Senin, 02 April 2012
POLRES METRO BEKASI AKAN TANGANI KASUS PIDANA, DENSUS 88 AMBIL ALIH BANGUNAN DAN PENYIDIKAN
Polda Metro Jaya mengkonfirmasi pada Senin bahwa elit polisi kontraterorisme Unit Densus 88 telah memulai penyelidikan terhadap perampok geng bersenjata diyakini bertanggung jawab untuk serangan baru pada dua petugas polisi di Bekasi. "Para tersangka kasus pidana akan ditangani oleh polisi Bekasi sedangkan Densus 88 akan mengambil alih pembangunan pada peran terorisme yang dituduhkan mereka," Jakarta Juru bicara kepolisian Kombes. Rikwanto kepada wartawan (2/4).
Pada hari Jumat, polisi menembak mati dua tersangka dalam baku tembak yang berlangsung di Pondok Kacang, Tangerang Selatan.
Sementara polisi awalnya mengejar tersangka untuk tuduhan penyerangan terhadap petugas polisi Bekasi saja, mereka tiba-tiba menemukan jejak bubuk peledak dan buku yang menggambarkan tentang nilai-nilai jihad Islam selama serangan, sehingga timbul kecurigaan bahwa perampok mungkin memiliki sambungan ke kelompok garis keras Muslim berencana untuk membuat serangan terorisme di Jakarta.
Para tersangka mungkin telah direncanakan untuk membiayai aksi terorisme oleh masa depan mereka merampok bank di wilayah Jakarta dan lebih besar, Rikwanto mengatakan, mengacu pada fakta bahwa polisi juga menyita buku yang menggambarkan metode tentang perampokan bank dan perang kota selama serangan itu.
Saat ini, polisi sedang menyelidiki TK, anggota geng perampok bersenjata yang ditangkap hidup-hidup di Cianjur.
Rikwanto, bagaimanapun, membela petugas yang mengambil inisiatif untuk melepaskan tembakan dalam serangan di Pondok Kacang, dengan alasan bahwa petugas yang dihadapi tembak-atau-mati situasi ketika mereka menemui dua tersangka. "Jika kita tidak menembak [para tersangka] pertama, maka kita akan ditembak," kata juru bicara Polda Metro Jaya, mengutip fakta bahwa para tersangka tidak menunjukkan tanda menyerah dalam serangan itu. (Sat/Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mantap... densus 88 kinerjanya sangat bagus...
BalasHapus