Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Minggu, 26 Agustus 2012

RSUD BERBENAH, DIRUT TURUN LANGSUNG MEDIASI

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dr. Titi Masrifahati, pagi-pagi sekali sudah sibuk dengan beberapa kegiatan ϑî RS yang dipimpinnya. Salah satu kegiatan ϑî awal-awal masuk kerja seusai Idul Fitri adalah penataan lingkungan sekitarmempunyai beban moril melakukan penataan d lingkungan alun-alun kaitan berbatasan langsung dengan RSUD Kota Bekasi dan perlunya turut membantu performance disekitarnya. "Tujuan dan arah jelas untuk masyarakat dan pedagang diajak sama-sama bertanggungjawab, payung hukum ada, pelaksanaan sesuai kewenangan tupoksi," katanya saat ditanya kegiatan penertiban depan RSUD Kota Bekasi (24/8). Dalam penjelasannya, dokter Titi menyatakan, bahwa penataan dilakukan untuk meningkatkan kualitas keberadaan Alun-alun Kota Bekasi yang juga akan dijadikan Hutan Kota. Meskipun demikian, penataan Pedagang Kaki Lima di depan dan sekitar RSUD ditegaskan lagi sebagai upaya sederhana Manajemen RS pemerintah tersebut. Misi dan Core bisnis RSUD, menurutnya, tetap fokus pada pelayanan RS. Persoalan relokasi dan mediasi penertiban 30 lebih PKL di areal sekitar RSUD, oleh pihak RSUD KotA Bekasi diserahkan pada pemerintah walau ada niat RSUD untuk memikirkan kemungkinan penyediaan lahan berdagang sementara. "Kalau skala relokasi tempat lain sebenarnya bukan kewenangan RSUD, walau memang kantin sehat baru mau bangun di atas sisi bantaran kali bekasi, di cor dan Sedang tender," kata dr. Titi mencoba menjawab kemungkinan adanya relokasi. Sebanyak 32 PKL yang biasa berdagang ϑî depan RSUD KotA Bekasi ditertibkan dari lokasi berdagang mereka setelah beberapa waktu lalu diadakan sosialisasi penataan lingkungan sekitar Alun-alun Kota Bekasi. Pihak RSUD difasilitasi bagian THI RSUD Kota Bekasi melakukan pertemuan di aula RSUD dengan dihadiri Kabid Bagian Umum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Camat Bekasi Selatan, Perwakilan Dinas perhubungan dan perwakilan pedagang. Ketika ditanya kenapa RSUD Kota Bekasi yang lebih berperan dalam penyelesaian, dirut menjelaskan, pendekatan persuasif dan suasana kekeluargaan sudah terbangun karena para pedagang bukan orang baru di RSUD. "Mau ketemu sama para pedagang kecil yang berjualan di sekitar RSUD agar tertib, saya mau merumuskan dan mendorong mereka bersih dari jalanan. Dan mlm boleh jualan di plaza depan, lesehan," kata dokter Titi. Selain memberi kenyamanan, RSUD Kota Bekasi berharap apa yang dilakukan diharapkan bermanfaat bagi semua pihak, juga tdk akan mematikan aktivitas ekonomi masyarakat. "Jadi untuk pedagang tidak ada di jalan raya lagi, kita beri ruang di lingkungan RSUD. Malam mereka bisa jualan di plasa sampai subuh, dan sudah harus bersih, dengan tertib dan bersih bisa juga itu menjadi alternatif karena hal tersebut tugas dinas perekonomian rakyat," kata dokter yang baru memimpin RSUD KotA Bekasi sejak tahun 2011 tersebut. Karena bukan hanya dirinya yang senang suasana malam di Alun-alun kota Bekasi, banyak yang ingin lihat suasana lesehan, dan masyarakat bisa menikmati suasana malam. Ada lokasi dimana anak-anak dapat bermain mainan, menikmati anginnya yang sejuk, pemandangan luas di depan mesjid kebanggaan warga Kota Bekasi. "Karena kita tidak ada tempat interakif masyarakat, kami mencoba benahi skala yang di depan mata dan sudah mengganggu dulu, walau di situ ada mahasiswa juga keberatan, makanya saya kesel kok malah ngajak mundur beberapa hari lagi pedagang mau di jalanan berjualan lagi sore???!!!," kata Titi yang berharap pemkot tegas kalau sudah benar sesuai Perda dan kemungkinan dapat dikelola areal dagang oleh Dispera. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar