Rabu, 07 September 2011
HARI RAYA PENGARUHI TINGKAT INFLASI KOTA BEKASI
Badan Pusat Statistik Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat laju inflasi Agustus di wilayah setempat dipengaruhi antusiasme warga dalam merayakan Idul Fitri. "Laju inflasi Agustus 2011 di Kota Bekasi sebesar 0,49 persen," kata Kepala BPS Kota Bekasi, Slamet Waluyo, di Bekasi.
Slamet mengatakan, kelompok yang menyumbangkan angka inflasi paling tinggi ialah bahan makanan dengan kontribusi sebesar 0,3 persen. Kelompok berikutnya yang berandil cukup dominan terhadap angka inflasi ialah barang-barang sandang sebesar 0,05 persen. "Dari kelompok ini, komponen yang paling dominan pengaruhnya ialah emas. Harga emas yang terus merangkak naik sejak beberapa bulan terakhir turut memicunya," kata Slamet.
Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan pun menyumbang 0,05 persen terhadap angka inflasi bulan lalu. Sub kelompok transportasi yang sumbangannya dominan dari kelompok ini dikarenakan saat Idul Fitri banyak warga yang memanfaatkan jasa transportasi untuk bersilaturahim dengan sanak saudaranya.
Slamet mengatakan, inflasi yang terjadi di Kota Bekasi pada Agustus 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,56 persen. Dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Jawa Barat pun, besar inflasi di Kota Bekasi bulan Agustus hanya menduduki peringkat keempat.
Slamet memprediksi, penurunan angka inflasi ini diakibatkan mayoritas penduduk Kota Bekasi yang merupakan pendatang mempergunakan uang mereka untuk kebutuhan konsumsi di daerah asalnya. "Dengan demikian, konsumsi di Kota Bekasi pun dikatakannya relatif stabil," ujarnya. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar