Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 14 Juli 2012

PEDAGANG KORBAN KEBAKARAN PASAR PROYEK RISAU TAK BISA DAGANG DI BULAN RAMADHAN

Hingga beberapa hari pernyataan Walikota Bekasi, Rahmat Effendi yang akan segera menurunkan material untuk pembangunan Pasar Proyek Bekasi yang ludes akibat di lalap si jago merah, belum juga nampak di lokasi Pasar. Bahkan para pedagang sendiri mengaku, guna mengejar bulan suci Ramadhan, terpaksa membeli bahan material sendiri. “Kalau menunggu pemerintah, entah sampai kapan datangnya, yang ada nanti kita pas bulan puasa tidak bisa dagang,” kata Winda salah satu pedagang. Pemerintah Kota Bekasi sendiri melalui Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) mengaku, belum di kirimkannya bahan material bagi ratusan pedagang yang lapak dan kiosnya ludes terbakar dikarenakan proses administrasi yang menjadi kendala. "Proses administrasi keuangan tidak bisa sembarangan dikeluarkan. Minggu depan sudah ada keputusannya," ujar Kepala Bidang Teknik Perpasaran Dispera Kota Bekasi, Nurdin, Jumat (13/7). Menurut dia, seluruh berkas administrasi baru diselesaikan pihaknya pada hari ini pasca kebakaran yang terjadi di lokasi penampungan pedagang Pasar Proyek, Jalan Mayor Oking, RT01 RW01, Margahayu, Bekasi Timur, Jumat, (5/7). "Surat sudah masuk semua tinggal pengerjaan fisiknya baru kita lakukan secepatnya," katanya. Menjawab pertanyaan akankah agenda pengerjaan fisik bangunan tersebut mundur dari jadwal yang direncanakan oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, pada Selasa (10/7), Nurdin mengakui hal itu dikarenakan proses administrasi tadi. "Memang pengerjaan fisiknya agak terlambat, sebab semuanya harus sesuai dengan prosedur. Kami tidak mau kalau asal-asalan dan berakhir di penjara akibat terjerat hukum," katanya. Penampungan yang akan didirikan, kata dia, diupayakan sama dengan kios pedagang yang terbakar. Sebab kios yang terbakar saat itu pun merupakan penampungan sementara selama eks gedung Pasar Proyek saat ini tengah direvitalisasi menjadi pertokoan Bekasi Junction. Kios penampungan tersebut berukuran sekitar 2 m x3 m yang berdinding triplek, beratap asbes, dan dilengkapi dengan rolling door untuk mengamankan barang dagangan saat kios ditinggal pemiliknya. (pARJO).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar