Untuk
mendapatkan pendidikan yang baik, ternyata masih bisa menemukan siswa yang
belum mendapatkan pendidikan yang baik. Sungguh memprihatinkan, jika kita mendatangi
dan melihat langsung siswa SD Negeri Pasiranji 04 yang berada di Kampung
Cireunde, RT. 02/01, Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi
yang harus mengikuti pelajaran di luar ruang kelas.
Sebanyak
106 siswa SD Negeri Pasiranji 04, mulai Senin (3/9) lalu, harus rela dan pasrah
mengikuti pelajaran di bawah panas terik matahari. Hal ini disebabkan bangunan
yang sudah puluhan tahun dan hampir roboh tersebut dibongkar karena sangat
membahayakan siswa yang mengikuti pelajaran sekolah.
Rasa
gembira yang harusnya menyelimuti siswa dan para pengajar setelah mendapatkan
informasi kalau sekolahnya akan direnovasi harus dipendam karena proyek
pembangunan tersebut belum jelas.
Hal
ini dikuatkan dengan tidak adanya papan proyek yang isinya nilai anggaran
pembangunan dan pengerjaan pembangunannya.
Karmin,
Kepala SDN Pasiranji 04 yang ditemui wartawan mengatakan, pembongkaran dilakukan
karena bangunan itu dinilai sudah tidak layak dan membahayakan hingga bisa
mengancam nyawa siswa.
Dia
pun berharap agar pembangunan gedung di sekolah itu bisa dilakukan secepatnya. Namun katanya, pada
kenyataannya untuk nilai anggaran dan kapan dikerjakannya belum bisa diketahui
oleh pihak sekolah. "Kami
belum tahu kapan dikerjakannya, karena papan proyek juga belum kami lihat. Jujur
untuk anggaran pembongkaran saja saat ini menggunakan anggaran sekolah," jelasnya.
Proses kegiatan belajar mengajar, tambah Karmin, tetap dilakukan, walaupun itu
dilakukan di luar ruang kelas dengan menumpang di rumah warga sekitar.
Sementara
Kepala UPTD Pendidikan Cikarang Pusat, Udin Badrudin saat dikonfirmasi melalui
telepon selulernya terkait proyek pembangunan di SD Negeri Pasiranji 04 mengatakan,
pihaknya tidak mengetahuinya. "Saya
belum tahu, ini juga baru tahu setelah ada diinformasikan oleh kepala
sekolah," singkatnya. (bd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar