Kepala Badan Pendukung Penyehatan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM)
Rachmat Karnadi mengatakan, usulan rencana pembangunan sumber air baku
di Bekasi sebesar 26 kubik per detik, yang diperkirakan akan mulai
operasi pada tahun 2013 mendatang. Usulan itu sudah disampaikan ke kementerian
PU dan Bappenas pekan lalu, dan pada prinsipnya sudah diterima.
Pemerintah mengubah rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) untuk kawasan Jakarta, Bekasi dan Karawang, yang semula bersumber
dari air baku di Jatiluhur Jawa Barat, menjadi sumber air di Bekasi
Jawa Barat.
Rahmat Karnadi mengatakan dengan adanya perubahan itu dapat memangkas biaya
investasi yang dibutuhkan untuk pembangunannya. Pasalnya, dengan sumber
air dari Bekasi, total investasi yang dibutuhkan sekitar Rp. 1,8 triliun.
Sedangkan jika sumber air dari Jatiluhur investasinya diperkirakan
mencapai Rp. 4 triliun. "Investasi jauh lebih murah karena cenderung konstruksi tidak terlalu
berat karena jarak antara Bekasi dan Jakarta dan Bekasi Karawang tidak
terlalu jauh. Ini menjadi salah satu pertimbangan utama kami," ujarnya,
Rabu (19/9/2012).
Menurut Rachmat, selain rendahnya biaya konstruksi, maka beban biaya
tarif jual airnya juga bisa ditekan. Jika semula diperkirakan mencapai Rp3.000-6.000 liter per detik untuk
wilayah Jakarta, maka dengan sumber air di Bekasi harganya mencapai
Rp2.100 per detik.
"Saat ini, kami masih menunggu persetujuan resmi dari Kementerian PU,
Bappenas, dan Kementerian Keuangan. Untuk memutuskan usulan penggunaam
sumber air ini," tambahnya.(Coen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar