Selasa, 06 September 2011
TINGKAT INFLASI KOTA TANGGERANG TERTINGGI DI PULAU JAWA
Inflasi di Kota Tangerang sebesar 1,24 persen pada Agustus 2011 merupakan inflasi tertinggi di antara 23 kota di Pulau Jawa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Nanan Sunandi di Serang, Senin (5/9), mengatakan, harga barang/jasa kebutuhan pokok di Banten secara umum mengalami kenaikan pada Agustus 2011 bertepatan dengan bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1432 H.
Hal itu tercermin dari naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,13 pada Juli 2011 menjadi 129,52 pada bulan Agustus 2011 atau terjadi perubahan indeks (inflasi0 1,08 pesen)."Inflasi terjadi karena dipicu naiknya indeks seluruh kelompok pengeluaran," kata Nanan Sunandi.
Ia mengatakan, pada Agustus 2011 sebanyak 257 komoditas mengalami perubahan harga, di antaranya 190 komoditas mengalami kenaikan dan 67 komoditas terjadi penurunan harga.
Menurut dia, inflasi terjadi karena dipicu oleh naiknya indeks kelompok bahan makanan 1,32 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,59 persen, kelompok sandang 4,88 persen, kelompok kesehatan, 0,57 kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,10 serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 4,53 persen. Sementara kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,36 persen.
Nanan mengatakan, laju inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2011 di Banten sebesar 2,54 persen dan inflasi ’Years on Year’ atau IHK Agustus 2011 terhadap IHK Agustus 2010 sebesar 4,55 persen.
Pada Juli 2011 seluruh kota-kota di Pulau Jawa terbentuk inflasi, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tangerang, yakni 1,24 persen dan terendah terjadi di Tasikmalaya 0,16 persen, Bogor 0,21 persen, dan Bandung 0,38 persen.
Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi pada Agustus 2011 adalah tomat buah, celana panjang jeans anak, buncis, ketimun, perhiasan emas, kacang hijau, ikan asin teri, dan daging ayam ras.
Beberapa kelompok komoditi yang memberikan andil terhadap inflasi Banten adalah kelompok bahan makanan 0,3155 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,1095 persen, kelompok sandang 0,2594 persen, kelompok kesehatan 0,0252 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar memberikan andil 0,0240 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,2872 persen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar