Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 30 Juli 2012

TRAFFICKING, HARI ANAK DAN NASIB ANAK-ANAK PEREMPUAN DI KOTA BEKASI

Penelusuran kami di beberapa sudut kota Bekasi membawaq hasil, target untuk mengetahui beberapa pokok masalah kehidupan masyarakat kota Bekasi sampai dengan sekelumit persoalan hidup warganya. Dimulai dari soal BlackBerry dengan gadis usia 19 tahun, akhirnya kami ketahui akar persoalan dan sampai sejauh mana trafficking di kota Patriot ini. "Maksudnya appa trima blackberry second ..," balas BBM seseorang yang akhirnya saya definisikan sebagai peer group sekaligus broker. Setelah kami pancing dengan beberapa pertanyaan yang menjurus untuk mengetahui beberapa anak- usia 16 sampai dengan 20 tahun yang kami kenal melalui jejaring sosial, kami mendapatkan tawaran yang menggairahkan investigasi on the city. "Gini dehh qlo w kenalin sama cewe yang ga pernah kenal w dapet persenan berapah dari you a?," sambung BBM selanjutnya. Selanjutnya seperti air mengalir informasi kami dapat seperti air yang terus merembes ke yang klebih rendah. "Soalnya w biasanya qlo jual anak w dapet persenan dari orangnyA 200rb ..," mulai terbuka bahwa sesungguhnya praktek perdagangan manusia belum benar-benar terjadi dan hanya praktik "jual" jasa sex komersial sesungguhnya pada anak usia SMA. Ketika kami minta untuk satu anak yang di jejaring sosial seperti putus asa dengan menulis info dasar "TK aja nggak lulus", kami paksa broker untuk mengeluarekan info sesungguhnya. "dii gga usah nanyaiin dia n tentang dia sama gua, apa lagi buwat sediaiin dia buwat llo, udah ga maiin n ktemu lagi w sAma diia ...," balas BBM tantang Miss X, yang mengaku putus sekolah dan menjadi korban pergaulan bebas di kota Bekasi. Lalu komunikasi BBM lebih menjurus lagi agar kami tahu posisi tongkrongan dan kawasan-kawasan yang disewa jaringan anak-anak "TK aja nggak lulus". "Pasarannya tuhh 500 ribu, udah ga dha yang mau 300 mahh ..ga udah ngomong"iin X deh sama gua cz gua ga kenal deket sama dia n jangan nanya"iin dii ga usah nanyain dia n tentang diia sama gua, apa lagi buwat sediain dia buwat lo, udah ga main n ktemu lagi w sAma dia ...," jawab "call" kami (kayak lelang aza hehehe...) tentang Miss X. Karena mentok, akhirnya coba dialihkan ke Miss Y yang masih masuk Komunitas "TK aja nggak lulus". "Kammaiinya dimana ?? Persenan gua pun berapah ?? Y bilang sama gua katanya qlo lo tepatin janjii a yang duiit 500 ribu katanya dia bisa ja n trima" ja lo jadi pacarnya.. Dia mau lyat lo baik apa ga a dulu, qlo lo udah klyatan baik sama dia lo bakal dbawa k.rumahnya tau ..," jawab dalam pesan BBM yang akhirnya koneksi putus karena kemungkinan broker mengganti sim card dan melanjutkan hanya dengan SMS. Kami akhir dikontak dengan SMS bahwa X dan Y memang teman Z dan semua pernah sekolah di SMA A, B dan C. Mereka semua diakui sebagai korban pergaulan bebas dan kehilangan kegadisan pada usia 15-16. Y sendiri diakui masih 18 tahun, sama seperti broker, karena dipaksa pacar akhirnya mereka harus menanggung resiko dan terlibat transaksi jasa. Ketiga "Miss" tersebut menghubungi via SMS ke salah satu dari 28 nomor ponsel yang kami miliki. Akhirnya di hari Anak (23 Juli 2012) kami kirimi pulsa yang mereka minta dan ada status "Selamat Hari Anak Nasional". Ketika kami tanya via SMS, rata-rata mereka menjawab bahwa mereka mau bebas dan menghabiskan masa muda dengan melepas beban dengan travelling. Tidak jelas seperti apa langkah-langkah kecil mereka tanpa pendidikan standard yang menjadi prasyarat untuk dapat hidup bersaing di di masa depan. (Belo/Ocom/Don). Live from BlackBerry® on AHA - I like it!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar