Jumat, 27 Juli 2012
KOMPOR-LOG (BUKAN MONOLOG LHO) MENGGUGAH AZAB (ANDI ZABIDI) - ROUND TWO
Andi Zabidi banyak bercerita tentang situasi Bekasi tempo dulu dengan segala keragamannya walau Bekasi dulu jauh dari kondisi seperti sekarang ini. Sekitar tahun 90-an, saat Buya Ismail Hasan Metareum masih dikokoh di PPP, ke arah tambun yang jalannya masih mulus (INspeksi Kali Malang) enak dijalani karena masih biasa ke arah "perumahan" kader PPP di Tambun.
Semua nyata dan jelas, apalagi saat Letjen Yunus Yosfiah datang mengucapkan selamat pada M. Said di asrama Haji, sampai detail mana saja pinggiran jalan yang bersih dan apik. Sama seperti cerita Andi Zabidi tentang dunia pergaulan anak-anak SMA tahun 70-80 an dan berbagai cerita yang tak disangka seperti film 3 dimensi.
Ketika big boss pemkot Bekasi, Dr. Rahmat Effendi, mencoba mengerem tekanan media dengan masuknya Kota Bekasi dan Bandar Lampung sebagai kota terkotor, situasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bekasi justru berbenah (karena piala Adipura Ada disana sejatinya. Dan Andi Zabidi memberi tauladan kebersihan itu sejak masih menjadi ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional (GAPEKNAS).
Bahkan kantor 3 lantai yang imut dan kecil pun dibuatnya sangat indah dan bersih dengan tanaman hidup serta design interior yang unik tertata. Itu yang terlihat di kantor DPRD kota Bekasi dengan mempercepat perbaikan internit yang jebol, lobby dengan design transparan, ruangan 3 wakil ketua diperbaiki sebelum dirinya dilantik dan tentunya kantor Ketua DPRD dibuat luar biasa nyaman dengan 2 putri ayu (Lania dan Asti).
Tegle kramik yang rontok tetap diperbaiki, karena keterbatasan dana biasanya, karena keramik yang "memberontak itu tepat tertuju ke-arah truang ketua DPRD Kota Bekasi tempat Azab mengkoordinasi anggota DPRD. Banyak perubahan yang berarti, walau masjid-mushala yang ada di komplek DPRD jauh sebelum Azab dilantik sudah "cantik" dan bersih. (BERSAMBUNG....).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar