Senin, 28 Mei 2012
Unjuk Rasa Dinilai Salah Sasaran
Unjuk rasa membuyarkan briefing yang dilakukan pemkot Bekasi seusai apel senin pagi di depan pintu masuk utama, sekretariat Daerah Kota Bekasi. Massa yang berasal dari berbagai elemen di kota Bekasi tersebut meminta walikota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi, untuk mencopot jawabatan Kepala Dinas Tata Kota (Distako), Koswara Hanafi.
Koordinator pengunjuk rasa, Ahmad Subhan, berulangkali meneriakkan desakan agar walikota Bekasi mempertimbangkan untuk diganti karena dianggap mafia. "Kami mahasiswa dan masyarakat kota Bekasi meminta walikota Bekasi untuk mencopot Koswara karena banyak kesalahan yang dilakukan dalam perizinan di kota Bekasi," katanya.
Dengan membawa spanduk dengan cat pilox merah, massa berjumlah hanya 30 orang tersebut menggelar orasi menggunakan mobil bakterbuka B9106FUA yang mengangkut sound sistem. Dua bendera Merah Putih dibawa mendampingi spanduk tuntutan bertulis "Tangkap Koswara, Aliansi Masyarakat".
Sebanyak 7 perwakilan massa pengunjuk rasa diterima sekretaris daerah kota Bekasi dalam aksi tuntutan pencopotan pejabat kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut. Walikota Bekasi pun sempat melintas tepat di pintu masuk kantor Setda kota Bekasi yang dikelilingi belasan wartawan media cetak dan radio. "Saya setuju saja dengan aksi dan desakan, tapi tolong lain kali ada bukti bukanpembunuhan karakter," kata Rahmat Effendi.
Sementara itu Koswara selaku pejabat dinas menanggapi tuntutan pengunjuk rasa biasa saja seusai briefing jajaran pimpinan SKPD di gedung Patriot. "Ya yang dituntut salah, saya tidak ada sangkut pautnya malah disebut-sebut," katanya sambil berjalan menuju mobil.
Menurut Koswara, soal pembangunan gedung yang dikatakan pengunjuk rasa merupakan tanggungjawabnya adalah tanggungjawab dinas Bangunan dan Kebakaran. Lalu soal perizinan diterangkannya menjadi tanggungjawab Badan Pelayanan Perizinan terpadu. (DON).
Live from BlackBerry® on AHA - I like it!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar