Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 09 Juli 2012

WALIKOTA BEKASI MINTA APARATUR TINGKAT KEDISIPLINAN UNTUK MEMPERTANGGUNGJAWABKAN TUGAS DAN AMANAH

Dalam apel senin pagi, 9/7/2012, Walikiota Bekasi Dr. Rahmat Effendi menginspeksi peserta apel yang dilakukan di Plaza Patriot, Komplek Kantor Pusat Pusat pemerintahan kota Bekasi dengan mengabsen satu-persatu eselon dan barisan Bagian serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan pemerintah kota Bekasi. Walikota menanyakan lurah dan camat mana yang tidak menghadiri kegiatan rutin apel pagi setiap senin pagi dengan terlebih dulu meminta pejabat lurah yang tidak mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2012 untuk berdiri dibagian belakang inspektur upacara. Selain karena disinyalir terjadi indikasi korupsi dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat diberbagai media yang menanggapi rapat paripurna rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi yang disampaikan menyikapi hasil audit BPK tahun anggaran 2011 Kota Bekasi. " Edndingnya adalah akuntabilitas pelaksanaan APBD tahun 2012 yang dimana-mana disinyalir ada indikasi korupsi, kalau begitu tidak ada orang mau menjadi pegawai negeri kalau sebentar-sebentar dituduh korupsi," kata Dr. Rahmat Effendi dalam amanatnya ( Kalau semua audit BPK dinyatakan ada indikasi korupsi, menurut Walikota Bekasi, masih ada proses-proses untuk menyelesaikan hasil audit yang dilakukan BPK. "Tidak ada kesalahan yang terjadi yang tidak bisa diselesaikan, inspektorat kita sudah bekerja dengan sebaik-baiknya jadi wajar kalau kita mendapat Wajar Dewngan Pengecualian (WDP)," katanya lagi. Bagaimana dana-dana yang diberikan dalam melakukan proses pendidikan dapat dilakukan dengan baik, tegas Walikota, kalau aparatur pemerintah kota Bekasi tidak punya tanggungjawab dan disiplin. Pandangan Walikota Bekasi, aparatur pimpinan bila tidak memberi contoh karena staf di organisasi pemerintahan di bawah akan mencontokkan yang baik pada organisasi yang dipimpin. Tanpa disiplin pemerintahan Kota Bekasi dianggap tidak bertanggungjawab ketika aparatur pemerintahan tidak disiplin dalam pelaksanaan tugas dalam bekerja dan melakukan kegiatan pelayanan publik. Walikota melihat kalau sampai hal tersebut terjadi berartri di pemerintahan kota Bekasi tidak mengalami perubahan paradigma dalam pelaksanaan peemerintahan kota Bekasi. Walikota menanyakan kepala dinas Pendidikan, Encu Hermana MM., yang tidak hadir pada apel senin pagi dengan juga menanyakan eselon II yang tidak menghadiri kegiatan apel senin pagi berkaitan dengan adanya saran terkait Laporan hasil Pemeriksaan (LHP) bidang pendidikan, Bantuan Operasional Sekolah (BOS). "Coba rubah main set itu, karena lebih jelas dan terbuka serta membutuhkan proses yang lama, lebih mudah mempertanggungjawabkannya, kita mau memperbaiki sistim, maju kedepan atau kita mau munduk kebelakang, sudah kenal dengan kepala dinas pendidikan," katanya saat berkomunikasi dalam apel dengan barisan kepala-kepala sekolah. Saat mengakhiri amanat, Dr. Rahmat Effendi menyapa beberapa aparatur yang diminta berdiri di hadapan para peserta upacara senin pagi seraya mengingatkan bahwa target masih bisa dicapai kalau dilakukan diversifikasi pada langkah-langkah program untuk menggali potensi organisasi kerja. "Ya terimakasih sudah mau berdiri di depan, masih ada waktu untuk memperbaiki capaian target, mungkin bisa dilakukan dengan melakukan beragram program untuk mencapai target," katanya. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar