Oentaryo (56) sudah putus asa dengan sakit yang dihadapinya. Dia pun
nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Tapi bukan dengan tangan
sendiri, dia menyewa orang lain. "Ya dia membayar orang
untuk melakukan permintaan itu," kata Kapolsekta Jatiasih, Bekasi,
Kompol Bambang saat dihubungi detikcom, Selasa (18/9/2012).
Bambang menceritakan peristiwa bunuh diri dengan menyewa pembunuh bayaran itu terjadi pada Selasa (4/9). Oentaryo ditemukan warga dengan kondisi luka parah di bagian leher di pinggir jalan di perumahan Bumi Dirgantara Permai malam.
Saksi membawa korban ke RS Jatisampurna, yang kemudian dipindahkan ke RS Mitra Keluarga. Awalnya, saksi dan pihak kepolisian menduga Oentaryo korban perampokan. "Korban sebelumnya bertemu dengan tersangka," jelas Bambang.
Nah, sandiwara perampokan ini terungkap setelah polisi menangkap pelaku Dedi (19). Dari mulut Dedi terkuak soal skenario itu. Dedi mengaku dibayar Oentaryo untuk melakukan tindakan itu. "Tersangka sudah ditahan," jelas Bambang.
Dedi mengenal Oentaryo karena ayahnya pernah bekerja dengan korban. Dia pun dibayar Rp 1 juta untuk melakukan skenario pembunuhan itu. (Ndr/ Vta).
Bambang menceritakan peristiwa bunuh diri dengan menyewa pembunuh bayaran itu terjadi pada Selasa (4/9). Oentaryo ditemukan warga dengan kondisi luka parah di bagian leher di pinggir jalan di perumahan Bumi Dirgantara Permai malam.
Saksi membawa korban ke RS Jatisampurna, yang kemudian dipindahkan ke RS Mitra Keluarga. Awalnya, saksi dan pihak kepolisian menduga Oentaryo korban perampokan. "Korban sebelumnya bertemu dengan tersangka," jelas Bambang.
Nah, sandiwara perampokan ini terungkap setelah polisi menangkap pelaku Dedi (19). Dari mulut Dedi terkuak soal skenario itu. Dedi mengaku dibayar Oentaryo untuk melakukan tindakan itu. "Tersangka sudah ditahan," jelas Bambang.
Dedi mengenal Oentaryo karena ayahnya pernah bekerja dengan korban. Dia pun dibayar Rp 1 juta untuk melakukan skenario pembunuhan itu. (Ndr/ Vta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar