Kamis, 15 Maret 2012
DPRD PERTANYAKAN KREDIBILITAS SKPD
Anggota Komisi B dan komisi D Kota Bekasi berpendapat sama, bahwa dinas, terkait masih adanya sekolah yang rusak dan kurang layak sampai saat ini pemerintah Kota (Pemkot) masih omong doang (Omdo). "Mana mungkin mereka tidak punya data atau inventaris infrastruktur pendidikan yang rusak? Hanya abai saja dengan situasi yang ada," kata Haji Budhy Prianto anggota fraksi Partai Dewmokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bekasi kemarin (14/3).
Salah satu contoh yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) IV Bojong Menteng yang rusak dan dikeluhkan oleh guru SDN tersebut. "Masa yang lainnya bisa diatasi, kenapa sekolah dan infrastruktur yang rusak dan menjadi kendala pelayanan tidak diperbaiki segera?" kata Budi lagi.
Budhy melihat dinas terkait tidak serius menyelesaikan persoalan sekolah rusak yang sering dikeluhkan dan disampaikan masyarakat. Dirinya berharap pemerintah segera merespon keluhan masyarakat agar tidak ada kendala dalam pelaksanaan pendidikan.
Sama dengan Budhy, Herwis Sembiring dari Komisi D yang membidangi pendidikan juga mempertanyakan kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. "Jangan cuma bicara saja, buktikan dong perwujudan penyuksesan visi Bekasi Cerdas yang selama ini digembar-gemborkan," katanya
Saat ini Komisi D sedang mengevaluasi kerja SKPD terkait infrastruktur sekolah yang rusak dan dilaporkan ke DPRD. "DPRD Kota Bekasi akan menindaklanjuti segala bentuk masukan terkait pendidikan karena biaya untuk visi-misi besar dikeluarkan," kata Herwis yang anggota fraksi Demokrat.
Ir. Syafrie Nasution selaku kepala Dinas Bangunan dan Kebakaran (DinBangKar) Kota Bekasi mengklarifikasi terkait SDN IV Bojong Menteng. Dirinya sudah meninjau langsung bangunan yang dikeluhkan oleh guru karena sekolah rusak, bocor dan rawan ambrol enternitnya.
Menurut Syafrie, pembangunan yang saat ini dilihat dilapangan hanya bentuk fondasi dan tiang-tiang adalah bentuh awal pembangunan. "Bangunan yang ada memang tahun lalu hanya dianggarkan fondasinya dulu," kata kepala DinBangkar.
Anggaran untuk pembangunan gedung SDN IV Bojong Menteng baru dianggarkan pada tahun anggaran 2012. "Tahun sekarang baru ada anggaran untuk pembangunan 2 ruang kelas Belajar (RKB),"kata Syafrie menjelaskan duduk persoalan.
Terkait kondisi gedung, Safrie mengakui, bahwa tidak melihat semua bangunan yang masih dipergunakan untuk belajar-mengajar. "Saya belum lihat keseluruhan, tapi bangunan yang dipakai masih kokoh dan masih layak digunakan," katanya yang belum sempat melihat kondisi tambal-sulam enternit 3 (RKB) SDN IV Bojong Menteng. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar