Jumat, 13 April 2012
PEMERINTAH AMRIK AKAN BANTU BEA SISWA PADA SANTRI AN NUR
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia akan memfasilitasi bea siswa pendidikan bagi santri dan guru berprestasi Pondok Pesantren An-Nur Bekasi Jawa Barat untuk menempuh pendidikan di negara itu.
"Kita ingin undang universitas di Amerika ke Indonesia untuk meyakinkan mereka bahwa santri di An-Nur bisa bersekolah ke Amerika," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel dalam kunjungannya ke Bekasi, Kamis (12/4).
Menurut dia, AS adalah negara yang sangat mementingkan pendidikan bagi warganya, mengingat kaum muda adalah calon pemimpin negara di masa depan.
"Di negara kami (Amerika Serikat) tidak ada yang lebih penting dari pendidikan. Sangat penting buat siswa mempelajari sains, matematika dan sejarah," katanya di hadapan sekitar 1.000 santri An-Nur.
Menurut dia, beasiswa pendidikan di AS hanya diberikan secara langsung oleh pihak universitas. Peran dari Kedubes AS di Indonesia hanya sebatas menjembatani pemberian beasiswa bagi pelajar Indonesia yang dianggap layak.
"Kalau kalian (santri) bisa sekolah di Amerika, kalian akan tahu bahwa di sana banyak suku dan agama yang berbeda namun kita tetap rukun. Kalian juga akan memperoleh beragam ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi hidup kalian," ujarnya.
Scot juga menyampaikan ketertarikannya terhadap dunia pendidikan di Indonesia mengingat kaum muda adalah generasi penerus yang akan melanjutkan kepemimpinan suatu bangsa.
"Saya selalu berkunjung ke berbagai tempat di Indonesia, tapi kegiatan favorit saya mengunjungi siswa, karena kalian adalah pemimpin masa depan negara anda," katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren An-Nur, Ahmad Muzhoffar, mengapresiasi kehadiran Duta Besar AS di tempatnya sebagai bentuk silaturahmi lintas bangsa.
"Untuk pertama kalinya kami memperoleh tawaran yang menarik untuk menyekolahkan santri dan guru kami ke luar negeri setiap tahunnya," katanya.
Menurut dia, An-Nur adalah pesantren terbesar di Bekasi dengan 1.000 santri yang menempuh pendidikan agama dari berbagai suku di Indonesia.
"Pesantren kami dibangun sejak 1950. Setiap tahunnya, kita selalu mengalami peningkatan jumlah santri yang saat ini sudah sekitar 1.000 orang," demikian Ahmad. (Ant/Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar