Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Senin, 26 Maret 2012

HELI MULYANINGSIH: DUA TAHUN PD MIGAS TIDAK DISUNTIK APBD

Pro-kontra pembubaran Perusahaan Daerah (PD) Minyak dan Gas (MIGAS) semakin membuat warga Bekasi penasaran dibuatnya. Setelah Ali Anwar tokoh dan jurnalis senior Bekasi meminta agar PD Migas bubar, kini anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi menyampaikan pendapatnya. Heli Mulyaningsih, anggota Komisi C DPRD Kota Bekasi, meminta agar lebih jernih melihat keberadaan PD Migas Kota Bekasi. Dirinya menyampaikan fakta dari hasil peninjauan lapangan yang dilakukan oleh komisinya beberapa waktu lalu. Adanya sumber gas Bumi di Jati Mekar, menurut Heli, sangat potensial dan dan berpotensi bagi kota Bekasi untuk dikelola secara baik. "Saya lihat sendiri sumur B di Jati Mekar, memang bagus dan sedang dikaji dengan bekerja sama dengan Medco Energy," kata anggota fraksi Demokrat Kota Bekasi (26/3). Jadi Heli bingung kalau ada yang meminta PD Migas agar dibubarkan karena penilaian kecilnya potensi. Heli meminta agar pihak yang menggugat keberadaan PD Migas menyampaikan data dan fakta agar persolannya menjadi terang. "Memang sampai hari ini PD Migas belum memberikan laporan tertulis, tapi faktanya, potensi yang ada memang butuh manajemen pengelolan yang baik," katanya. Dalam kesempatan wawancara di ruang fraksi Demokrat, Gedung DPRD Kota Bekasi, Heli menunjukkan beberapa foto lokasi bakal daerah eksplorasi gas di wilayah Jati Sampurna. Menurutnya, apa yang dilakukan PD Migas masih pada tahap penyiapan manajemen yang kuat untuk menopang rencana ekplorasi yang akan dilakukan bekerja sama dengan Medco. Anggota komisi C yang konsern pada peningkatan Pendapatan Ali Daerah (PAD) Kota Bekasi tersebut meminta pemerintah kota Bekasi untuk lebih serius. Bebrbagai tanggungjawab pelaporan dimintanya agar publik tidak salah faham tentang perusahaan-perusahaan milik pemerintah Kota Bekasi. Terkait pemborosan dengan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Heli menerangkan bahwa sudah 2 (dua) tahun PD Migas tidak tertera mata anggarannya dalam APBD. "Sudah dua tahun PD Migas tidak minta dari APBD, operasional mereka didapat dari kerja sama pengkajian yang dilakukan bersama Medco," katanya. Kota Bekasi, menurut Ali Anwar, tidak cukup potensial sumber gas yang dimiliki dan jauh dari apa yang terdapat di kabupaten Bekasi. Oleh sebab itu Ali Anwar meminta agar PD Migas dibubarkan saja dan sumber gas diserahkan kepada pertamina. (Don).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar