Pihak RSIA Siti Zachro enggan berkomentar banyak terkait hal ini.
Terkait tudingan para anggota dewan tersebut, akan menjadi bahan bagi
pihaknya melakukan evaluasi dan perbaikan ke depannya agar tidak terjadi
hal serupa. "Kita sudah meningkatkan keamanan dengan memasang 8 CCTV dan
bekerjsama dengan Polres Bekasi untuk melakukan penjagaan. Kalau ada
yang kurang, nanti kita lakukan evaluasi kembali," ungkap Direktur RSIA
Siti Zachro, dr. Nurul Isfiyani (21/9).
Saat ditanya mengenai sketsa wajah pelaku penculikan kepada Cello
Aditya, Nurul mengaku pihaknya tidak mengenali sketsa wajah yang dibuat
pihak kepolisian. Nurul mengatakan, seluruh perawat yang bekerja di
rumah sakit tersebut memiliki kartu identitas yang jelas. “Perekrutan
perawat seperti pada umumnya, dilengkapi dengan kartu identitas,” kata
Nurul.
Pasca hilangnya Cello dari rumah sakit tersebut, saat ini pihak
manajemen melengkapi sistem keamanan. Secara tidak langsung, tindakan
itu membuktikan kalau rumah sakit tersebut sebelumnya minim pengamanan
dan pengawasan. “Kamera CCTV sudah kami pasang sejak kejadian ini. Kami
juga sudah menambah tenaga keamanan. Kejadian ini sebagai pembelajaran
bagi kami untuk kedepannya,” ucap Nurul.
Sementara soal penyelidikan dan pengembangan yang hingga kini masih
dilakukan kepolisian, kata Nurul, pihaknya telah memberikan data-data
yang diperlukan. Termasuk identitas perawat yang dibutuhkan untuk
pengembangan kasus tersebut."Kita juga bekerjasama dengan pihak
kepolisian. Kita ingin agar kasus ini cepat-cepat terungkap," ungkap
dia.
Diketahui sebelumnya, seorang bayi yang baru berumur empat hari
hilang dari RSIA Siti Zachro pada Sabtu (15/9) lalu. Buah hati pasangan
Jaja Nurdiansyah (20) dan Syfa Maisyatul Khoirot (20) tersebut diduga
diculik oleh seorang perempuan yang berpakaian mirip perawat. Untuk
mengungkap identitas pelaku penculikan, saat ini polisi telah menyebar
sketsa wajah pelaku ke berbagai pelosok.
Diduga, pelaku penculikan Cello adalah seorang perempuan dengan
mengenakan pakaian perawat dan berjilbab. Dari sketa wajah itu juga
diketahui pelaku memiliki ciri-ciri berwajah lonjong dan bermata besar.
Sketsa wajah pelaku tersebut dibuat oleh Pusat Indonesian Automatic
Fingerprints Identification System (Inafis) Bareskrim Polri. (*).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar