Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 17 Oktober 2011

PEMKOT BEKASI ALOKASIKAN ANGGARAN Rp. 1,8 MILYAR UNTUK ANTISIPASI BANJIR

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalokasikan dana Rp. 1,8 miliar dari APBD 2011 guna mengantisipasi banjir yang kerap terjadi pada musim hujan. "Hujan mulai terjadi pada Oktober ini. Kami berharap pada tahun ini banjir bisa diminimalisir sebaik mungkin," kata Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi (Disbimarta) Kota Bekasi, Nurul Furqon, di Bekasi, Senin (17/10), seperti dikutip Antara. Nurul mengatakan, persoalan yang membuat Kota Bekasi rentan dilanda banjir, yaitu terjadinya penyempitan kali di daerah Kabupaten Bekasi dan tidak optimalnya saluran drainase yang ada di Kota Bekasi. "Kami hanya bisa melakukan kegiatan pengendalian banjir, sebagai langkah antisipasi mencegah terjadinya banjir," katanya. Menurut dia, pada tahun ini Pemkot Bekasi tengah melakukan pengerjaan pengendalian banjir dengan menggunakan anggaran APBD Kota Bekasi sebesar Rp1,8 miliar. Seperti kegiatan pemeliharaan pompa dan pintu air di delapan lokasi perumahan yang rawan banjir di sepanjang aliran kali Bekasi. Delapan perumahan yang kerap dilanda banjir, kata dia, yaitu Pondok Gede Permai, Villa Jatirasa, Kemang IFI, Pondok Mitra Lestari, Villa Nusa Indah, Jaka Kencana, Graha Indah dan PPA Jatiasih. "Kami juga menyiapkan pemeliharaan dan perbaikan satu unit pompa ’mobile’ dengan kapasitas 50 liter per detik," katanya. Disbimarta Kota Bekasi juga telah merampungkan pembangunan pintu air Kemang Pratama agar tidak lagi terjadi ’back water’ saat debit Kali Bekasi sedang tinggi, serta pelebaran saluran air di Perumahan IKIP, Pondokgede. "Tidak itu saja, kami juga tengah melakukan normalisasi di saluran ’crossing’ bawah tol Jakarta-Cikampek dengan aliran Kalimalang yang dilakukan di delapan titik sepanjang Kalimalang," katanya. Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Bekasi, Santi Sukiarti, mengaku pihaknya telah melatih 40 anggota Taruna Tangap Bencana (Tagana). "Personel Tagana itu akan kita siagakan untuk penanganan pertama pada kejadian banjir atau bencana alam apa pun," katanya. Tagana tersebut akan berkoordinasi dengan sejumlah anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) yang tersebar di 12 Kecamatan Kota Bekasi untuk mendeteksi keberadaan lokasi banjir. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar