Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Kamis, 06 Oktober 2011

LEGO BATIK DI ATRIUM BARAT LIVING WORLD ALAM SUTERA

Batik tak hanya melulu soal kain dan pakaian. Batik juga bisa menjadi suatu karya seni tiga dimensi dalam rupa-rupa bentuk. Itulah yang dilakukan oleh 20 kelompok mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Bina Nusantara (Binus), dan Universitas Indraprastra PGRI (Unindra). Selama tiga bulan, para mahasiswa dari Jurusan Komunikasi Desain Visual itu mendapat tantangan untuk membuat kreasi lego batik. Hasilnya dapat disaksikan pada ajang Lego Batik Art yang digelar selama 5-30 Oktober 2011 di atrium barat Living World Alam Sutera, Serpong Utara. Para mahasiswa itu secara kreatif membentuk kotak-kotak lego berwarna merah dan putih menjadi beragam bentuk. Ada yang berbentuk gamelan, tokoh pewayangan, hingga mesin jahit dan perahu pinisi. Semua karya itu disusun dengan corak batik yang muncul dari warna lego. Setiap lego karya mahasiswa ini juga diperlombakan dan diambil pemenang dari masing-masing universitas peserta Lego Batik. Lego batik berbentuk mesin jahit menjadi pemenang dari peserta UMN. Adapun lego gamelan bali diangkat sebagai pemenang dari peserta Unindra dan perahu pinisi mewakili pemenang dari Universitas Binus. Selama pameran berlangsung, para pengunjung diberi kesempatan untuk ikut bermain lego secara gratis di Lego Play Area. Pada Sabtu dan Minggu selama pameran, para pengunjung anak-anak berkesempatan mengikuti Lego Single Building Competition untuk anak usia 6-12 tahun dan Lego Parent and Child Build Competition untuk orangtua dan anak usia 3-6 tahun. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar