Senin, 26 Maret 2012
Dr. H. RAHMAT EFFENDI POPULER, PDI-P BELUM APA-APA?
Dr. H. Rahmat Effendi, Plt. Walikota Bekasi, yang merupakan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar mengkonfirmasi mekanisme Partai GOLKAR untuk menentukan calon yang akan diusung Partai GOLKAR merupakan hasil survey. Lembaga Survey Indonesia (LSI) Indobarometer merupakan lembaga survey yang dipercaya untuk Melakukannya. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikabarkan akan segera merapat untuk membangun koalisi dengan partai Dr. H. Rahmat Effendi.
Survey yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Partai (DPP) merupakan mekanisme resmi penentuan calon. "Mekanisme di Golkar dilakukan melalui survey oleh DPP," kata Bang pepen sapaan akrabnya. (26/3).
Bang Pepen juga mengkonfirmasi bahwa popularitas dirinya di kota Bekasi menurut survey LSI Indobarometer sebesar 70,6%. "Hasil survey popularitas saya 70,6%," katanya saat dikonfirmasi.
Sedangkan elektabilitas Bang Pepen menurut hasil survey LSI Indobarometer sebesar 48%. Dengan hasil survey yang dilakukan oleh LSI Indobarometer, kans Dr. H. Rahmat Effendi sangat besar, apalagi figure H. Mochtar Mohamad hilang dengan dipenjaranya tokoh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) atas putusan Mahkamah Agung (MA) selama 6 tahun penjara.
Di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P kota Bekasi, Tumai SE., mengkonfirmasi bahwa partainya belum melakukan apa-apa. "PDI-P hanya melakukan konsolidasi seperti biasa, tidak ada persiapan khusus," katanya.
Tumai menerangkan bahwa konsolidasi PDI-P merupakan kegiatan rutin yang dilakukan partai dan menjadi agenda tetap. Bentuk kegiatan sendiri dikonfirmasi Wakil Ketua II DPRD Kota Bekasi tersebut berupa kegiatan baksos dan konsolidasi penolakan kenaikan harga BBM. "Masa bodo dengan hasil survey Rahmat Effendi," katanya.
Kegiatan PDI-P sendiri dilakukan mulai dari Pengurus Anak Cabang (PAC), Pengurus Ranting, Sampai Pengurus Anak Ranting. "Jadi kegiatan baksos itu dilakukan partai sampai ke-tingkat RT," kata Tumai.
Ditanya tentang banyaknya spanduk dan atribut Hj. Sumiyati Mochtar Mohamad (SM2), Tumai enggan berkomentar dan mengatakan PDI-P belum melakukan apa-apa. Spanduk SM2 di kota Bekasi menguasai berbagai jalan dan lokasi-lokasi penting di Kota Bekasi.
Jalan-jalan protokol sampai dengan jalan kolektoral banyak dipasang spanduk dan leaflet flexy SM2. Bahkan di seberang pintu keluar gedung wakil rakyat Kota Bekasi Sapanduk SM2 dipasang dengan kokohnya. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar