Selasa, 06 September 2011
KOTA BEKASI DISERBU PENDATANG BARU
Kota Bekasi tidak luput dari serbuan pendatang baru pasca Lebaran. Tahun ini, diprediksi sebanyak 10 ribu orang nekat mengadu nasib ke kota ini.
Prediksi itu dilontarkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi Selamet Waluyo, seperti yang dilansir Radar Bekasi, Selasa (6/9/2011).
Menurut Waluyo, mereka umumnya akan menumpang sementara di kediaman kawan dan kerabatnya sebelum mendapatkan pekerjaan yang cocok. Pekerjaan informal, seperti pembantu rumah tangga, kuli bangunan, yang menjadi incaran mereka.
Namun, kata Waluyo, mereka yang tidak memiliki keahlian, sangat rentan menimbulkan penyakit masyarakat. ”Ada juga yang akhirnya menjadi pengemis, pengamen, bahkan gelandangan,” ujarnya.
Sementara, Plt Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tidak memungkiri, Kota Bekasi yang bertetangga dengan DKI Jakarta menjadi sasaran para pendatang baru. Tahun ini diperkirakan terjadi kenaikan urbanisasi sebesar 5-10 persen. ’’Seperti tahun-tahun sebelumnya pasca lebaran akan ada penambahan jumlah penduduk kota Bekasi sekitar 5 hingga 10 persen,” ujarnya.
Untuk menekan jumlah pendatang ilegal, pihaknya Kota Bekasi akan melakukan kegiatan Operasi Yustisi dalam minggu ini dengan sasaran rumah kontrakan, kosan dan terminal Bekasi. “Minggu-minggu ini kita akan lakukan Operasi Yustisi terhadap para pendatang baru,” tegasnya.
Arus balik pemudik pasca lebaran Idul Fitri masih berlangsung hingga Senin kemarin. Di antara pemudik yang kembali, sejumlah pendatang baru juga berdatangan. Setidaknya seperti yang terlihat di Terminal Bekasi. Banyak pendatang baru yang datang ikut keluarga dan teman untuk mencoba mengadu nasib di Kota Bekasi dan sekitarnya. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar