Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Kamis, 13 Oktober 2011

DISHUB TANGSEL RAZIA ANTISIPASI PERAMPOKAN

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang Selatan, Banten, berencana menggelar razia gabungan taksi bersama aparat kepolisian dan Organisasi Angkutan Darat terkait pencurian di taksi. "Kami sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan organda. Razia akan segera dilakukan," kata Kepala Bidang Angkutan, Dishubkominfo Kota Tangsel, Wijaya Kusuma Di Tangerang, Kamis. Pernyataan Wijaya terkait perampokan yang dialami Fitri warga Perum GSA Blok DH-II/13 RT 24/05, Kelurahan Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang, sekitar Pukul 23.00 Wib pada hari Minggu (9/10) di dalam taksi. Akibatnya, Fitri kehilangan harta berharga berupa uang tunai, dua telepon genggam, kalung emas, gelang dan anting dengan total kerugian mencapai Rp20 juta. Wijaya menjelaskan, razia gabungan untuk menindak tegas para sopir taksi gelap yang nakal dan melanggar aturan. Langkah ini juga untuk meminimalisir tindak kejahatan yang menimpa penumpang taksi di Kota Tangerang Selatan. Dia menegaskan, jika razia tersebut tidak langsung kepada penindakan di lapangan, melainkan hanya memberikan sosialisasi kepada pengelola dan sopir taksi. "Nantinya, sosialisasi dan imbauan difokuskan di sejumlah titik pool taksi di Tangsel," katanya menjelaskan. Selain itu, Dishubkominfo Tangerang Selatan juga akan memberikan sosialisasi kepada pengelola dan sopir taksi di setiap pool. Hal tersebut terkait implementasi UU 22/2008 tentang angkutan jalan serta UU Lalu Lintas lainnya. Mereka harus mengetahui aturan dan menaatinya. "Selain sosialisasi dan imbauan, kami juga melakukan uji KIR," kata Wiijaya. Dia mengatakan, agar masyarakat atau penumpang taksi lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih taksi. Menurut dia, setiap taksi memiliki nomor pintu, nomor registrasi dan nomor sopir taksi. "Nomor-nomor yang ada di taksi sebaiknya dicatat. Nomor itu bisa digunakan untuk membantu melacak sopir atau taksi itu, kalau kita dirampok dalam taksi," katanya. Ia mencontohkan Taksi Bluebird dan Ekpress yang memiliki kode registrasi yang baik. "Apapun taksinya kita tidak tahu sopirnya itu berniat jahat atau tidak, yang jelas perlu berhati-hati," kata Wijaya. Berdasarkan data Dishubkominfo Kota Tangsel ada sekitar lima pul taksi besar, yakni di wilayah Paku Jaya, Lengkong Gudang, Sirosohan, Pamulang, Pondok Aren dan lainnya di Gaplek arah Cinangka. Perampokan berawal saat dirinya baru pulang dari kantor, kemudian memberhentikan taksi di Jalan Raya Pahlawan Seribu, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangsel. Fitri menumpang taksi "IF" yang saat itu sedang mengetem dan tanpa curiga, Fitri meminta sopir untuk mengantarkannya. Fitri kemudian duduk di belakang sopir. Sekitar 15 menit taksi melaju, tiba-tiba tiga orang tidak dikenal masuk ke dalam taksi yang ditumpanginya. Dua orang mengapit korban di belakang dengan pisau, sementara satu orang lainnya mengambil barang-barang milik korban. Sopir taksi kemudian membawa korban berputar-putar di daerah Serpong. Perampok meminta korban untuk menyerahkan uang dan perhiasan yang dipakai korban. "Saya kaget, setelah taksi yang saya tumpangi melaju kurang lebih jarak 50 meter, ada tiga orang pemuda tiba-tiba masuk. Saat itu saya tidak bisa teriak dikarenakan seorang perampok mengapit pisau ketubuh saya, sementara yang lain memegang tangan saya," kata Fitri saat memberikan keterangan di kepolisian. Semula Fitri mencoba melawan dan memaksa turun, namun laju kendaraan semakin cepat. Sang sopir taksi tak menghiraukan dan terus menambah laju taksi. Merasa jiwanya terancam, karyawati swasta itu kemudian menyerahkan uang tunai dan perhiasan yang dipakainya. Selain itu, perampok juga meminta no PIN ATM BCA milik korban. Kawanan perampok kemudian mengambil uang di mesin ATM BCA di daerah Rawa Buntu, Serpong, Tangsel. Disana pelaku menguras uang sebesar Rp10 juta. Selesai beraksi, perampok menurunkan korban di depan Perumahan Delatinos, BSD, Tangsel. Korban pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Serpong, Tangsel. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar