Kamis, 05 Juli 2012
PASAR TRADISIONAL DI KOTA BEKASI 95% DIKELOLA PIHAK KETIGA
Pengelolaan Pasar tradisonal di Kota Bekasi hampir 95% dikelola oleh pihak ketiga, disampaikan Dr. Rahmat Effendi selaku Walikota Bekasi menanggapi beerapa persoalan pasar tradisional yang ada di Kota Bekasi. "Itu akibat kebijakan Yang membuka investasi oleh penentu sebelumnya," katanya (5/7).
Padahal, menurutnya, kebangkitan Pasar tradisional tersebut dapat meningkatkan laju usaha para pedagang kecil untuk lebih eksis, semisalnya, dari beberapa contoh kebijakan yang diambil banyak para pedagang tidak dapat membeli kembali kiosnya. "Akibat tingginya harga jual yang ditetapkan oleh pengembang sehingga mereka tidak dapat melakukan usaha kembali ditempatnya semula," imbuh Dr. Rahmat Effendi.
Beberapa dampak akibat dikelola oleh pihak ketiga, antara lain, Harga kios lebih tinggi dari harga awal sehingga banyak pemilik kiosk awal tidak mampu menebus kembali kiosnya, lalu para pegawai pasar hampir sebagian tidak dipekerjakan lagi. Pemenuhan PAD ternyata tidak sebanding dengan harapan pada saat perencanaan revitalisasi dimana ada peningkatan pendapatan dari pengelolaan tersebut, juga menjadi bagian dampak. "Dan keuntungan akibat revitalisasi hanya tidak mengunakan mengunakan APBD, ternyata kalau ditelaah Pemkot dirugikan," kata Bakal Calon Walikota yang diusung partai Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) dan kemungkinan Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) kota Bekasi. (Don).
Live from BlackBerry® on AHA - I like it!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar