Rabu, 14 September 2011
PETANI KABUPATEN TANGGERANG TERANCAM GAGAL PANEN
Ribuan hektare tanaman padi di kawasan pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten, terancam gagal panen karena lahannya mengalami kekeringan. Sawah yang mengalami kekeringan itu berada di Kecamatan Kosambi, Teluknaga, Sepatan, Mauk, Rajeg, Pakuhaji, Kronjo, dan Kresek.
Bupati Tangerang H Ismet Iskandar mengatakan selama ini petani hanya mengandalkan air hujan dan saluran irigasi setempat sehingga, ketika kemarau melanda, petani harus mengeluarkan uang untuk menyewa pompa penyedot agar air dapat dialirkan ke sawah. "Jika kemarau belum reda hingga awal November 2011, hasil panen terancam tidak dapat dinikmati petani," katanya.
Sementara itu, beberapa petani yang ditemui mengatakan sawahnya terancam gagal panen karena tanaman padi mereka kekeringan akibat kurangnya pasokan air dari saluran irigasi setempat.
Sueb, 48 tahun, petani di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, mengatakan biasanya pasokan air untuk tanaman padi berasal dari saluran irigasi, namun belakangan sudah berkurang debitnya.
Selain di Pakuhaji, para petani di Kecamatan Sepatan terancam tidak dapat panen akibat kemarau panjang karena pasokan air hingga ke petak sawah tidak ada.
Bahkan beberapa desa di Kecamatan Sepatan, seperti Lebak Wangi, Karet, Kayu Agung, Tanah Merah, dan Pisangan Jaya, mulai mengalami kekurangan air untuk tanaman padi mereka dari irigasi setempat.
Para petani menggunakan mesin penyedot untuk mengalirkan air dari sungai terdekat. Namun, sekarang ini, debit air sungai setempat juga mengalami penurunan sehingga petani terpaksa hanya pasrah dan berharap hujan secepatnya turun. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar