Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Kamis, 27 Oktober 2011

ANTISIPASI ANTRAK, HEWAN KURBAN DI TANGSEL GUNAKAN SKKH

Menghindari penyebaran penyakit antrak terhadap hewan kurban yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah membentuk tim pemeriksaan kesehatan menggunakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). “Tanpa melalui adanya pengecekan melalui petugas atau tim yang sudah mendapatkan SKKH hewan kurban tak akan bisa masuk ke kawasan ini,” kata Jajang D, petugas pengecekan hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten didampingi Kadis Pertanian dan Peternakan Kota Tangsel, Nugraheni, Rabu (26/10). Hingga pekan ke tiga di wilayah Serpong telah masuk hewan kambing mencapai 20 ekor, sapi 33 ekor, dan ayam 28 ribu ekor. Pihaknya akan selalu mengecek kesehatan hewan tersebut. “Dalam sehari 14 truk yang kami periksa. Sepekan sebelum Idul Adha, biasanya pengiriman meningkat dua kali lipat,” ungkapnya yang mengaku kebanyakan hewan tersebut berasal dari wilayah Bogor sehingga perlu dicek kesehatannya. Hing­ga saat ini kami belum menemukan ada­nya pen­yakit anthrax di hewan kurban yang di­ki­rim. Untuk penindakan, tahun ini sedang di­godok raperda lalu lintas hewan yang salah satu­nya mengatur sanksi peternakan yang me­­langgar, katanya. Sementara itu, Nugraheni, menuturkan pihaknya telah membentuk tim pemantau bagi hewan kurban yang beredar untuk mengawasi peredaran hewan di pasaran tersebut. Selain itu, tempat penjualan harus memenuhi ke­sehatan. Ia mencontohkan tempat yang ter­­lalu lembab dianggap tidak baik. “Area tempat berjualan juga harus diperhatikan, sehingga tidak mudah penyakit masuk. Untuk ke­ter­se­diaan daging kurban di Tangsel, hingga kini masih aman dan distribusinya masih lancar,” ucapnya. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar