Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 12 September 2011

PEMKOT TANGSEL CEK DITRIBUTOR BESAR ANTISIPASI KRISIS BERAS

Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, melakukan pemeriksaan sejumlah distributor beras di seluruh pasar tradisional terkait mengantisipasi ancaman krisis beras dalam musim kemarau. "Kita akan periksa semua pasokan beras di setiap distributor untuk memastikan tidak mengalami krisis beras dalam musim kemarau," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel, Ferry Payacun di Tangerang, Senin. Dikatakan Ferry, pemeriksaan stok beras ini untuk menjamin ketersediaan beras, lantaran musim kemarau panjang dan kesiapan jelang hari raya Idul Adha dan tahun baru. "Sampai saat ini kami belum menemukan adanya kendala dalam distribusi beras, artinya masih aman. Namun, ancaman krisis bisa saja terjadi, makanya kami waspada," katanya. Nantinya, pengawasan Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel terkait pasokan beras akan bekerjasama dengan Bulog untuk penanganannya. "Selain Bulog kami juga akan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik terkait antisipasi krisis pasokan beras," katanya menjelaskan. Beberapa sembako yang diprediksi akan langka saat musim kemarau panjang yakni, beras, cabe, bawang dan sejumlah sayu-sayuran. "Kami akan pastikan ketersediaan pasokan barang tersebut agar tidak terjadi kelangkaan dan berakibat pada kenaikan harga," katanya. Jika terjadi kelangkaan sembako maka akan terjadi kenaikan harga yang cukup drastis. Jika lebih dari 25 persen maka, Pemkot Tangsel akan menggelar operasi pasar dengan melibatkan pihak lainnya. "Apabila kenaikan harga sudah mencapai 15 persen, maka akan lakukan peningkatan kewaspadaan karena sudah masuk dalam kategori langka," katanya. Pihaknya juga menegaskan, akan memberikan sanksi tegas kepada pedagang yang sengaja menjual makanan yang sudah dicampur bahan kimia berbahaya, seperti formalin."kami tidak akan memberikan toleransi bagi mereka yang menjual makanan yang mengandung formalin, akan kami tindak sesuai aturan hukum," katanya. Sebelumnya, Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah II Ciputat, Guswanto mengatakan, cuaca panas di Kota Tangsel diperkirakan akan terjadi hingga bulan september. Selain di wilayah Tangsel, cuaca panas atau kemarau ini juga mendera sejumlah wilayah lainnya di tanah air. "Cuaca panas akan terus terjadi hingga awal September. Agustus memang telah memasuki musim kemarau sesuai prakiraan BMKG," katanya. Ia juga mengatakan, suhu udara pada musim panas ini baik di Tangsel maupun di wilayah lainnya berkisar dari 30 derajat Celcius hingga 33 derajat Celcius. Kendati panasnya cukup menyengat tubuh dan dikeluhkan warga saat beraktivitas cuaca panas ini ditegaskan Guswanto bukan cuaca ekstrim. "Cuaca panas ini masih normal dan belum mencapai angka 34 derajat Celcius," katanya. Guswanto juga menjelaskan jika musim kemarau normalnya terjadi pada Bulan Mei hingga April. Namun, dikarenakan ada suplai uap air dari Pasifik dan Hindia bertambah, sehingga menyebabkan kemarau. "Seharusnya suplai uap air berkurang," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar