Kepala Bidang Tata Air dinas Bina Marga Tata Air (BIMARTA) kota Bekasi,
H. Nurul Furqon mengingatkan bahwa keluhan warga yang selama ini masuk
melalui SMS Center kepada Walikota dan Kepala dinas membutuhkan
realisasi. "Oleh sebab itu sangat bergantung dari bagian perencanaan,
apakah apa yang dikomplain warga diagendakan tidak pada anggaran biaya
tambahan Kota Bekasi," katanya (7/9).
Menurutnya, baik
pemeliharan maupun peningkatan saluran setiap tahunnya harus tetap
dilakukan karena akan menimbulkan problem jika tidak diselesaikan. Hanya
saja, Furqon menjelaskan, anggaran untuk kegiatan-kegiatan tersebut
tersedia atau tidak, mengingat ketersediaan anggaran Pendapatan dan
belanja Daerah (APBD) kota Bekasi masih sangat terbatas jumlahnya.
Dirinya
mencontohkan, beberapa titik pekerjaan yang dilakukan oleh dinas
Bimarta Kota Bekasi beberapa waktu lalu baru seminggu diselesaikan sudah
banyak keluhan warga masyarakat Bekasi kepada dinas. Itu disebabkan
karena kondisi yang ada saluran cepat penuh dan cenderung
mengkhawatirkan warga masyarakat, apalagi saluran yang belum diperbaiki
yang jumlahnya banyak.
Furqon masih memikirkan bagaimana formula
penyelesaian banyaknya keluhan warga masyarakat atas berbagai problem,
baik kerusakan maupun kendala yang ditemukan warga masyarakat. "Semua
amat tergantung dari bidan perencanaan untuk memikirkan problematika
dilapangan, kalau ditanya ABT akan ada atau tidak, tolong tanyakan ke
bagian perencanaan," katanya.
Keterbatasan anggaran ditengarai menjadi penyebab banyaknya pekerjaan normalisasi dan perawatan saluran drainase di Kota Bekasi tidak dapat dilakukan. "Perbaikan sangat tergantung anggaran, kalau tidak ada bagaimana kita bisa lakukan perbaikan," kata Furqon soal ada tidaknya anggaran di APBD-P, Anggaran Biaya Tambahan (ABT). (Don).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar