Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Kamis, 29 Maret 2012

BURUH AKAN TUTUP FASILITAS UMUM DAN BLOKIR JALAN TOL KALAU SBY NEKAT NAIKKAN BBM

Aksi unjuk rasa penolakan kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali terjadi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi. Kali ini buruh dari berbagai serikat dan organisasi turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM yang menurut mereka akan membuat masyarakat Indonesia semakin menderita akibatnya. Diantara organisasi serikat buruh yang turun ke jalan adalah FSPMI, SPSI, KSPI, FSBI, FSDSI, KSBSI,dengan membentuk Aliansi Konfederasi Serikat Pekerja/ Serikat Buruh. Mereka menolak kenaikan harga BBM, menuntut diberikannya jaminan sosial bagi seluruh rakyat atau mereka akan melakukan penutupan tol dan pemogokan massal. Maskur Jambak selaku koordinator lapangan aksi menyampaikan bahwa kenaikan ini semua disebabkan oleh pemerintah Indonesia yang lemah dan broker/trader minyak mentah yang selalu membuat Indonesia merugi. "Akibatnya masyarakat kita harus menanggung beban yang diakibatkan karena lemahnya pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga minyak dunia," katanya yang meminta DPRD Kota Bekasi untuk membuat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM (29/3). Aksi yang dimulai dengan orasi di pusat pemerintahan kota Bekasi, lalu dilanjutkan dengan long march dari Jalan Ahmad Yani, menuju Jalan Hasibuan dan diteruskan melintasi jalan Chairil Anwar. Aksi ini otomatis menutup satu jalur jalan di jalan protokol Ahmad Yani dan memakan jalan satu jalur penuh di jalan Hasibuan serta jalan Chairil Anwar. Ratusan buruh dari berbagai wilayah datang bergabung dengan menggunakan ratusan kendaraan roda 2 (dua) dan roda empat. Aksi ini juga mengakibatkan jalan Chairil Anwar ditutup karena aksi, jalan ke arah Kartini Raya ditutup dan simpul jalan hasibuan dipalang. "Kami Akan menutup seluruh akses tol di Bekasi dan akan melakukan pemogokan besar-besaran," kata Jambak. Di gedung DPRD Kota Bekasi sendiri rombongan aksi diterima langsung Wakil Ketua 2 (dua) DPRD Kota Bekasi, Tumai SE. dan juga 4 (empat) anggota DPRD Kota Bekasi lainnya. Mereka yang mewakili Tumai adalah Enie Widiastuti dari fraksi PDI-P, Mustofa dari Fraksi GBB, Sardi Effendi dari Fraksi PKS dan Budhy Prijanto dari F-PDIP. Tumai selaku wakil dari rakyat Bekasi menyambut baik kehadiran para pengunjuk rasa dan menyampaikan ucapam terima kasih atas komitmen buruh untuk membela kepentingan rakyat. "Saya bangga dengan kehadiran kawan-kawan buruh yang juga membela kepentingan masyarakat banyak dengan penolakan kenaikan harga BBM," Tumai selaku wakil ketua 2 (dua) akan menyampaikan aspirasi buruh kota Bekasi dan akan ditindaklanjut pimpinan DPRD untuk disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Selain Tumai, Sardi dan Mustofa juga didaulat untuk menyampaikan orasi di mobil komando milik pengunjuk rasa yang diparkir di depan gedung DPRD Kota Bekasi. "Ya Allah bukakanlah mata hati pemimpin kami agar mereka membatalkan rencana kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat kami," demikian ketika Mustofa membacakan do'a di mobil komando. Setelah disepakati akhirnya perwakilan buruh dan 5 (lima) orang wakil rakyat Bekasi melakukan pertemuan di ruang rapat DPRD untuk membuat konsep tuntutan yang akan disampaikan DPRD Kota Bekasi pada DPR Republik Indonesia. Dengan kop surat pimpinan DPRD Kota Bekasi ditulis tangan bertulis Forum Solidaritas Buruh Se-Kota Bekasi. "Menuntut, menolak kenaikan harga BBM," demikian isi tuntutan yang ditandatangani Tumai, Enie, Budi, Sardi dan Mustofa. Tidak kurang 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dikerahkan oleh Polres Metro Bekasi untuk mengawal jalannya aksi. Teridiri dari Traffic Management Center (TMC), Lantas, Tim Polwan Mediasi, Intel dan Sabara menjaga jalannya aksi mulai dari kantor pemkot Bekasi sampai dengan aksi di gedung DPRD Kota Bekasi selesai. Buruh mengancam akan mengerahkan seluruh anggotanya, menutup pabrik-pabrik di Bekasi, melakukan pembangkangan dan memblokir seluruh fasilitas umum yang ada. "Apabila pemerintahan SBY-Budiono tetap nekat, maka kami akan melakukan pemogokan besar-besaran," kata Jambak. (Don)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar