Minggu, 18 Maret 2012
ALIANSI MAHASISWA BEKASI BUAT 6 POSKO KEPRIHATINAN
Aksi penolakan tegas terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Bekasi semakin diintensifkan di kampus-kampus sebagai bentuk perlawanan. Minimal ada 6 kampus yang sudah menyiapkan pos komando (posko) keprihatinan atas rencana keluarnya kebijakan kenaikan harga BBM oleh pemerintahan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono.
Keenam kampus itu adalah Kampus Budi Bhakti, STIE Mulya Pratama, STIE MIKAR, STIE Bani Saleh, Universitas Bhayangkara dan Universitas 45 (UNISMA). "Setelah evaluasi di kampus UNISMA kami putuskan akan melanjutkan gerakan dan aksi, salah satunya membuat posko keprihatinan," kata Philipus Antonius perwakilan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) (18/3).
Posko ini akan mengkomando banyak slum area diwilayah Bekasi dengan mengkoordinasikan masyarakat miskin kota yang ada untuk melakukan perlawanan terhadap kebijakan BBM. "Masyarakat miskin adalah pihak yang paling menderita atas kenaikan harga BBM, kami hanya membantu korban agar mereka sadar situasi," tambah Philipus.
Aliansi Mahasiswa Bekasi juga mempertanyakan rencana kompensasi yang dikeluarkan pemerintah atas kenaikan harga BBM yang direncanakan April 2012 nanti. "BLT sama sekali tidak mendidik rakyat, ini bukti kegagalan pemerintah memahami rakyatnya yang banyak hidup dalam kubangan persoalan ekonomi mendasar," tegas Philipus.
Rencananya mahasiswa akan mengkonsolidasikan masyarakat miskin untuk berpartisipasi dalam upaya menggugat pemerintah SBY dengan melakukan aksi besar ke Jakarta. Seperti diketahui tanggal 21 Maret akan ada aksi penolakan kenaikan BBM yang akan dilakukan bersama 30 ribu masa di Ibu Kota Negara, Jakarta. (Don).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar