Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 02 April 2012

SOPIR 3/4 TOLAK KEHADIRAN BUS WAY DI BEKASI

Aksi unjuk rasa oleh sekitar 800 sopir dan awak bus 3/4 trayek Pulo Gadung-Bekasi di halaman parkir gedung Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (2/4), ricuh. Kericuhan terjadi saat perwakilan pengunjuk rasa berdiskusi dengan perwakilan Dinas Perhubungan Kota Bekasi mengenai pengoperasian angkutan perbatasan yang terintegrasi dengan TransJakarta yang bersinggungan trayek dengan armada 3/4. Pengunjuk rasa menghancurkan sedikitnya empat kaca jendela kantor Dinas Perhubungan Kota Bekasi di Jalan Ir Juanda, Bekasi Timur, menggunakan batu. Menurut perwakilan sopir armada 3/4, Dahlan Simatupang, aksi yang menimbulkan anarki itu dipicu kekecewaan para sopir pada Dinas Perhubungan yang dianggap mengingkari janji menonaktifkan angkutan perbatasan yang ditandatangani bersama pada 27 Maret lalu. "Kami kecewaan angkutan perbatasan masih beroperasi. Padahal, kesepakatannya dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya. Ia mengatakan keberadaan angkutan perbatasan tidak hanya menyerobot trayek armada 3/4, tapi juga angkutan trayek K01 Bekasi-Pulogadung. Pengoperasian angkutan perbatasan, kata dia, membuat penghasilan sopir berkurang dalam jumlah bermakna. "Biasa dapat Rp. 500 ribu perhari, jadi Rp. 300 ribu perhari," katanya. Namun menurut aparat keamanan kericuhan itu sampai menimbulkan korban. "Belum terpantau ada korban dalam aksi lemparan batu. Massa masih bisa diajak bicara," ujar Personel Polresta Bekasi Kota, Ipda Indira, di lokasi. Dalam kekisruhan tersebut, tampak kantor dinas perhubungan Kota Bakesi mengalami pecah-pecah pada jendela. Bahkan usai dialog dengan sekda dan kapolres Metro Bekasi tampak sesama sopir angkutan 3/4 saling baku pukul karena kesalah pahaman. (Ant/Don)/Pra).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar