presiden dan mantan presiden, melihat berita dan berbagai hiburan visual cukup melelahkan mata. Berjalan diantara pertokoan sambil mengintip kegelapan malam di sebelah barat sisi pulau Jawa hayalan ku membawa beberapa bulu emas di hidung. Akankah anak emas akan lahir di jantung kota Semarang. Dony.

Senin, 30 Mei 2011

JAGORAWI CIBUBUR SEGERA.

Percepatan pembangunan dulu senantiasa dinanti banyak orang. Entah pembangunan jalan, gedung sekolah atau infrastruktur sebentuk sanitasi lingkungan. Setelah zaman berganti, era berubah. Banyak orang membuat membuat kebijakan strategis tentang lingkungan dan khususnya infrastruktur.

Bentuk perubahan itu adalah kepercayaan penuh pada pemerintah dan orang atau lembaga yang dipercayanya. Arsitektur hunian pada akhirnya menyesuaikan dengan kondisi serta situasi penghuninya. Wajar kalau dalam sebuah perjalanan menuju Cibubur dari Pasar Rebo suasana kenyamanan duduk di atas kendaraan agak sejuk di hari minggu. Tidak ada jalan terjal bergelombang, tidak ada sanitasi terdampak yang berakibat jalan rusak, tidak ada berlembar-lembar kliping foto protes tentang satu, dua, tiga, empat, lima jalan yang itu-itu juga.

Beberapa kali sempat lewat perumahan pegawai Departemen Pekerjaan Umum serasa sedih. Mereka sudah luar biasa bekerja. Sayang sekali pada HUT ke-64 Departemen Pekerjaan Umum saya hanya dapat menangis di atas bis karena motor maut itu. Motor yang sempat diparkir dekat proyek Jalan Cinere Jagorawi itu ternyata benar-benar membuat jantung dan hati dag-dig-dug.

Saya berdo'a semoga teman yang sempat memaki karena takut motor itu meledak dapat segera naik pangkat dan derajatnya. Bercanda dengan maut atau menimang jasa rekan sejawat adalah sebuah senyum saat mulut tiba-tiba mengeluarkan darah. Bagi seorang ranger tentu menyempatkan diri untuk memberi nilai pada usia jalan yang dilewati. Terimakasih pasukan khusus.

Tanggal 17 Agustus 2011 mungkin akan dibuka pintu jalan bebas hambatan dekat sana. Sekarangpun kita sudah bisa melihat jalan-jalan dekat Jagorawi sedang diperlebar. Tetap berpeluh senandungkan tembang tumpas terorisme berbahan peledak sungguhan, kembalikan uang negara yang ada dinegara lain, perbanyak anak agar kau terkenal. Semoga ketulusan itu menjadikan ijazah dan sertifikasi menjadi do'a untuk dua orang anak manusia yang bersaudara dengan jalan. Dony.