Sabtu, 28 Juli 2012
BELAJAR DARI BERLIN!
(*) oleh Santoso Idris; Penulis adalah Mahasiswa Matematika di Technische Universität Berlin dan penerima Beasiswa Unggulan yang diselenggarakan oleh Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Kementerian Pendidikan Nasional. Tampak di Foto, Penulis di depan Kampus Fakultas Matematik Technische Universität Berlin.
Berlin yang kita kenal sebagai ibu kota Republik Federal Jerman (Bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland) juga merupakan kota pelajar, yang termasuk salah satu kawasan ilmiah terlengkap dan terbesar di Eropa. Kota ini memiliki 14 perguruan tinggi negeri (terdiri dari 4 Universitas, 6 Fachhochschule dan 4 Institut Kesenian), dan 25 perguruan tinggi swasta, selain itu 60 tempat penelitian juga dapat ditemukan disana. Setiap tahunnya subsidi pemerintah untuk pendidikan di Berlin mencapai 1,5 milliar Euro. Sekitar 200 Ribu orang dari berbagai negara memenuhi kota ini untuk mengajar, meneliti, menuntut ilmu dan bekerja. Prosentase Mahasiswa Asing berkisar 16% dari jumlah seluruh mahasiswa di Berlin.
Tercatat bahwa hampir 65% dari seluruh Mahasiswa di Berlin terdaftar di Universitas negeri, yaitu Freie Universität Berlin (FU), Humboldt-Universität zu Berlin (HU), Charit´e Universitätsmedizin Berlin (Charit´e) dan Technische Universität Berlin (TU). 25% terdaftar di Fachhochschule, yaitu Beuth-Hochschule für Technik Berlin (BHT), Technik und Wirtschaft Berlin (HTW), Hochschule für Wirtschaft und Recht Berlin (HWR), "Alice-Salomon"-Hochschule für Sozialarbeit und Sozialpädagogik Berlin (ASH), Evangelische Fachhochschule Berlin (EFB) dan Katholische Hochschule für Sozialwesen Berlin (KHSB).
Sekitar 10% tersebar di perguruan tinggi swasta dan Institut Kesenian. Menarik untuk diketahui bahwa ada dua Jenis perguruan tinggi di Jerman, yaitu Universität (Uni) dan Fachhochschule (FH). FH mengacu kepada praktek dan ilmu penerapan, sehingga dapat dikatakan di FH sumber daya manusia disiapkan untuk terjun langsung ke Dunia kerja. FH juga dikenal dengan nama University Of Applied Sciences.
Lain halnya dengan FH, Uni berorientasi kepada teori dan memiliki sistem mandiri sehingga mahasiswa diberi kemungkinan seperti mengatur jadwal kuliah dan mendaftar ujian setiap semesternya sesuai dengan kemampuan masing-masing mahasiswa. Beda halnya dengan FH yang sistem perkuliahannya cenderung sudah ditetapkan oleh pihak Kampus.
Uni memiliki visi mengarahkan mahasiswa di bidang riset dan inovasi, tetapi tak menutup kemungkinan lulusan Uni juga dapat terjun ke Dunia kerja. Sebelum memutuskan pilihan antara Uni atau FH, ada baiknya calon mahasiswa mengenal bakat dan kemampuan individu masing-masing. Jenis pekerjaan yang ingin digeluti di masa depan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Bagi yang tertarik kuliah di Uni, perlu diketahui kuliah Kedokteran hanya ditawarkan oleh Charité. Berbagai jurusan Teknik, seperti Teknik Elektro, Industri dan Mesin ditawarkan oleh TU. Ilmu Ekonomi, Matematika, Kimia, Fisika dan Biologi dapat di pelajari di FU, HU dan TU, masih banyak lagi jurusan yang ditawarkan oleh 3 Uni terbesar di Berlin ini yang sayangnya tidak bisa semua di bahas disini. Berbagai jurusan Teknik yang berorientasi pada penerapan dapat dipelajari di BHT dan HTW. HTW juga menawarkan Ilmu Ekonomi yang berorientasi penerapan.
HWR adalah FH yang khusus menawarkan Ilmu Ekonomi yang berorientasi penerapan dan Hukum. Perguruan tinggi swasta hanya menawarkan jurusan kuliah yang relatif terbatas, seperti ilmu ekonomi, film dan design.
Di Berlin terdapat beberapa perpustakaan kampus, yang menyediakan segudang buku, berbagai macam publikasi atau jurnal, bahkan kumpulan jurnal ilmiah seperti IEEE Xplore, yang memungkinkan untuk diakses dengan IP Kampus. Tidak dapat disangkal lagi bahwa perpustakaan dengan fasilitas yang lengkap memiliki peran yang sangat penting untuk mahasiswa, dengan kata lain perpustakaan adalah elemen penting dalam keberhasilan studi. Tentunya dapat dipahami menuntut ilmu dan hidup di jerman bukan perkara yang mudah, untuk itu mahasiswa asing difasilitasi bimbingan konseling melalui akademische Auslandsämter. Selain itu Studentenwerk Berlin berperan dalam bantuan sosial serta finansial. Hampir semua Program Studi Bachelor (S1) di Jerman menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa pengantar kuliah. Sehingga dapat ditekankan bahwa penguasaan bahasa Jerman adalah syarat mutlak untuk studi Bachelor di Jerman. Lain halnya dengan Program Studi Master (S2), yang mana bahasa inggris juga banyak ditawarkan sebagai bahasa pengantar kuliah. Perlu diperhatikan bagi calon mahasiswa dengan pendidikan terakhir SMU, yang ingin meneruskan ke jenjang perguruan tinggi di Jerman, harus terlebih dahulu mengikuti sekolah penyetaraan Studienkolleg selama 1 tahun. Hal tersebut disebabkan karna sistem pendidikan Pra Perguruan Tinggi di Jerman memerlukan waktu 13 tahun.(*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar