Jumat, 13 April 2012
DIRUT PDAM TIRTA BHAGASASI KLARIFIKASI REFORMASI PERUSAHAAN
Wahyu Prihantono, direktur utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi, membantah PDAM tidak melakukan reformasi. Demikian dikatakannya saat aksi unjuk rasa menuntut PDAM mereformasi perusahaan milik daerah tersebut.
Puluhan orang yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Masyarakat Peduli Bekasi (AMPB), menggelar aksi unjur rasa di depan kantor PDAM Tirta Bhagasasi di Jalan KH Noer Alie, Kali Malang, Jaka Sampurna, Kamis siang, (12/4)
Manajemen PDAM sangat memperhatikan situasi yang dimaksud pengunjuk rasa. "Sebagai upaya untuk menyegarkan tugas dan fungsi pegawai agar pegawai tidak jenuh," kata Wahyu.
Justeru hasil evaluasi PDAM ketika tidak dilakukannya rotasi berakibat mungculnya sambungan ilegal. "Sudah ada yang sampai dipecat karena persoalan sambungan ilegal," kata Wahyu lagi.
Bahkan menurut Wahyu, turun pangkat baru terjadi pada masa kepemimpinannya. Padahal, menurut pengamatan Wahyu, dulu kenaikan pangkat banyak disebabkan faktor kedekatan dengan dirut.
Kejanggalan-kejanggalan yang dulu terjadi sekarang mulai berubah." Tidak ada orang baru jadi pegawai langsung jadi kepala seksi, yang terlambat sekarang dipotong gaji," kata Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bekasi tersebut.
Pengunjuk rasa mendesak agar Direktur Utama PDAM, Wahyu Prihantono, mundur dari jabatannya, karena dianggap tidak mampu bekerja secara maksimal."Kami mengharamkan politisi menduduki jabatan penting dalam BUMD, karena BUMD hanya akan jadi sapi perahan Partai Politik dan kepentingan segelintir orang," kata Ali, koordinator aksi.
Selain itu, mereka juga menuntut kepada Plt Wali Kota Bekasi untuk mengkoreksi ulang komposisi jajaran direksi dan diganti dengan orang-orang yang benar-benar profesional serta bebas kepentingan. "Selama menjabat sebagai Direktur PDAM, Wahyu tidak menunjukan kinerja positif. Yang ada malah PDAM dijadikan ATM berjalan untuk para pejabat dan segelintir kelompok," teriak Ali.
Di samping itu, mereka juga menuntut agar ada reformasi di tubuh birokasi PDAM dengan menempatkan orang-orang yang sesuai dengan kemampuan bukan berdasarkan KKN. "Kami menunut adanya audit keuangan PDAM karena diduga terjadi banyak kebocoran," tambahnya.
Aksi yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut berjalan lancar. Puluhan petugas dari Polres Bekasi disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi.
Unjuk rasa penolakan terhadap pengangkatan Wahyu Prihantono sebagai Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi sudah terjadi dua tahun lalu, bukan kali ini saja. Sejak awal, penunjukan Wahyu sebagai Dirut menuai kontroversi dan sempat berulang kali didemo. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar