Selasa, 11 Oktober 2011
WARGA TANGSEL NILAI HIBAH PEMPROV DKI JAKARTA TERLALU KECIL
Rendahnya pemberian dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta membuat warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) termasuk anggota DPRD setempat merasa dianak tirikan .
“Jelas kami merasa dianak tirikan dalam pemberian bantuan hibah terhadap pembangunan ekonomi maupun lainnya di kota baru wilayah Kota Tangsel,” tegas Ny. Amiruloh, warga Pamulang.
Informasi atau pemberitahuan bahwa ada dana bantuan dari Pemda DKI Jakarta terhadap program daerah sebagai wilayah perbatasan dengan Ibukota DKI Jakarta sebesar Rp 2,5 milyar tentunya sangat menyakitkan hati.
Menurut dia, bantuan hibah itu jelas jauh dari harapan walaupun tahun 2010 bantuan serupa hanya diberikan sebesar Rp 1 milyar. “Yang jelas bantuan hibah yang diberikan itu jauh atau lebih rendah dibandingkan daerah Jabodetabek dan Cianjur,” tuturnya.
Dengan dana bantuan hibah sebesar Rp 2,5 milyar tentunya jauh dari harapan yang diinginkan masyarakat Kota Tangsel, kata Wakil Ketua DPRD setempat Sihabudin berharap ada penambahan dana hibah ditahun mendatang. “Yang jelas dana hibah yang diberikan Pemda DKI Jakarta untuk Kota Tangsel sebagai Kota Baru di wilayah Jabodetabekjur jauh dari harapan yang diharaan seluruh lapisan masyarakat maupun warga Tangsel,” tuturnya.
Dana hibah yang diberikan hanya cukup digunakan untuk menalangi anggaran pembangunan jalan yang tidak teralokasi dalam APBD. “Tahun ini dana hibah masih untuk prioritas perbaikan infrastruktur dan nilainya masih jauh dari harapan,” ujar Sahbudin maupun Irwen, Kasubbid Perencanaan Pembangunan Perwilayahan Bappeda Kota Tangsel.
Ditambahkan Irwen, bantuan hibah tahun 2010 hanya bisa dipakai pembangunan jalan seperti Jalan Pahlawan di Rempoa dan Ciputat Timur, Jalan Mars Raya, Ciputat, sebesar Rp 934 juta, Jalan Pinang Raya, Serpong Utara, Rp 291 juta dan Jalan Maruga, Ciputat sebesar Rp 1,275 juta.
Kondisi dilapangan sejumlah infrastruktur di perbatasan DKI Jakarta dan Kota Tangsel mendesak diperbaiki untuk menunjang perekonomian. Tak hanya itu ada delapan isu dari hasil pemberian dana hibah seperti pemanasan global, penurunan kualitas tanah, bencana alam, kemacetan lalu lintas, ledakan penduduk, sumber daya alam yang makin memprihatinkan, persampahan, dan masalah limbah ini yang menjadi perhatian utama, katanya. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar