Minggu, 25 Maret 2012
DEKLARASI BEKASI DAMAI DI BALAI PATRIOT
Pasca bentrokan yang terjadi di Rawa Bambu Kelurahan Kali Baru beberapa hari lalu, sebenarnya sudah menyepakati damai antara kedua belah pihak yang berselisih. Namun perdamaian yang digelar hari Selasa, (20/3) lalu disalah satu kantor RW itu menurut sejumlah kalangan belum tersosialisasikan dengan baik. Hal ini pun menjadi perhatian serius pemerintah selanjutnya mengadakan deklarasi damai kedua kelompok tersebut.
Deklarasi damai yang berlangsung di Balai Patriot, Sabtu (24/3) siang tadi juga dihadiri berbagai ormas, kelompok masyarakat lainnya. “Tidak hanya kedua kubu yang berselisih dihadirkan, deklarasi ini pun sengaja mengundang beberapa kelompok ormas lainnya", ujar Plt. Walikota Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi didampingi Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Pol Drs. Priyo Widyanto dan Kasdim 0507 Bekasi.
H.Rahmat Effendi menyampaikan saat ini komunikasi antar warga yang berlokasi di Titian Asri dengan warga Rawa Bambu Kalibaru sudah terimplementasi dengan baik. Beliau mengatakan, perselisihan yang terjadi beberapa hari lalu, belakangan ini diketahui kelompok Jhon Key pemuda asal Maluku dengan ormas FBR sebagai pelajaran bagi masyarakat lainnya agar tidak melakukan hal serupa. “Seharusnya hal tersebut tidak terjadi dan diharapkan para pemimpin kelompok yang berdialog dan bermusyawarah agar perselisihan tidak meluas”, ujar H.Rahmat Effendi seraya mengucapkan terima kasih atas kehadiran kelompok serta ormas yang ada di Kota_Bekasi.
Pertemuan bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan ormas tersebut pun sekaligus menepis sejumlah tindakan provokasi yang dilakukan segelintir onkum yang tidak bertanggung jawab yang menyebutkan akan ada lagi bentrokan selanjutnya. Hal ini pun ditepis oleh Tito Refra Key yang juga adik kandung Jhon Key yang hadir pada kesempatan itu sekaligus menegaskan tidak ada lagi perselisihan seperti apa yang di sebarkan segelintir oknum melalui jejaring sosial, SMS atau pun facebook. “Saya katakan tidak ada lagi, kini sudah sepakat berdamai semua”, ujarnya disambut tepuk tangan meriah undangan yang hadir. Beliau pun dalam kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat serta kepada aparat jika kelompoknya berbuat salah.
Sementara itu, Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Pol Drs. Priyo Widyanto menyampaikan hal serupa terhadap isu yang beredar. “Itu hanya isu, kita jangan mau terpropokasi dengan oknum yang tidak bertanggung jawab yang mau memecah belah masyarakat, saya tahu persis adat orang Bekasi itu santun dan tidak seperti yang diberitakan selama ini’, ujar Kapolres seraya mengajak heterogensi masyarakat yang ada di Kota Bekasi bersama membangun Kota_Bekasi.
Kemudian untuk permasalahan hukum selanjutnya bagi yang korban, beliau mengatakan pihaknya sudah membentuk tim khusus penanganan bentrokan tersebut. Proses hukum tetap dijalankan dan diminta kepada pemuka ormas serta elemen masyarakat tidak menggangu serta mengintimidasi proses hukum yang sudah dilakukan. “Kita lihat nanti proses hukumnya”, ujarnya seraya meminta kepada para wartawan yang ada di Kota_Bekasi agar ikut serta membangun komunikasi yang baik juga dalam hal pemberitaan.
Pada kesempatan pertemuan itu, Pemerintah Kota_Bekasi meminta kepada pihak kementerian Komunikasi dan Informatika agar menghapus video kekerasan yang terjadi di Rawa Bambu, Kota_Bekasi. Hal ini mengingat permintaan masyarakat Bekasi yang tidak ingin video kekerasan ada di salah satu wadah informasi elektronik, "youtube" yang diuanggah oleh oknum tidak jelas
Video yang diunggah di "you tube" kontan menyebar di berbagai tempat penting kota Bekasi yang terutama di kantor-kantor pemerintahan di Kota Bekasi. Bahkan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi ada banyak orang meng-kloning video peristiwa pembacokan dan pembakaran korban bentrok. (BKT.go.id).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar