Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Selasa, 23 Agustus 2011

PENGUSUTAN KORUPSI JELANG PILKADA BANTEN


Meski perhelatan Pilgub Banten baru akan digelar pada Oktober mendatang, namun perang politik sudah dilancarkan sejumlah pihak yang akan bertarung di Pemilukada. Kubu Wahidin Halim merasa ada pihak lain yang menyerangnya secara politik.

Hal itu diungkapkan jurubicara Wahidin Halim (WH), Ahmad Jazuli Abidin dalam rilisnya, Selasa (23/8/2011).

Jazuli mengatakan, terkait dengan adanya segelintir orang yang mendesak pengusutan kasus dugaan korupsi lahan Bandara Soekarno-Hatta yang sempat muncul beberapa tahun lalu yang dipelopori oleh Sarmili dengan menggunakan bendera Forum Aspirasi Warga Tangerang (FAWT) dan LSM Gerakan Masyarakat Bela Tangerang (Gerbang) itu merupakan langkah politik jig-jag dari lawan politik yang sudah kehabisan akal dan strategi untuk merusak citra H. Wahidin Halim.

Jazuli menambahkan, langkah mereka sudah buntu, maka kasus yang sudah basi, kedaluarsa, dan selesai secara hukum pun mereka makan dengan lahap.

"Kasus ini jauh-jauh hari telah tutup dengan keluarnya fatwa Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan tidak ada pelanggaran dan tidak ada yang terbukti bersalah (incraach). Bahkan orang-orang yang namanya pernah disebut terlibat seperti mantan Camat Benda (Dimyati), mantan Lurah Benda (Nawawi), Mantan Camat Benda (M. Nape), Lurah Selapajang (Syafei) dan dua pegawai dari PT. Angkasa Pura II, semuanya telah dinyatakan tidak bersalah dan telah dibebaskan dari segala tuntutan. Jadi, apa hubungannya dengan WH? Sama sekali tidak ada. Apalagi sampai dituduh terlibat. Jelas, sangat jauh panggang dari api," ujarnya.

Bahkan, lanjut Jazuli, masyarakat umum sudah sampai pada satu titik kesimpulan bahwa mencuatnya lagi isu kasus ini adalah karena mereka sudah tidak mampu lagi dan kewalahan mencari-cari isu buruk dan kasus negatif yang melibatkan WH.

"Ini memberi bukti dan membuka fakta bahwa sebagai pemimpin daerah dan calon Gubernur, WH benar-benar bersih dari penyimpangan dan steril dari korupsi. Siapapun akan benar-benar kesulitan mencari-cari kasus yang melibatkan WH. Karena memang tidak ada. Kalau mencari apa prestasi-prestasi WH, tentu sangat mudah dan banyak," papar Jazuli.

Terkait dengan salah satu pendemo, warga Neglasari bernama Sarmili, Jazuli menilai dia cuma alat (diperalat) dan tidak berdiri sendiri. Psikologi dan nalarnya agak terganggu, jadi kurang cerdas dalam bermain. "Yang kami khawatirkan adalah kalau terjadi reaksi perlawanan dari warga yang 90 % memilih WH saat Pilkada Kota Tangerang kepada Sarmili. Dan kamipun sedang mengkaji langkah-langkah hukum buat Sarmili Cs. Tapi, semoga dia cepat sadar dan segala dosa-dosanya diampuni Tuhan," urainya.

Walaupun desakannya disampaikan kepada KPK dan Kejaksaan Agung, jelas, kasus ini sangat jauh berbeda dengan kasus-kasus yang melibatkan lawan politik lain yang juga mencuat, baik secara substansi maupun kemurnian aspirasinya sangat berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar