Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Jumat, 30 September 2011

KEMARAU PANJANG TAK PENGARUHI PANEN DI KABUPATEN BEKASI

Meski tak diguyur hujan selama beberapa bulan ke belakang, produksi gabah di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi meningkat. Bahkan, beberapa petani mengaku akhirnya dapat merasakan panen hingga 7,2 ton per hektar. Capaian tersebut diakui para petani sangat menggembirakan sekaligus mengejutkan. Pasalnya, mereka mengaku belum pernah mendapatkan hasil sebanyak itu. Haji Sain, salah seorang petani di Kecamatan Tambelang mengaku pada panen kali ini, per hektar sawahnya menghasilkan 7,2 ton. Capaian itu diakuinya merupakan yang tertinggi dan belum pernah terjadi selama ini. Normalnya, produksi gabah di wilayah itu per hektar kurang dari 6 ton. "Sekarang lagi bagus banget. Yang biasanya cuma dapat kurang dari enam ton per hektar, sekarang nyampe 7,2. Lagi bagus banget pokoknya dah," ujarnya saat memanen padi di sawahnya. Ia memaparkan, benih padi yang digunakan masih sama seperti yang biasa ia gunakan, yakni Ciherang Putih. Usia panenpun 98 hari. Artinya, tidak ada yang berbeda dengan penanaman sebelumnya. Namun, Sain menerangkan, kondisi cuaca pada tahun ini menjadi faktor utama meningkatnya produksi tersebut. Hujan yang tidak terlalu banyak turun menurutnya merupakan hal positif bagi produksi gabah. Pasalnya, tidak banyak hama yang berkembang dan benih tidak terlalu sering tertimpa air hujan. "Kalau tahun lalu itu kan hujan terus, kagak ada keringnya. Jadi pas keluar pucuknya, pada ketimpa air dari atas, jadinya pada kosong. Mending kayak sekarang aja hujan ga banyak, tapi saluran air bagus," kata Sain. Ia memaparkan, desa yang produksinya melebih produksi normal di antaranya Desa Sukamantri, Desa Sukamaju, Desa Sukawijaya, Desa Sukabakti, Desa Sukaraja, dan Desa Sukarahayu. Petani lainnya, Dali, meski produksi sawahnya tak sebanyak Sain ikut memaparkan peningkatan yang sama. Produksi gabahnya lebih dari enam ton per hektar. Sebelumnya, ia hanya mampu menghasilkan lima ton per hektar. "Sekarang itu lagi cakep banget. Hasilnya bagus-bagus. Yang bulirnya kosong, jarang sekali," ujar Dali. Senada dengan Sain, Dali mengatakan, meski hujan tak turun, ia menilai yang terutama adalah kelancaran pasokan air di saluran irigasi. Ia mengakui hal itu memiliki peranan penting. "Gapapa cuaca kayak gini, ga ada hujan. Yang penting saluran lancar. Air ada, itu aja," ucapnya. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar