PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menyalurkan kredit investasi senilai Rp
250 miliar kepada PT Metropolitan Land Tbk (Metland). Fasilitas kredit
tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan pusat perbelanjaan Grand
Metropolitan di kawasan Bekasi.
Direktur Corporate Banking Bank
Mandiri Fransisca Nelwan Mok mengatakan properti merupakan sektor yang
sangat menjanjikan seiring membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. "Pada
segmen kelas menengah, misalnya, kebutuhan hunian yang modern, lengkap
dan terintegrasi dengan pusat perbelanjaan terus meningkat. Inilah salah
satu alasan kami menjadikan properti sebagai salah satu sektor yang
prospektif untuk pembiayaan ke depan," kata Fransisca dalam siaran
persnya, Rabu (12/9/2012).
Kredit tersebut berjangka waktu 66 bulan dengan masa tenggang (grace period) 24 bulan. Hingga
Juli 2012, pembiayaan Bank Mandiri ke sektor properti dan konstruksi
telah mencapai Rp 8,1 triliun (unaudited), meningkat 25.4% dari periode
yang sama tahun sebelumnya. Khusus untuk sektor properti, kucuran kredit
Bank Mandiri telah mencapai Rp 3,5 triliun, naik 33.9% dari Juli tahun
lalu.
Sementara pembiayaan KPR yang telah dikucurkan Bank
Mandiri hingga Juli 2012 mencapai Rp 21,9 trilyun, meningkat 30.6% dari
Juli 2011. Kerjasama finansial ini, lanjut Fransisca, juga
merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri kepada Metland dalam
mengembangkan dan memperluas pangsa pasar. "Kami berharap dapat
memperkuat kerjasama ini dalam bentuk layanan perbankan lainnya,
termasuk dengan jaringan bisnis Metland," ujarnya.
Presiden
Direktur Metland Nanda Widya mengemukakan bahwa Grand Metropolitan
merupakan properti komersial Metland yang dibangun untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat menengah atas yang tinggal di kawasan Bekasi dan
sekitarnya.
Saat ini, tingkat isian sewa Grand Metropolitan yang
direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2013 sudah mencapai
78%. Total biaya pembangunan pusat perbelanjaan tersebut mencapai Rp
506 miliar, dimana pemenuhan kebutuhan pembiayaannya diperoleh dari
Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 200 miliar, sebesar Rp 250
miliar dari pinjaman bank dan sisanya dari kas internal perseroan. "Kerjasama pembiayaan dengan Bank Mandiri ini sangat membantu perseroan dalam mempercepat ekspansi usaha," ujar Nanda.
Menurut
Nanda, pembangunan Grand Metropolitan menjadi salah satu rencana
strategis perseroan dalam menambah pendapatan berkelanjutan (recurring
income). Pada semester I/2012, porsi pendapatan berkelanjutan Metland
setara 31% dari total pendapatan. Ke depan, perseroan menargetkan
pendapatan berimbang masing-masing 50% dari pendapatan berkelanjutan
serta 50% dari penjualan proyek residensial dan komersial strata untuk
memperkuat fondasi finansial.
Metland dan Bank Mandiri juga
menandatangani perjanjian kerjasama penyediaan fasilitas perbankan
Mandiri Virtual Account untuk proyek residensial Metland. Fasilitas
tersebut dapat memudahkan konsumen Metland dalam melakukan pembayaran
secara real time ke perusahaan.
Metland pun nantinya dapat
menerima laporan transaksi penerimaan pembayaran secararealtime,
sehingga mempermudah proses rekonsiliasi penerimaan pembayaran dari
konsumen. Ke depan, layanan Mandiri Virtual Account juga akan diberikan
untuk proyek Metland lainnya antara lain M-Gold Tower. (Coen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar