Sabtu, 15 Oktober 2011
DUA ANAK MERANA, IBU MASUK PENJARA
Danail, 14, dan Danel, 11, terpaksa hidup sebatang kara, dan mengandalkan belas kasihan warga di sekitarnya, setelah ibunda mereka ditangkap petugas Polresta Depok atas kasus penjualan anak di bawah umur untuk dijadikan pelacur.
Kedua anak yang masih lugu hidup dalam kesendirian yang ditinggal orang tua satu-satunya setelah setahun lamanya ditinggal meninggal bapaknya bernama Idanil karena penyakit paru-paru yang diderita.
Danela akrab dipanggil Nela ini, kelas 3 SD di MI Al-Hasanah mengaku rindu ingin melihat mamanya. Terakhir ketemu dua hari yang lalu saat mama pamit keluar rumah karena masalah pekerjaan pergi berdua bersama teman kerja.
“Biasa mama pergi setelah menerima telepon dari tante Mira dan ditunggu di depan gang rumah dan langsung pergi,” ujar Nela.
Nela yang selalu sering dekat dengan Efi, mengatakan kalau mamanya dikenalkan oleh Tante Mira yang dikenal sebagai boss di karoke ini melalui oleh orang lain dan mamanya diajak bekerja di tempatnya. “Terkadang mama berangkat sore, lalu pulangnya pagi berdua bersama tante Mira itu,” ucap dengan polos.
Keluarga keturunan Tionghoa itu hidup hanya bertiga ini merupakan seorang Mualaf .Ibrahim, 53, tetangga sebelah rumah Efi di Jalan Kembang Beji, Gang H. Bagol, RT 05/13, Kel. Beji, Depok, tidak menyangka kalau tetangga baru tinggal 7 bulan di rumah kontrakan milik Muhamin ditangkap polisi.
Dalam keseharian, Efi dikenal sebagai single parent yang merawat ke dua anaknya yang masih sekolah. Kadang para anaknya membantu kerja menjual keripik singkong seharga Rp.1200 dengan mengelilingi kampung.
“Kasihan anak-anak pak, sudah tidak punya siapa siapa lagi. Sanak saudara pun sudah tidak ada. Sehingga para tetangga yang iba melihat keadaan anak ini membantu menyumbang makan setiap hari,” ungkapnya yang juga sebagai staf RT 05 ini.
Ketua RT 05, Halimih mengatakan, Efi baru menetap dengan kontrak 7 bulan lamanya. Sebelumnya tinggal kontrak juga di Jalan Datuk Kuningan, RT 2/3, Kel. Beji.
Setelah ditinggal meninggal suami, keadaan ekonomi Efi terpuruk. Sampai karena tidak bisa membayar uang sekolah anaknya selama tiga kali tidak naik kelas karena tidak mampu membayar uang SPP kedua anaknya.
“Mau bagaimana lagi pak, sudah keadaan sulit dijadikan lebih sulit lagi sehingga kasihan kepada kedua anaknya yang masih kecil tidak ada yang dirawat,” kata Halimih. “Namun sudah ada orang yang merupakan tetangga dekat rumah kontrakan memungut kedua anaknya untuk dirawat,” tambahnya.
AKP. Febriansyah, Kasat Reskrim Polresta Depok mengatakan, berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan dari keenam korban ABG. Efi ditahan ada dugaan diduga sebagai perekrut anak-anak dibawa umur dengan diiming-iming dengan imbalan besar untuk kerja di sebuah karaoke namun dijadikan sebagai wanita malam.
“Kita masih mendalami dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk bisa menangkap bos besarnya yang masih dalam pencarian DPO di Jakarta,” ungkapnya usai acara gelar penangkapan kawanan rumsong, Jumat (14/10). (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar