Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Rabu, 23 Desember 2009

WALI MURID KELUHKAN BANGUNAN SEKOLAH

Sejumlah orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bekasi Jaya XI mengeluhkan kondisi bangunan sekolah tersebut yang sudah rusak. Mereka berharap Dinas Pendidikan tak hanya menggratiskan biaya pendidikan, tetapi juga memperhatikan prasarana dan sarana pendidikan.

“Kasihan muridnya, sudah lama kondisi bangunannya begitu. Kalau sudah musim hujan, airnya masuk ke ruang kelas karena atapnya bocor, belajarnya jadi terganggu,” tutur Lina (36), orangtua siswa kelas 6 di sekolah tersebut.

Sekolah yang terletak di Jalan H Agus Salim, Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, itu berada satu kompleks dengan tiga sekolah lainnya. Ketiganya ialah SDN Bekasi Jaya I, SDN Bekasi Jaya V, dan SDN Bekasi Jaya X.

“Tiga-tiganya sudah bagus. Tinggal SDN Bekasi Jaya XI yang luput dari perbaikan. Di tengah kota kok masih saja ada ruang kelas yang kondisinya begini. Mestinya pemerintah malu dong,” ucap Rika (31), orangtua siswa lainnya.

Pantauan Kota Bekasi News, dari tiga bangunan yang ada di kompleks tersebut, dua di antaranya berupa bangunan bertingkat yang kokoh. Satu bangunan bertingkat yang terdiri atas enam ruang kelas digunakan untuk SDN Bekasi Jaya I. Satu bangunan bertingkat lainnya digunakan bersama oleh SDN Bekasi Jaya X dan SDN Bekasi Jaya V.

Satu bangunan lagi yang tidak bertingkat digunakan bersama oleh SDN Bekasi Jaya V dan SDN Bekasi Jaya XI. Bangunan tak bertingkat ini terdiri atas empat ruang kelas, satu di antaranya adalah yang kondisinya rusak dan dikeluhkan para orangtua siswa.

Dindingnya sudah banyak yang mengelupas, kusen jendela sudah lapuk, dan plafon bagian depan ambrol sebagian. Ruang kelas yang rusak itu digunakan bergantian oleh siswa kelas 6 dan kelas 4 SDN Bekasi Jaya XI.

Kepala SDN Bekasi Jaya XI, Sudasmi, mengatakan usulan perbaikan ruangan kelas yang rusak sudah diajukan, tetapi hingga kemarin belum disetujui. (Don).

Minggu, 20 Desember 2009

Massa Rusak Fasilitas Pembangunan Gereja

Bekasi, Sejumlah fasilitas di proyek pembangunan Gereja St Albertus, yang berlokasi di Kota Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, dirusak massa, Kamis (17/12/2009) pukul 22.45 WIB. Perusakan berakhir sekitar 15 menit kemudian setelah polisi menghalau massa keluar kawasan proyek gereja.

Masa merusak gudang semen dan kantor kontraktor, sementara pos satuan pengaman dan kantor konsultan pembangunan gereja tersebut nyaris ludes akibat dibakar.

Massa, yang diketahui berasal dari kecamatan-kecamatan di wilayah utara Kabupaten Bekasi, juga melempari gedung dan merusak material bahan bangunan.

Ketua Umum Panitia Pembangunan Gereja St Albertus, Kristina Maria Rantetana, menyatakan, gereja itu tetap akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Misa Natal 2009.

Menyusul insiden perusakan itu, digelar pertemuan antara unsur muspida Kota Bekasi dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Rumah Dinas Wali Kota Bekasi, Jumat (18/12/2009) siang. Pertemuan itu difasilitasi Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad dan dihadiri Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Polres Metro Bekasi Kabupaten, Kodim 0507 Bekasi, dan sejumlah ulama serta pengurus FKUB Kota Bekasi. Pihak yang hadir dalam pertemuan itu sepakat untuk bersama-sama menjaga kerukunan antarumat di wilayah Bekasi.

Wakil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan prihatin atas insiden perusakan itu. Ia meminta semua elemen masyarakat saling menghormati dan menjaga kerukunan.

Kepala Polres Metro Bekasi Ajun Komisaris Besar Iman Sugianto menyatakan, polisi sudah memeriksa 28 orang, sebagian di antaranya perempuan. Satu peleton polisi ditugaskan menjaga kompleks gereja yang berlokasi dekat sekolah BPK Penabur Harapan Indah. (Don).