Jumat, 20 April 2012
BANYAK TEMUAN MENARIK SAAT DPRD KOTA BEKASI RESES
Banyak temuan menarik pada masa reses yang dilakukan DPRD Kota Bekasi. Seperti di Rw 08 Kelurahan Kayuringin Kecamatan Bekasi Selatan, sejak 1981 tidak pernah ada APBD terserap untuk jalan lingkungan di wilayah ini. Hal tersebut dikatakan anggota komisi D kota Bekasi, Hj.Ratu Tatu Sukarsih pada reses di hari kedua, (19/4).
“Masyarakat di sini rata-rata menyalurkan aspirasi mengenai kesehatan, khususnya Jamkesda. Untuk Jamkesda sendiri kita sudah menganggarkan Rp.16M yang diambil dari dana untuk kesehatan Rp.90 M. Tapi angka tersebut masih saja kurang. Biasanya banyak ditemui Jamkesda digunakan kalangan menengah,”terang Hj.Ratu yang juga anggota fraksi Demokrat usai reses.
Lanjutnya, masyarakat tidak mampu terkadang tidak menggunakan Jamkesda malah menggunakan Surat keterangan Tidak Mampu (SKTM) karena tidak mengetahui prosedur pembuatan Jamkesda. “Bagaimana Rp.16 M bisa terpenuhi, terkadang orang yang mampu jika ingin berobat menggunakan Jamkesda, motor atau mobil diparkir yang jauh supaya tidak kelihatan. Sementara orang yang tidak mampu masih dalam antrian, kalangan menengah sudah mendapatkan pelayanan duluan. Masa Kelurahan dekat dengan Rumah Sakit tidak dapat menggunakan haknya,”paparnya geram.
Dalam penyaluran aspirasi tersebut masyarakat pun diajarkan cara pembuatan dan penggunaan Jamkesda. Selain itu, Hj.Ratu menambahkan, yang menjadi prioritas untuk kayuringin, diantaranya pembangunan prasarana seperti posyandu, kantor sekertariat, penerangan, dan drainase.
Yang belum tersentuh di Kelurahan Kayuringin, lanjutHj.Ratu, sejak 1981 tidak pernah ada APBD terserap untuk jalan. Dari dana APBD yang dikucurkan Rp.2,340T, pembagian untuk PAD Rp.567 M, pendidikan Rp. 38 persen dari APBD, dan kesehatan Rp. 90M. Dirinya menargetkan 100 persen dari sebelumnya 99 persen, tercapainya hasil penampungan aspirasi yang dilakukan. “Semoga infrastruktur, bansos, posyandu, sarana dan prasarana Paud bisa terakomodir semua,”pungkasnya.
Berbeda, ketua majlis taklim, Tutik Rustiyanti mengatakan di lingkungan RW 08 banyak mengungkapkan uneg-unegnya terutama infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Selain itu, dirinya mengeluhkan Jamkesmas yang belum pernah tahu cara pembuatan maupun penggunaannya. “ Kita disini merasa lega sudah memberikan aspirasi kami dan diberi tahu cara membuat Jamkesmas. Kami menunggu saja aspirasi kami terpenuhi,”tutup Tutik.(Dhi/Don))
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar