Minggu, 02 Oktober 2011
KABUPATEN BEKASI WASPADAI CHIKUNGUNYA
Memasuki pergantian musim, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi mewaspadai munculnya penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk, seperti demam berdarah dan Chikungunya. Terlebih lagi untuk kawasan-kawasan padat penduduk.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muharmansyah Boestari mengatakan beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi merupakan daerah endemis demam berdarah dan chikungunya. Umumnya, wilayah padat penduduk yakni, Kecamatan Cibitung, Tambun Selatan, Tambun Utara, Cikarang Utara, Cikarang Barat, dan Cikarang Selatan.
"Hujan sudah mulai sesekali turun, ini yang harus diwaspadai, jangan sampai ada air yang tergenang karena akan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk," ujarnya akhir pekan lalu.
Ari mengatakan antipasi munculnya penyakit tersebut harus sejak awal disadari masyarakat. Pasalnya, ia menilai penyemprotan atau fogging tidak akan efektif selama masyarakat tidak menerapkan pola hidup yang baik.
"Gerakan 3M, menguras, menutup, dan mengubur harus dilakukan masyarakat. Jangan memberi ruang bagi nyamuk pembawa penyakit itu untuk berkembang baik," ucapnya.
Ia pun menambahkan, fogging hanya mampu membunuh nyamuk, sementara jentik-jentik nyamuk yang berada di air yang tergenang tidak dibersihkan. "Fogging itu upaya terakhir, namun kita harap masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk terlebih dulu," katanya.
Kendati demikian, Ari mengatakan pihaknya tetap mempersiapkan upaya fogging apabila langkah tersebut dinilai telah diperlukan. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar