Halaman


Prabowo Subianto For Presiden

Sabtu, 17 Desember 2011

JUMLAH PENGIDAP HIV/ AIDS DI TANGGERANG MENINGKAT

Jumlah pengidap virus HIV/AIDS di Tangerang Raya terus meningkat. Namun yang paling heboh adalah adanya fakta seorang pria yang telah menularkan virus HIV kepada 13 istrinya. Pria tersebut kini sudah meninggal dunia, namun penyakit yang dideritanya kini harus ditanggung oleh anak istri. Hal itu diungkapkan Syaiful W Harahap, Media Relations Officer (MRO) Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Tangerang, Jumat (16/12). Pria penular virus HIV/AIDS itu tinggal di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Ia diduga telah menularkan virus tersebut kepada 13 istri-nya, melalui hubungan suami-istri. "Pria tersebut telah meninggal. Hasil pemeriksaan terhadap tujuh istrinya sudah positif HIV, bahkan satu orang istri sudah meninggal. Sedangkan sisa enam istrinya belum terdeteksi, karena belum datang ke dokter," ucapnya. Berdasarkan data KPA tahun 2011, setidaknya 420 orang terindikasi positif HIV dan 169 orang dipastikan positif AIDS. Penyebaran penyakit ini umumnya karena hubungan seksual, dan jarum suntik. "Di Kabupaten Tangerang ada sekitar 1.200 perempuan pekerja seks, dan pembeli seks itu sendiri mencapai 15.000 -20.000 orang. Bisa diperkirakan berapa jumlah penderita HIV/AIDS baru yang tertular," ucap Syaiful. Syaiful juga menyebutkan bahwa terdapat 27 balita di wilayah tersebut yang positif menderita HIV. Dari jumlah itu, enam balita positif AIDS, dan tiga di antaranya telah meninggal dunia. Bahkan temuan terbaru KPA, seorang pria penderita HIV/AIDS telah menularkan virus mematikan itu kepada 13 istri-nya. "Catatan kami, 27 balita berusia 0-5 tahun menderita HIV. Dari jumlah itu, tiga balita memasuki fase AIDS dan tiga balita lainnya dinyatakan meninggal dunia tahun lalu," ucapnya. Menurut Syaiful, balita itu tertular dari orang tua yang lebih dulu menderita HIV/AIDS. Sedangkan balita yang meninggal dunia, karena kekebalan tubuhnya terus menurun akibat virus HIV yang berkembang di sel-sel darah putih. Sementara itu, Rosmalia Suparso, ahli kejiwaan Klinik Bougenvile di RSU Tangerang, mengungkapkan bahwa data penderita HIV/AIDS di Tangerang cenderung meningkat. "Pasien datang dari mana saja, termasuk dari Jakarta. Hingga saat ini sudah sekitar 1.500 orang pasien yang terdata di Klinik Boegenvile," ucap Rosmalia, saat acara workshop mengenai Aids di Sekretariat Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Tangerang. Menurut Rosmalia, jumlah pengidap virus HIV/AIDS sulit terdata secara pasti. Karena banyak pengidap yang tidak memeriksakan diri ke dokter. "Karena malu dan takut dikucilkan, banyak yang cenderung menutup diri. Mereka inilah yang tidak terdata," ucapnya. Roma (35), salah seorang wanita penderita HIV mengatakan, dirinya dinyatakan positif HIV sejak 2007, usai melakukan tes darah. Dia mengetahui menderita HIV, berselang tujuh bulan setelah suaminya yang juga menderita HIV/Aids, meninggal dunia, tahun 2007. Dari hasil perkawinannya, Roma dikarunia dua orang anak, salah satu di antaranya dinyatakan positif HIV. Menurut Roma, selama masih hidup suaminya mengalami berbagai penyakit, antara lain penyakit tipes dan TBC yang tidak pernah sembuh meski terus dilakukan beberapa kali pengobatan. (Ver).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar