Rabu, 28 September 2011
APBD KOTA TANGGERANG DEFISIT Rp. 277, 3 MILYAR
APBD Kota Tangerang 2011 divisit Rp. 277,3 miliar. Devisit ini menurut Ketua Badan Ang¬garan DPRD Kota Tangerang Eddy Ham bisa ditutup dengan sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun 2010.
Nilai silpa Pemkot Tangerang mencapai Rp. 294 miliar. Itu makanya jika silpa itu dimasukkan dalam APBD Perubahan maka neraca akan berimbang. Dari pemanfaatkan silpa itu sendiri, katanya, masih tersisa sekitar Rp. 17 miliar. Dana ini akan dipergunakan untuk menambah modal bagi PDAM Tirta Benteng.
”Jadi tak ada masalah dalam keuangan daerah, begitu pula dalam pendapatan daerah,” katanya.
Pemanfaatan Silpa, di antaranya terjadi karena adanya pekerjaan yang tak bisa diselesaikan karena aturan, terkendala waktu, proses tender, dan belum terlaksananya pembebasan lahan RSU Kota Tangerang, dibenarkan sesuai aturan.
Bahkan dengan memasukan Silpa dalam anggaran perubahan, maka rumusan APBD 2011 naik menjadi Rp. 1,67 triliun dari APBD murni Rp. 1,43 triliun. Eddy malah menyambut positif komposisi angaran belanja langsung lebih besar dari belanja tak langsung, yaitu belanja langsung sebesar Rp. 1,112 triliun (57,12 persen) dan belanja tidak langsung Rp. 835,317 miliar (42,88 persen) dari total belanja APBD Kota Tangerang 2011.
Namun, sejumlah warga Kota Tangerang tak urung mengaku bingung dengan model penganggaran seperti itu. ”Gampangnya kan yang namanya defisit anggaran karena penghimpunan pendapatan daerah tidak maksimal, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah penyelamatannya,” cetus Muhammad, warga Sukasari.
Pemkot, menurutnya harus mencari terobosan untuk menaikkan pendapat asli daerah, dan dari pos-pos lainnya. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar