Senin, 12 September 2011
KEBAKARAN ALANG-ALANG PONDOK CABE BUAT PEMKOT TANGSEL PERCEPAT PEMBAHASAN BENCANA DENGAN BMKG
Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, mempercepat pembahasan daerah rawan bencana dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dan dinas terkait lainnya. "Kita sudah persiapkan data tentang daerah rawan bencana dan akan di sinkronkan dengan BMKG dan dinas lainnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang Selatan, Zulfuad di Tangerang, Senin.
Pernyataan Zulfuad terkait kebakaran alang-alang di kompleks Lapangan Udara Pondok Cabe pada hari Minggu (11/9) malam. Alang-Alang yang kondisinya kering, sangat mudah terbakar saat terkena percikan api yang diduga dari puntung rokok milik warga.
Zulfuad menuturkan, dalam rapat koordinasi nantinya, BMKG dan dinas lainnya diharapkan dapat memberikan masukan mengenai daerah yang berpotensi terjadinya bencana. Adapun bencana yang ingin diketahui Pemkot Tangerang Selatan melalui BMKG yakni mengenai daerah rawan banjir dan kebakaran.
Pasalnya, BMKG memiliki daerah titik banjir meskipun Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air pada bidang Pengairan, terdata pula. Kemudian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, memiliki kawasan yang mengalami kekeringan dan berpotensi kebakaran. "Dengan adanya data dari BMKG dan dinas lainnya maka akan kami sinkronkan sehingga, dapat diketahui daerah titik banjir," katanya.
Ditambahkan Zulfuad, rakor dengan melibatkan BMKG akan dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca memasuki kemarau.Namun, sebelum terjadinya musim penghujan, maka persiapan dengan mengetahui wilayah yang berpotensi banjir, dapat segera ditangani. "Jangan sampai ketika banjir baru mendapat penanganan. Kami akan lakukan sebelum terjadinya bencana dan dapat menghimbau warga setempat," katanya.
Selain itu, Zulfuad juga sedang mencari tahu tentang wilayah yang berpotensi terjadinya longsor. Pasalnya, berdasarkan data yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah, terdapat tiga kecamatan yang terdapat titik longsor. "Kami akan lakukan pembaharuan data dengan mengecek langsung ke lapangan serta mengetahui potensi yang terjadi," katanya. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar