Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 07 November 2011

68 SISWA SMKN 2 DEPOK TERKENA HEPATITIS B

Puluhan siswa SMKN 2, Sawangan, Depok, Jawa Barat positif terkena penyakit hepatitis. Para siswa tersebut terkena penyakit tersebut secara massal sejak dua pekan terakhir. Sedikitnya sesuai data Dinas Pendidikan Kota Depok terdapat 68 siswa yang positif mengidap hepatitis. Kejadian berawal saat seluruh siswa merasa lemas-lemas. Tak lama kemudian, mata mereka terlihat kuning. Selanjutnya, seluruh siswa mengikuti uji kesehatan oleh Dinas Kesehatan. Ternyata dari 100 siswa yang diperiksa, 68 di antaranya positif mengidap hepatitis. Tak hanya para siswa, sebagian juga terdapat guru. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Depok Siti Khairiyah membenarkan kejadian tersebut. Diduga, kata dia, penyebabnya adalah diduga karena jajanan di kantin sekolah. “Betul, ada 68 yang dirawat, mereka ada yang dirawat yakni ada yang di RS Bhakti Yudha dan RSUD Sawangan, Depok, ada yang rawat jalan juga,” katanya kepada wartawan, Senin (07/11/2011). Guru SMKN 2 yang juga Pembina Palang Merah Remaja (PMR) Empong Saodah membenarkan siswanya terserang Hepatitis. Namun dia membantah akibat kejadian tersebut pihaknya akan meliburkan sekolah. “Benar ada, tetapi hanya 30 siswa, tapi awalnya waktu dites banyak bisa seratusan, memang besok diliburkan, tetapi bukan karena itu, tetapi banyak kegiatan, tetapi saya tegaskan ini bukan hepatitis B, tapi hepatitis A,” tandas Empong. (*).

PEMKOT DEPOK AKAN BANGUN 7 JEMBATAN PENYEBERAN BARU

Pemerintah Kota Depok akan membangun tujuh jembatan penyeberangan orang di Jalan Margonda. Pembangunan dimulai awal tahun 2012 dan diharapkan selesai tahun itu juga. Keberadaan jembatan penyeberangan ini melengkapi dua jembatan penyeberangan yang sudah ada. Kami ingin menjadikan Jalan Margonda sebagai ikon kota. Tidak hanya tujuh jembatan penyeberangan yang akan kami bangun, tetapi juga menyediakan sarana untuk pejalan kaki, selter angkutan publik, dan taman kota. "Kami ingin menjadikan Jalan Margonda sebagai ikon kota. Tidak hanya tujuh jembatan penyeberangan yang akan kami bangun, tetapi juga menyediakan sarana untuk pejalan kaki, selter angkutan publik, dan taman kota," tutur Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Khamid Wijaya, Senin (7/11/2011), kepada wartawan. Adapun tujuh jembatan penyeberangan tersebut dibangun di titik strategis di mana terdapat kepadatan pengguna jalan. Saat ini, di Jalan Margonda sepanjang sekitar 5 kilometer hanya ada dua jembatan penyeberangan. Jembatan penyeberangan ini terletak di depan Terminal Depok dan di depan Depok Town Square. Minimnya jembatan penyeberangan di Depok membuat jalur utama ini rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Arus kendaraan di jalur ini cenderung berjalan cepat karena kondisi jalan lurus dan lebar. Salah satu titik rawan kecelakaan di Jalan Margonda terdapat di kawasan Universitas Gunadarma. (*).

BALITA DI KOTA DEPOK TERSERANG VIRUS CAMPAK

Sebanyak 300 balita berusia sembilan sampai 59 bulan terserang virus campak pada satu bulan terakhir. Adanya perubahan iklim yang tak menentu menjadi salah satu penyebab dari banyaknya penderita virus campak tersebut. Data tersebut didapatkan dari survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Depok, Ani Rubiani mengatakan, jumlah kasus campak terus bertambah. Dibandingkan tahun sebelumnya. "Kemungkinan balita yang terserang virus campak diakibatkan dari perubahan cuaca, hingga membuat daya tahan tubuh balita terus menurun," ujarnya. Ani mengungkapkan, penderita yang terserang virus campak biasanya memiliki gejala seperti mata mulai merah, dan muntah-muntah. Apabila sudah memburuk, tambah dia, paru-paru si balita bisa terserang dengan cepat. Hal itu karena virus tersebut mudah sekali menyebar selama penyakit tersebut belum tertangani. Jika sudah terkena paru-paru, kata, penyakit campak bisa berujung kepada kematian si balita. "Jika parah memang bisa berbahay bahkan berujung pada kematian," tutur dia. Oleh karena itu dia berharap warga bisa memanfaatkan program imunisasi campak yang diselenggarakan di 900 Posayndu secara serempak sejak tanggal 18 Oktober 2011. Ditargetkan program imunisasi ini mencangkup 95 persen dari jumlah sasaran balita. Selain di Posyandu, petugas juga melakukan sweeping ke rumah balita yang belum diimunisasi. "Dengan demikian diharapkan semua balita bisa diimunisasi," kata dia. Sementara itu Asisten Ekonomi Pembangunan Sosial Pemerintahan Kota Depok Utuh Karang Topanesam mengatakan Kota Depok masih termasuk wilayah yang rawan akan penyakit campak. ”Meskipun jarang ditemukan tapi termasuk rawan,” ujar dia. Dia berharap seluruh balita yang menjadi target sasaran Kota Depok dapat diimunisasi polio dan campak seluruhnya. ”Nanti akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilannya,” tandasnya. (*).

JALAN TEMBUS BSD-GADING SERPONG AKAN DIBUAT SEPERTI JALAN KAWASAN JENDRAL SUDIRMAN JAKARTA

Jalur tembus Bumi Serpong Damai (BSD)-Gading Serpong yang menghubungkan wilayah Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan akan disulap menjadi pusat bisnis seperti kawasan Sudirman, Jakarta. Jalan sepanjang 9 kilometer yang menghubungkan perumahan BSD dengan Paramount dan Summarecon Serpong itu akan menjadi pusat kegiatan bisnis baru di wilayah Kabupaten Tangerang. ”Sesuai dengan rencana tata ruang yang baru, ini akan menjadi pusat kegiatan bisnis di Kabupaten Tangerang. Kami akan bangun seperti kawasan Sudirman Jakarta,” kata Kepala Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang, Akip Samsudin, Senin 7 November 2011. Menurut Akip, sepanjang jalan itu akan dibangun gedung-gedung bertingkat, kawasan niaga, perkantoran, dan fasilitas pendukung lainnya seperti rumah sakit, bank, universitas, hingga mal. Menurut dia, dari konsep dan penataan ruang yang ada saat ini sudah mulai berjalan sesuai dengan masterplan dan siteplan. ”Sekarang sebagian planning sudah mulai berjalan,” katanya. Jalan tembus BSD-Gading Serpong merupakan jalan alternatif dari Jalan Raya Serpong yang saat ini kepadatannya sudah overload. Jalan tembus yang terletak di dalam perumahan tersebut dibangun oleh pengembang BSD dan Paramount Serpong yang akan dioperasikan sebelum akhir tahun ini. Akip mengatakan sebagai kawasan pusat bisnis jalur ini akan didukung oleh aksesibilitas yang sangat memadai. Selain jalan tembus, kawasan ini nantinya akan terhubung dengan jalan tol Serpong-Balaraja dari sisi selatan. Sementara di sisi utara akan terhubung dengan jalan tol Tangerang-Jakarta. Sementara untuk sisi barat akan terhubung oleh jalan tol Tangerang-Merak. ”Ini salah satu langkah Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk menciptakan suatu kawasan bisnis baru setelah wilayah Tangerang Selatan memisahkan diri,” kata Akip. Berdasarkan pengamatan Tempo, geliat pembangunan di kawasan itu mulai terasa dalam satu tahun belakangan ini. Pembangunan mal, pasar modern, hotel bintang lima, apartemen, kampus hingga perumahan mewah terus dilakukan para pengembang. Jalan tembus yang dulunya hanya lahan kosong dan padang ilalang kini sudah disulap menjadi jalan raya yang luas dan licin. Pinggiran jalan sudah ditata rapi dan siap dibangun. Tiga pengembang yang berada di kawasan tersebut saat ini mulai berlomba-lomba membangun. Seperti halnya Summarecon Serpong yang dalam satu tahun terakhir ini telah menyelesaikan lebih dari 10 pembangunan pendukung seperti Universitas Multimedia Nusantara, apartemen, kawasan Scientia Garden, Summarecon Mal Serpong tahap II, dan Sekolah Pahoa tahap II. ”Kami akan terus membangun sesuai dengan kebutuhan,” ujar Direktur Summarecon Serpong Sharif Benyamin. Pengembang BSD juga mengaku telah menyiapkan jalur tersebut untuk pusat bisnis, pendidikan dan perkantoran, serta perumahan. Sejumlah universitas dan kawasan bisnis baru sedang dibangun. ”Pembangunan BSD tahap berikutnya memang mengarah ke wilayah Kabupaten Tangerang,” ujar juru bicara BSD Idham Muchlis. Sementara itu Paramount Serpong juga membangun dalam konsep yang sama. ”Kami juga sedang membangun apartemen, rumah sakit, dan sejumlah cluster hunian di sepanjang jalur ini,” ujar Manager Estate dan Perizinan Paramount Serpong, Andre Widiono. Di kawasan Paramount Serpong saat ini sudah berdiri Hotel Aston Paramount dan Paramount Plaza. Andre memastikan jalur tembus yang Paramount bangun akan selesai pada awal Desember nanti. ”Akhir Desember sudah bisa dioperasikan. Jalur yang dibangun Paramount akan terhubung dengan BSD,” kata dia. (*).

BURUH KOTA TANGGERANG MINTA UPAH 100 PERSEN UMK PADA 2012

Buruh di Kota Tangerang menuntut kenaikan upah minimum kota (UMK) untuk tahun 2012, sebesar Rp 2,8 juta/bulan, sesuai angka kebutuhan hidup layak (KHL). Hal itu mereka sampaikan di Pokja wartawan, akhir pekan lalu. Koordinator Aliansi SBSI Kota Tangerang, Poniman, mengatakan, Dewan Pengupahan yang diwakili oleh unsur pemerintah, pengusaha, dan buruh, tidak pernah transparan dalam menetapkan UMK. Karena itu, SBSI Kota Tangerang meminta penetapan UMK sebesar 100 persen dari survei KHL. "Dalam penetapan KHL tentu saja harus memenuhi 46 komponen kebutuhan para buruh. Antara lain kebutuhan beras, tempat tinggal, penerangan, komunikasi, transportasi, pendidikan, dan kesehatan, serta informasi, dan komponen lainnya," ucapnya. Namun yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan, menurut Poniman, komponen tersebut sudah tidak lagi sesuai dengan kebutuhan para buruh, sebagaimana yang diatur UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri No 17 Tahun 2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak. "Kami melihat ada niat memiskinkan para buruh, Karena sebelumnya diatur KHL buruh paling tidak tinggal di rumah tipe 21. Sementara dalam aturan ini buruh tinggal di kontrakan ukuran 3x3 meter, sedangkan beras yang sebelumnya diatur sebanyak 12 kg/bulan, saat ini hanya dihitung 10 kg/bulan," ucapnya. Selain itu, biaya pendidikan hanya dihitung dengan standar membeli koran sebulan empat kali. "Ini tidak manusiawi, aturan yang memiskinkan buruh itu harus diubah," tegas Poniman. KHL di Kota Tangerang menurut Poniman untuk buruh lajang rata-rata sebesar Rp 1,7 juta/bulan, dan tertinggi Rp 2,4 juta/bulan, atau rata-rata Rp 2,06 juta/bulan. Sedangkan gaji buruh berkeluarga dengan satu anak terendah Rp 2,22 juta/bulan dan tertinggi dengan tiga anak sebesar Rp 4,48 juta/bulan. "Dengan asumsi inflasi tahun 2012 sebesar enam persen, maka KHL buruh di Kota Tangerang menjadi Rp 2.872.500/bulan. Itulah KHL buruh Tangerang yang sebenarnya, yang bisa dijadikan pedoman dalam penetapan kenaikan upah buruh," tegasnya. Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Abduh Surahman menyatakan sedang melakukan survei harga pasar untuk melihat tingkat kenaikan harga yang bisa dijadikan acuan penetapan KHL tersebut, untuk selanjutnya menjadi angka UMK 2012. "Sejak beberapa minggu terakhir kami melakukan kajian dan survei kelayakan kenaikan UMK. Hanya hasilnya belum dapat dipastikan mengingat masih dibutuhkan sedikitnya tiga kali rapat koordinasi lagi untuk menentukan angka KHL dan juga melihat prediksi inflasi yang ada," ucapnya. Menurut Abduh, pihaknya masih mengacu pada Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 17 Tahun 2005 Tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Selain itu masih ditambah prediksi laju inflasi yang terjadi di Kota Tangerang. "Peraturan tersebut hingga saat ini masih dipakai oleh dewan pengupahan kota dan kabupaten untuk menyurvei dan menentukan besaran KHL dan UMK," ucapnya. Terkait aksi penolakan buruh terhadap Kepmenakertrans Nomor 17 Tahun 2005, kata Abduh, hal itu sah-sah saja. Bahkan, pihaknya pun sepakat saja kalau ada upaya penarikan aturan itu. Namun untuk menarik peraturan tersebut, pihaknya tidak punya wewenang apapun, karena yang mengeluarkan adalah pemerintah pusat. "Jadi para buruh silahkan mengajukan ke pusat. Sebagai pelaksana di tingkat kota, kami hanya menjalankan apa yang jadi keputusan di pusat," tandasnya. (*).

KAPOLRESTA TANGGERANG DAN KAPOLRES METRO TANGGERANG DISERAHTERIMAKAN

Empat jabatan di lingkungan Polda Metro Jaya, Senin (7/11/2011) pagi, diserahterimakan. Empat pejabat yang melaksanakan serah terima yakni Irwasda, Dir Binmas, Kapolres Metro Tangerang Kota dan Kapolresta Tangerang. Acara serah terima jabatan berlangsung sekira pukul 09:00 WIB di mainhall gedung utama Polda Metro Jaya, dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Pol DR Untung S Rajab. Jabatan Irwasda Polda Metro Jaya dari Komisaris Besar Noer Ali diserahkan kepada omisaris Besar Ricardo Hutauruk yang sebelumnya menjabat Irwasda Polda Papua. Sedangkan Komisaris Besar Noer Ali akan menduduki jabatan sebagai Dirtipidkor Bareskrim Polri. Jabatan Direktur Binmas Polda Metro Jaya dari Komisaris Besar Erwin Usman diserahterimakan kepada Komisaris Besar Yosi Hariyoso. Kombes Yosi Hariyoso sebelumnya menjabat Dir Binmas Polda Sulawesi Tenggara. Sedangkan Kombes Erwin Usman akan menduduki posisi sebagai Kasubditbinkamsa Ditbinmas Baharkam Polri. Jabatan Kapolres Metro Tangerang Kota, dari Komisaris Besar Tavip Yulianto diserahkan kepada Komisaris Besar Wahyu Widada yang sebelumnya menjabat Kapolres Tangerang Kabupaten. Sedangkan Kombes Tavip Yulianto akan menduduki jabatan Kabagbinamitra Ropenmas Divhumas Polri. . Sedangkan Kapolres Tangerang Kabupaten diserahkan kepada Komisaris Besar Bambang Priyo Anggodo, yang sebelumnya menjabat posisi Kepala SPN Polda Metro Jaya. (*).

GURU HONOR DI KOTA BEKASI BELUM DAPAT TUNJANGAN

Sebanyak 2.584 guru non PNS di Kota Bekasi belum mendapat dana subsidi tunjangan fungsional. Ini lantaran kuota yang minim dan usulan tidak valid menjadi penyebab belum turunnya dana dari APBN tersebut. Kasi Data dan Perencanaan Bidang Bina Program Disdik Kota Bekasi Agus Enaf mengatakan, subsidi tunjungan fungsional bagi guru non PNS yang mengajar di sekolah negeri dan swasta merupakan program pemerintah pusat. “Dana tunjungan fungsional yang diberikan bagi guru non PNS ini sepenuhnya menggunakan APBN yang di dikonsentrasikan melalui Disdik Provinsi Jawa Barat,” jelas Agus. Di Kota Bekasi, Disdik mencatat ada 6.000 guru non PNS yang mengajar di sekolah negeri dan swasta. “Ribuan guru non PNS ini tidak serta merta langsung mendapatkan dana tunjangan fungsional karena ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi ribuan guru non PNS tersebut,” papar Agus lagi. Diantaranya, lanjut Agus, memiliki jam wajib mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu, memiliki Nomor Unit Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). “Dari 6.000 guru non PNS hanya 3.416 guru di Kota Bekasi yang mendapatkan tunjangan fungsional tersebut,” ungkapnya. Pencairan dana tersebut langsung dilakukan oleh Disdik Provinsi Jawa Barat ke rekening guru masing-masing. Ditanya mengapa masih banyak ribuan guru non PNS yang belum mendapatkan tunjangan fungsional tersebut, Agus Enaf menerangkan, adanya ribuan guru yang belum mendapatkan tunjangan fungsional ini dikarenakan usulan tidak valid seperti NUPTK tidak dikenal, sedang mendapatkan tunjangan profesi dan terdata ganda. Selain itu, faktor kuota penerima tunjangan fungsional juga menjadi kendala masih banyaknya guru non PNS yang belum mendapatkan tunjangan fungsional tersebut. (*).

MODO DAN MODI PRODUKSINYA AKAN DITINGKATKAN

Hayashi Toys telah membuat 600 boneka Modo-Modi, maskot SEA Games 2011. Produsen boneka dengan skala usaha menengah ini ditargetkan membuat hingga 9.300 maskot serupa sampai 9 November 2011 atau dua hari menjelang pembukaan SEA Games 2011. Demikian diutarakan Pemilik Hayashi Toys Nana Anang Sujana saat ditemui di pabrik pembuatan boneka di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Senin (7/11/2011) siang. Nana mengatakan, seseorang yang mengaku bagian dari kepanitiaan SEA Games 2011 datang pada minggu ketiga Oktober 2011 dan memesan 1.200 boneka Modo-Modi. Awalnya, Hayashi cuma menyanggupi memroduksi 300 pasang boneka komodo jantan dan betina berbalut sarung dan kebaya batik. Ternyata, produksi dapat diselesaikan dengan cepat bahkan ditambah hingga dua kali lipat. Dari situ, Hayashi ditantang untuk memroduksi jauh lebih banyak dengan target 9.300 buah sebelum pembukaan SEA Games 2011. "Kami menerima tetapi menolak memastikan target terpenuhi," kata Nana. Hayashi mampu memroduksi 3.000 boneka dalam satu hari tetapi satu jenis. Namun, itu bukan berarti target produksi Modo-Modi pasti tercapai. "Kami juga mengerjakan pesanan perusahaan lain yang lebih dulu sehingga itulah dasar kami menolak untuk memastikan target (produksi Modo-Modi) terpenuhi," kata Nana yang merintis usaha sejak 1998 itu. Karena banyak pesanan, Hayashi terpaksa menolak permintaan dari perusahaan lain yang menginginkan produksi boneka Modo-Modi juga untuk penjualan secara umum. "Ada yang pesan dari Palembang terpaksa kami tolak karena kami tidak sanggup kalau mendadak," kata Nana. SEA Games 2011 dilaksanakan di dua tempat yakni Jakarta di Pulau Jawa dan Palembang, Sumatera Selatan, di Pulau Sumatera. (*).

DISPERINDAKOP KOTA BEKASI DUKUNG PENUH PENGEMBANGAN UMKM

Pemerintah Kota Bekasi terus mendukung perkembangan program Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Saat ini di Kota Bekasi terdapat 980 UMKM yang produktif mengembangkan usahanya. Dengan dukungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kealitas usaha UMKM yang ada. "Salah satunya adalah dengan memberi tempat untuk promosi hasil UMKM Kota Bekasi." Kata Narlisman Nahar, Kepala Bidang UMKM Kota Bekasi. Dari 980 UMKM yang ada, 58 diantaranya bergerak dibidang kerajinan pembuatan souvenir dan cendera mata. Adanya pusat outlet souvenir dan cendera mata di Kota Bekasi diharapkan dapat meningkatkan promosi hasil UMKM Kota Bekasi. Dinas Perindustrian, perdagangan dan Koperasi (dinperindagkop) kota Bekasi membantu mengakseskan UMKM dengan pengelola lahan rest area. Dengan demikian kesempatan mempromosikan produk industri UMKM lebih terbuka. Narlisman berharap kerjasama antara pengelola rest area dan pihak UMKM dapat mewujudkan pengembangan promosi produk UMKM. "Nantinya pengelola tempat dan UMKM akan berhubungan langsung untuk adanya kontrak tempat untuk promosi." Jelas Narlisman. Terminal transit bandara Soekarno-Hatta, menurut Narlisman, setiap hari ramai disinggahi calon penumpang pesawat terbang. Tingginya arus keberangkatan melalui terminal transit, diharapkan berdampak positif pada program promosi UMKM. (Don).