Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Selasa, 04 September 2012

TIM DOKTER PENANGANAN ATIKAH BEKERJA HATI-HATI

Dokter Titi Masrifahati, direktur utama (Dirut) Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, menfasilitasi tim penanganan kesehatan Atikah Nurkhodijah, balita pengidap Hydrocephalus, untuk menjelaskan pada wartawan terkait kondisi Atikah dan penanganan tim. Bertempat di ruang rapat Direktur, dr. Titi Masrifahati memimpin langsung keterangan pers Tim dokter yang terdiri dari dokter ahli saraf dan specialis, manajemen RSUD Kota Bekasi dan HTI RSUD dengan wartawan.

Kondisi Atikah, dijelaskan tim dokter sangat rentan, membuat tim dokter berhati-hati dalam penanganan bayi Atikah yang diterangkan langsung oleh specialis anak dan specialis bedah saraf sebagai late case, dan rentan infeksi. "Ibu pasien sebenarnya sudah mengetahui kondisi anaknya sejak kelahiran, bentuk kepala yang besar, tapi tidak segera memeriksakan anaknya ke RS," kata dr. Charles, dokter specialist anak (4/9).

Dokter Charles menerangkan masa tanggap tersebut lewat dari 6 bulan sehingga kondisi Atikah menjadi sangat lemah dengan kepala berisi penuh cairan dan hampir tidak ada lagi otak si bayi. Pasien Atikah dibawa ke RsuD temasuk "late case", ditegaskan dr Charles, berakibat kerumitan karena penanganan langsung (pemberian alat bantu selang) bisa berakibat terjadinya infeksi.

Karena dalam keadaan sepsis (infeksi berat) dan cairan kepala yang sudah demikian banyak, sampai terjadi cairan kepala yang bocor merembes keluar dan berbau, akhirnya tim dokter memutuskan untuk mengembalikan ke kondisi umum. Diterangkan juga oleh Dokter Rudi, specialis bedah saraf, upaya untuk mengurangi cairan dikepala dengan memberi selang dengan kondisi pasien lemah sangat rawan terjadinya infeksi.

Dokter Rudi mengklasifikasi kasus Atikah ini termasuk kasus Hydrocephalus yang  berat, maka langkah Tim secara spsesifik adalah mengatasi infeksi beratnya dulu, memperbaiki gizi Atikah dan menghindari terjadinya infeksi terjadi. "Dari foto rontgen, kepala Atikah dipenuhi cairan yang semakin hari semakin membuat kepalanya membesar, kulitnya sangat tipis dan berakibat lecet, kalau diberi selang untuk mengurangi cairan beresiko infeksi," katanya.

Dalam keterangan pers tersebut disampaikan dr. Anthony D. Tulak SpP., Wadir RSUD Kota Bekasi bahwa biaya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah sesuai ketentuan yang ada. Pihak RSUD menerima rujukan pasien Atikah sudah dalam kondisi yang sangat berat dan butuh penanganan serius dan hati-hati. Atikah juga dijelaskan akan sangat sulit untuk hidup dalam kondisi normal mengingat kondisi penyakit Hydrocephalus yang dideritanya. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar